Happy Reading:)
Dua orang tengah bermanja-manja layaknya sepasang kekasih. Mencari perhatian satu sama lain. Menggoda dengan cara apapun yang ada dalam pikirannya dan dirinya.
"Yan kamu tau nggak?" Nara melipatkan tangan di meja cafe. Menerbitkan senyum yang lebar.
"Enggak."
"Persamaan kamu sama belajar biola."
"Enggak apa?"
Nara membenarkan posisi duduknya. Menatap wajah tampan Brian. "Kalau belajar biola itu membutuhkan step demi step untuk menghasilkan suara yang mengalun indah dengan sentuhan dan gesekan yang pas, meskipun itu terlihat susah. Sama seperti kamu..." Nara tersenyum manis. "Mendapatkan kamu itu juga membutuhkan step by step untuk menghasilkan rasa cinta yang tumbuh dalam diri kamu buat aku, meskipun sulit."
Brian tersenyum malas. Basi!
"Huaa sosweet." Dilla menyahut, terpesona dengan tangan yang menopang dagunya.
Brian memutarkan bola matanya malas dan meminum jus melonnya. Sedangkan Nara seperti salah tingkah dengan pujian Dilla.
"Yaelah yang gombalin cewek, harusnya itu cowok." Alga menimpali.
"Suka-suka gue dong."
Dua kekasih di depan Nara hanya saling melirik satu sama lain. "Kamu gombalin aku dong," pinta Dilla manis pada kekasihnya Doni dengan tangan yang menggenggam tangan pasangannya.
Doni membalas genggaman Dilla. Membetulkan duduknya dan berhadapan dengan Dilla. Sejenak melihat keatas, memikirkan gombalan yang pas untuk kekasihnya.
"Kamu tau nggak perbedaan lemari sama kamu?"
"Nggak tau, apa sayang?"
"Kalau lemari buat isi baju kalau kamu buat isi hati aku." Alga mengejek pasangan kekasih itu dengan mulut yang dibuat-buat. Bukan hanya iri, Alga hanya jadi obat nyamuk di sini. Menemani dua pasang kekasih yang tengah bermesraan di depan matanya. Hingga dia merasa matanya telah ternodai.
"Ga, lo jangan nyaut dong kan jadi nggak romantis." Dilla mengomel.
"Udah sayang jangan ngambek jawabannya bukan itu kok."
Dilla mengangguk lemas lalu mendongak menatap wajah Doni.
"Kalau lemari itu memang buat isi pakaian. Kalau kamu buat jadi ibu dari anak-anakku."
Dilla tersipu malu dengan senyuman yang lebar. Menampakkan dirinya yang tengah salah tingkah. Baginya gombalan Doni sudah bikin dirinya kelepek-kelepek.
Alga memutar bola matanya malas. Nara dan Brian hanya menyaksikan dua kekasih yang malu-malu. Untung saja bukan malu-maluin. Mau di taruh dimana muka mereka coba. Dua pasang kekasih itu tampak memberi perhatian satu sama lain. Terlihat dari Dilla dan Doni yang tengah suap-suapan. Nara yang tengah mengobrol disandingkan dengan gombalan yang hanya di cuekin Brian dengan jawaban yang singkat.
"Gue iri ya Tuhan." Alga memelas sembari menggigit sedotannya kala mereka berdua tersenyum bahagia.
"Makanya cari pacar gih."
Alga memutar bola matanya malas. Menggerutu dengan menyebutkan jampi-jampinya. Memikirkan siapa yang akan jadi pacarnya. Tampaknya tidak ada yang dipikirkannya. Dia baru ingat dengan satu nama.
"Gue bawa Keyra aja deh biar gue gak kelihatan jomblo di sini."
Dua pasangan itu menatap Alga tajam. Menghentikan percakapan yang asik. Ada dendam pada masing-masing mata mereka. Ada juga kebencian dan harapan di mata mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyzura [END]
Novela JuvenilTentang Keyzura Auristella M. Seorang gadis mungil dengan sejuta ceria. Gadis ramah dengan senyum ceria Yang tidak pernah lepas dari wajah Cantik nya. Namun siapa sangka kalau ternyata gadis itu menyimpan luka dimasa lalunya. Potongan memori kejadia...