26. Keyzura

166 12 1
                                    

Happy Reading:)

H

ari ini badan Keyra sudah pulih. Dokter sudah mengizinkannya pulang sore hari. Kini dia tengah makan dari suapan Rika hingga suapan terakhir.

"Kamu tenang ya sayang. Ayah akan balas semua perlakuan Nara sama kamu."

Ya, Ardi sudah mengetahui jika Naralah yang melakukan itu semua dari CCTV. Dia juga mengetahui bahwa Nara anak dari Diki Vincent. Awalnya memang dirinya sudah mengira jawaban dari semuanya adalah Nara dan betul dugaannya. Marah selalu ada pada dirinya tapi demi putrinya ia harus meredakan amarahnya agar tak terjadi sesuatu yang tak diinginkan nantinya.

Keyra meraih tangan Ardi dan menggenggamnya. "Gak perlu Yah, biar Keyra saja yang ladenin dia."

"Mendingan kamu belajar belajar saja, biar ayah yang urus semuanya."

"Ayolah aku hanya ingin bermain-main dengan dia. Lagian gak perlu belajar pun nilai ujian Key pasti bagus,."

"Okelah kalau butuh bantuan bilang ya."

Keyra mengangguk, "Bagaimana dengan Diki Yah?"

"Semuanya baik, kita akan bermain setelah ini." Ardi menatap diangguki oleh Rika.

"Bunda juga ikut?"

"Pasti hanya sekadar menikmati, kamu juga?"

"Harus dong, kalau kalian nggak ajak aku main. Key nggak mau bicara sama kalian."

Sepasang suami istri itu pun hanya bisa terkekeh melihat jadinya seperti putri kecilnya dulu.

"Nanti sore kamu pulang sama Alga. Ayah sama bunda masih ada urusan."

"Oke deh, besok aku tetap mau sekolah. Masa UN pertama Key bolos."

"Iya boleh, tapi di anter sopir ya." Rika menunjuk muka Keyra.

"Oke-oke bun."

Sudah beberapa ia dirawat. Tak ada tamu satu pun yang datang, itu membuat dirinya bosan. Semua itu karena Ardi yang melarang ada tamu atau keadaan putrinya akan semakin memburuk.

Sore hari telah tiba. Saatnya Keyra meninggalkan rumah sakit ini dengan senang hati. Mendengus kesal saat Alga tak kunjung datang. Tak lama seseorang yang ditunggunya pun datang. Keyra pun turun dari atas kasur dengan semangat. Namun raut wajahnya menjadi malas saat melihat orang itu bukanlah Alga.

"Ngapain lo ke sini?" Keyra bertanya sewot lalau duduk di sofa. Ia memang sudah sembuh total. Meski ayahnya terus ngotot kalau dirinya masih belum sembuh total.

"Jemput lo lah." Brian menjawab dingin.

"Gue pulang sama Alga. Sana mendingan lo temenin Nara shopping."

"Jangan bawa-bawa dia."

Keyra hanya memutar bola matanya malas. Tak lama Alga datang dengan membawa roti coklat kesukaannya. Mulai menghampiri Alga dan mengambil bingkisan itu dengan senang hati tak lupa berterima kasih.

Alga tersenyum penuh kemenangan. "Ayo pulang, jangan lupa barangnya."

Brian segera menghalangi sahabatnya, "Eits dia pulang bareng gue, kan gue yang jemput dia duluan."

"Emangnya gue mau pulang sama lo?" Keyra mendengus.

Alga menepuk bahu Brian yang terkesan mengejek, "Sabar bro, ini rezeki gue."

Alga segera menggandeng tangan Keyra layaknya truk gandeng. Meninggalkan Brian yang tengah menahan amarah. Brian meninju udara dengan kesal. Menendang kursi hingga terbalik. Beranjak pergi ke cafe untuk menenangkan diri. Di sana, dirinya melihat Nara di seberang dan segera menghampiri tanpa sepatah katapun. Brian bergeming tak bersuara ditengah-tengah keramaian. Mengaduk-aduk minumannya dengan malas. Menurutnya percuma saja mencari kenyamanan di tengah keramaian seperti ini.

Keyzura [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang