"BUNDA...." Keyra celingukan ke sana kemari.
"Ada apa sayang? Bunda di belakang."
Keyra mendengus, berlari dan menuju bundanya dengan tas yang masih ditenteng dibahunya. "Bun ayo shopping."
"Tumben? Ayo deh."
"Aku ganti baju dulu." Keyra berlari menuju kamarnya.
Keyra melepas sepatunya asal. Melemparkan tasnya ke sembarang arah. Berlari ke lemari untuk memilih baju dan sepatu. Setelah itu dia berganti tanpa mandi terlebih dahulu. Toh dia sudah wangi dengan parfum mahalnya. Keyra tampak cantik dengan baju kodok selutut dipadukan dengan kaos putih dan sepatu kets. Ditambah lagi rambut yang bergelombang bagaikan ombak. Sungguh bidadari bumi yang rupawan. Siapa pun yang melihat ia pasti akan tertarik dan memuji kecantikannya. Keyra melangkah turun menemani Rika yang sudah berada di teras.
"Yuk kita shopping."
Hanya anggukan yang diberikan Keyra ditambah senyuman manisnya. Mereka memasuki mobil dengan Keyra yang menyetir. Di perjalanan hanya ada senyum bahagia menjemput barang-barang yang terdampar di Mall. Tak ada obrolan di antara mereka sama sekali, semuanya hening. Sesampainya di Mall Keyra memarkirkan mobilnya dan bergegas masuk bersama Rika.
"Kita beli baju dulu." Rika begitu antusias begitu pun putrinya.
Memasuki toko baju mereka berpencar untuk memilik yang diinginkan. Setelah dirasa sudah Keyra pergi ke kasir dengan 4 setel baju. Diikuti sang bunda dengan beberapa yang lebih banyak dibandingkan anaknya.
"Kita beli perhiasan." Rika menarik tangan Keyra dan berjalan menuju tempatnya.
"Beli sepatu saja."
"Tapi bunda mau beli cincin terbaru."
"Yaudah aku beli sepatu, bunda beli cincin kita pencar." Keyra beranjak meninggalkan sang bunda.
Rika hanya mengedikkan bahunya tak acuh. Melanjutkan belanjanya untuk membeli cincin. Keyra menyusuri jalanan, menoleh kesal arah untuk mencari tempat sepatu. Matanya tertuju pada toko sepatu di depannya. Cepat-cepat masuk dan memilih sepatu. Tergoda dengan sneakers yang berwarna navy dan heels berwarna hijau. Bingung untuk memilih salah satunya, setelah berpikir panjang, Keyra membeli keduanya.
"Totalnya...." ujar kasir dan diangguki Keyra. Mengambil ATM dan hanya sekali gesek.
Setelah puas Keyra menelpon Rika dan mengajaknya makan di KFC. Hanya butuh beberapa menit Keyra sampai. Di sana juga sudah ada bundanya yang sampai duluan. Tanpa basa-basi Keyra duduk dan memesan 2 porsi. Setelah pesanan datang mereka melahapnya dengan tenang tanpa ada suara.
Keyra memanggil pelan.
"Eh ada orang gila," sentak Nara dengan nada mengejek.
Tak ada yang menggubris Nara. Hingga ia mendengus kesal. Menghampiri Keyra yang duduk santai bersama bundanya.
"Heh orang gila, gausah sok jual mahal deh!" Nara membentak pada Keyra yang tengah meminum tehnya.
Hingga membuat pengunjung Mall melirik Nara dengan sinis. Membisikkan sesuatu tentang Nara yang tiba-tiba membentak. Apakah hanya sekedar mencari caper?
"Bukannya lo yang gila ya? Ngomong gak jelas sendirian." Keyra mengejek sembari berdiri menatap Nara remeh.
"Lo yang gila bukan gue!"
Keyra hendak membalas namun Rika segera menyelanya.
"Sayang sudah." Rika mengelus bahu putrinya lembut. "Kamu ya, saya pastikan kamu akan dapat yang setimpal, nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyzura [END]
Teen FictionTentang Keyzura Auristella M. Seorang gadis mungil dengan sejuta ceria. Gadis ramah dengan senyum ceria Yang tidak pernah lepas dari wajah Cantik nya. Namun siapa sangka kalau ternyata gadis itu menyimpan luka dimasa lalunya. Potongan memori kejadia...