Terik matahari menyoroti dua gadis yang tengah bergelut dengan adonan tepung. Peluh bercucuran dengan baju yang dipenuhi noda putih. Peralatan yang berserakan membuat ruangan itu nampak seperti tak terawat.
"Kalau bikin panda itu kayak gini dong," ujar Hana sembari memberi hiasan pada adonan roti yang akan dioven.
"Bodo. Orang gue lagi nguleni nih tepung belum rata," ujar Keyra malas.
Mereka tengah berada di kediaman Hana. Keyra yang tadi pusing dengan kelakuan 2 lelaki itu memilih pergi ke rumah temannya itu. Berniat membantu pesanan yang semakin hari semakin menumpuk di toko Hana. Membuat ia harus bergelut dengan tepung di rumah.
"Gue bikin apa ya?" Keyra bertanya pada dirinya sendiri sembari mengetuk-ngetuk jarinya di dagu.
"Bikin anjing aja Key," usul Hana yang tengah menghias roti yang sudah matang.
"Iya nanti gue bikin anjing yang palsu soalnya yang asli itu lo."
"Iya- eh gue bukan anjing ya," elak Hana kala sadar itu hinaan.
"Gue mau bikin kura-kura aja, pasti gemes deh."
Keyra segera membulatkan adonan yang sudah kalis dengan tangannya. Membentuk satu bulat besar serta beberapa bagian kecil untuk kepala, kaki dan ekornya. Seusainya Keyra mengoven roti hasil karyanya dan beralih mengusili Hana yang tengah menghias rotinya.
"Sini gue bantuin," ujar Keyra lalu memegang tangan Hana yang tengah mencekal cream coklat di plastik segitiga.
"Gak mau Key," elak Hana kesal. Pasalnya Keyra menggerakkan tangan Hana dengan asal.
Keyra mendesis dan tersenyum aneh, "Sstt gue bantuin ini."
"Gak mau."
Keyra hanya mengabaikan dan masih menggoyangkan tangan temannya asal. Reruntuhan cream yang jatuh kini benar-benar berantakan bahkan terlihat seperti kertas yang dicoret asal, tak terlihat hasilnya. Keyra melepas cekalan tangan temannya dan tersenyum senang. "Dah jadi."
"Tuhkan berantakan, gak jadi panda deh," ujar Hana melengkungkan bibirnya ke bawah.
"Itu bukan babi, itu mah gak jadi apa-apa orang berantakan banget sampek kena meja tuh lihat lihat." Hana kesal seraya menunjuk meja dan memanyunkan bibirnya.
"Halah udah gapapa," ujar Keyra enteng lalu mengambil rotinya yang sudah matang.
Keyra mengeluarkan dari oven. Mengipasi rotinya dengan tangan agar cepat dingin. Karena jika dihias dalam keadaan panas pasti coklatnya nanti akan meleleh. Keyra menghias dengan memberi mata dan garis lurus di kaki. Melihat hasil karyanya ia memuji bangga, "Huu sumpah bagus banget punya gue. Pinter juga gue buat kura-kura, bisa nih kalau habis ini buat toko roti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyzura [END]
أدب المراهقينTentang Keyzura Auristella M. Seorang gadis mungil dengan sejuta ceria. Gadis ramah dengan senyum ceria Yang tidak pernah lepas dari wajah Cantik nya. Namun siapa sangka kalau ternyata gadis itu menyimpan luka dimasa lalunya. Potongan memori kejadia...