40. Keyzura

169 5 0
                                    

"Brian sayang. Ayo makan dulu dong," ujar seorang gadis berambut sebahu dan pakaian sopannya.

Brian tak memerdulikan dan tetap fokus pada ponselnya. Setiap hari ia membuka laman Instagram dan menelfon Keyra tapi tak ada hasil apa pun. Dulu Galang juga sudah mencoba mencari lokasi Keyra tapi tak menemukannya hingga saat ini.

Gadis itu menggoda, "Dia itu udah gak cinta sama kamu, jadi mending kita nikah saja."

Brian yang sedari tadi menahan amarah pun tak bisa mengontrolnya lagi. "Mendingan lo pergi dari sini, atau lo gue bunuh?!" bentaknya dengan napas yang memburu dan menunjuk pintu kamarnya.

"Jangan gitulah Brian. Ayo dong makan nih aku yang masakin loh."

Brian membentak dengan amarah yang meledak, "Pergi Oliv!!"

Olivia hanya meneguk ludahnya kasar dan keluar dengan kaki gemetar.

Olivia Rachmawati adalah gadis yang menyukai Brian sejak 2 tahun terakhir ini. Berbagai cara ia lakukan untuk mengembalikan Brian agar tak mudah marah dan dingin pada semua orang. Itu pun ia didukung oleh keluarga Brian yang sudah jengah dengan keadaan anaknya selama Keyra tak lagi memunculkan diri.

Raymond bertanya penuh harap, "Gimana Oliv?"

Olivia menjawab dan tertunduk, "Masih sama om, dia bentak aku."

"Kamu yang sabar ya, kita juga akan berusaha untuk buat Brian gak kaya gitu lagi."

"Apa sebesar itu cinta Brian pada Keyra?"

Zahra tersenyum tipis, "Maybe."

Pintu Brian terbuka dengan kasar. Mengagetkan semua orang yang tengah berada di lantai bawah. Brian hanya tak acuh sembari keluar rumah dengan diamnya.

"Kamu mau kemana Nak?" tanya Zahra sedikit berteriak.

Brian hanya mengabaikan dan lanjut untuk pergi dari rumahnya. Dalam mobil dia melajukan seperti orang kesetanan. Hampir menabrak seorang ibu-ibu yang tengah menyabrang. Untung saja ibu itu tak pingsan hanya syok. Brian lagi-lagi mengabaikan. Memukul kemudi dengan kerasnya sembari berteriak, "Argh ini semua gara-gara lo Keyra!"

Brian melajukan mobilnya lagi. Menuju rumah yang mungkin bisa menenangkan dirinya. Sesampainya di sana Brian langsung membuka pintu itu. Menimbulkan dorongan suara yang menabrak tembok.

"Ngapa lo bro?" tanya Adit selaku teman dari Brian selama ini.

Tak ada jawaban dari Brian. Ia duduk di sofa dengan mata terpejam. Berusaha menurunkan emosi yang tengah menguasai dirinya.

"Lo udah ketemu sama dia?" Adit kembali bertanya sembari memakan sneak nya. Adit memang sudah tau tentang Brian. Tentang semua yang Brian rasakan selama ini. Brian hanya menatap Adit datar.

"Eh kalo lo udah ketemu kan mana mungkin kek gini," ujar Adit menjawab pertanyaannya sendiri. "Ciaelah sabar bro, jika lo jodoh pasti ketemu kok. Eh iya pacar gue mau ke sini."

Brian sedikit merasa kesal. Gunanya dia ke sini untuk mencari ketenangan tapi percuma saja jika pacar temannya datang. Mereka berdua pastinya akan melakukan hal romantis yang bisa membuat moodnya turun seketika. Lihat saja tak akan lama sudah menjengkelkan hati. Dia mulai bangkit berniat segera pergi.

"Udah Yan, jangan pulang temenin gue," ujar Adit menyalakan tvnya. Tak berselang lama Cindi selaku pacar Adit datang bersama dengan mie goreng di tangannya.

"Ih sayang aku kangen."

"Aku juga kangen." Adit melengkungkan bibirnya ke bawah lalu Cindi memeluk Adit dengan mesra.

Keyzura [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang