23. Keyzura

152 10 3
                                    

Happy Reading:)


Keyra memakai pakaian serba hitam, mengambil kunci motornya dan pergi secara diam-diam untuk menghampiri area yang menjadi tujuannya. Terhenti di seberang club malam, menyipitkan matanya saat melihat seseorang yang dikenalnya. Ia menyeringai, kala orang itu bergelayut manja dengan pasangannya. Secara sigap Keyra memotret momen menjijikkan itu. Berlalu pergi kala orang itu masuk ke dalam tempat haram. Sorakan orang-orang terdengar merdu saat Keyra hendak sampai di arena balapnya. Menemui Alga yang tengah menunggunya.

"Ayo mulai."

Belum sempat Alga berbicara orang-orang semakin riuh kala seseorang datang dengan coolnya. Mendekati gengnya dan melepas helmnya, terlihat sosok laki-laki tampan meski rambutnya berantakan.

"Mana lawannya?" Lelaki itu bertanya itu pada temannya.

Temannya memajukan dagunya menunjuk Keyra. Lelaki itu melihat Keyra dengan padangan remeh.

"Kok lo nggak bilang kalau musuh gue Brian sih? Bikin gedek saja." Keyra muak.

"Gue juga gak tau kali, kalo musuh lo dia." Alga berbisik.

"Siap-siap kalah lo!" Brian berteriak dari seberang dan tersenyum sinis.

Keyra memutar bola matanya malas, dalam mulut dan pikirannya dia muka. Tapi hati kecilnya selalu saja berkata lain.

"Tunggu aja nanti." Keyra berteriak menampilkan senyum smirknya.

"Cih cewek Yan," sahut penonton yang mendukung Brian tersenyum sinis. Baru kali ini lawan mainnya cewek, pasti akan kalah pikirnya.

Menarik. Brian menghampiri Keyra hendak menyentuh helmnya namun ditepis kasar olehnya.

"Wah berani dia!"

"Kalau lo menang gue tambahin 10 juta jadi punya lo 20 juta. Kalau kalah lo harus buka helm lo." Brian tersenyum miring lalu menuju motornya.

Keyra berdecih lalu memasuki arena, Brian berada di samping Keyra. Menstater hingga suara knalpotnya berbunyi nyaring, seakan menjadi pertanda kalau dia akan menang. Cewek seksi berdiri di tengah-tengah mereka, siap untuk mengibarkan bendera dan dijatuhkan dalam hitungan ketiga.

Brian melajukan motornya kencang, tak kalah dengan Keyra. Ia melajukan dengan santai meski tertinggal di belakangnya. Saat hendak mendekati garis finish ia menambah kecepatannya. Meninggalkan Brian dan memasuki garis finish dengan selamat. Sorakan penonton begitu nyaring dan merdu. Brian menghentikan motornya dengan amarah yang meletup, bisa-bisanya ia dikalahkan oleh wanita lemah. Melepaskan helmnya dan berpura-pura tenang.

Brian bersikap tak acuh, menghampiri Keyra yang masih dipuja-puja Alga.

"Selamat a-"

"Makanya jadi orang jangan sombong." Keyra menyela dingin tanpa menoleh pada Brian. "Mana uang gue?"

Brian mengambil disaku dan memberikannya. "Eits buka dulu helm lo." Brian menarik kembali uangnya.

"Males, kalo nggak mau ngasih yaudah."

Brian terus mencaci Keyra hingga ia kesal dan muak. Menancap gasnya untuk segera pergi ke rumah.

"Cih baperan." Brian menyindir dingin lalu memberikan uangnya pada Alga.

Sesampainya di rumah, Keyra memasuki kamarnya dengan diam-diam takut jika Ardi melihatnya. Perlahan namun pasti kakinya melangkah kecil. Menenteng sepatunya dan berjalan mengendap-endap seperti maling. Batinnya terus merapalkan doa agar tak ketahuan oleh orang tuanya.

"Dari mana kamu?" Ardi yang mengetahui kepergian Keyra tadi membuatnya menunggu akan kepulangan putrinya.

"Mampus!" Keyra bergumam pelan lalu berbalik. Menampilkan senyum bodoh.

Keyzura [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang