50. Keyzura

178 4 0
                                    

Malam harinya Brian berdiri di depan pintu restaurant outdoor. Menerbitkan senyuman yang tak pernah pudar dari sudut bibirnya. Ini waktu pertama dirinya akan melaksanakan dinner dengan orang tercinta. Membayangkannya saja rasanya pasti akan seindah di tv ataupun di novel.

"Jadi gak? Kalau gak gue pulang," ujar Keyra yang lelah sudah berdiri di depan resto

"Jadi, yok masuk." Mereka berjalan beriringan tanpa menggandeng satu sama lain.

Brian mendorongkan kursi untuk Keyra, "Duduk Key."

Keyra hanya bergeming. Ia segera memesan makanan karena perutnya yang keroncongan. Tak memedulikan Brian yang ingin membuka suara. Tak lama pelayan datang membawa makanan yang ia pesan.

"Key gue mau ngomong."

"Bentar gue laper," sahut Keyra kesal lalu menyantap makanannya dengan harga fantastis. Setelah makan, Keyra mengusap mulutnya dengan tisu. Membereskan piring untuk ditumpuk agar tak berserakan dan meminum vanilla lattenya. "Mau ngomong apa?"

Brian menatap bola mata Keyra. "Aku sayang kamu Keyra. Aku benar-benar menyesal akan kejadian dulu, maaf aku gak pernah percaya sama kamu malah percaya sama orang lain. Maafin aku Keyra, maafin aku, aku janji akan jadi lebih baik ke depannya."

"Oke."

"Hah ngunu tok?" (gitu doang?) pekik Brian melongo.

Keyra menaikkan satu alisnya tak paham. Namun melihat ekspresi Brian ia pun paham. "Lah terus gue harus bilang apa lagi?"

"Ya bilang apa kek. Bilang aku maafin kamu, bilang aku juga sayang sama kamu. Begitu."

"Ogah! Gue gak ada rasa sama lo!"

Brian menunduk lesu, ia mengambil ponselnya dan menyodorkan pada Keyra foto mereka berdua. "Lihat! Masa kamu gak inget sama aku? Aku sayang kamu Key, bahkan aku sudah cinta sama kamu."

Keyra menerima ponsel tersebut. Melihatnya secara intens, ia tampak mengerutkan keningnya seolah bertanya-tanya kapan itu terjadi. Pikiran yang terus memaksa membuat kepalanya terasa sakit. Ia menjatuhkan ponsel Brian dan memegang kepalanya yang nyeri.

"Key kamu kenapa?"

Keyra meringis lemah seraya memegang kepalanya. Hingga pandangannya mengabur dan pingsan.

"Keyraa aku mohon bertahan," ujar Brian menggendong Keyra ala bridal style.

Brian melajukan mobilnya dengan cepat. Melesat menuju rumah sakit terdekat dari resto. Menghubungi keluarga Keyra kala ia sudah berada di IGD. Tak berselang lama dokter keluar. Semua keluarga Keyra menatap tajam dokter itu seraya meminta penjelasan.

"Pasien mungkin memaksakan pikirannya untuk mengingat sesuatu. Itu menyebabkan otaknya tidak kuat...."

Maafin gue Key, gue gak bermaksud buat lo gini.

Brian sangat menyesal karena sudah memaksakan Keyra mengingat tentang dirinya. Acara yang ia rancang untuk mengungkap keromantisannya hancur sia-sia. Pagi ini ia berinisiatif untuk memasak nasi goreng. Berniat membawakan sarapan untuk Keyra. Membuatnya harus menonton di YouTube cara untuk membuat nasi goreng yang enak. Awalnya Olivia yang terus memaksakan diri untuk membuatnya namun Brian tak mengizinkannya.

"Oliv cobain nasi goreng gue!" Brian berteriak dengan keras. Membuat Olivia yang tengah terbaring terlonjak kaget hingga ia jatuh dari kasur.

"Aduhh bokong gue," pekik Olivia sendu seraya mengelus pantatnya yang nyeri.

"Olivv!!"

Oliv segera menghampiri Brian, berlari dengan tertatih-tatih hingga sempoyongan karena ia masih mengantuk. "Apa Brian?"

Keyzura [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang