9. Parentless

8.1K 615 2
                                    

Bukannya hilang, ingatan tentang ibunya justru semakin terbayang nyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bukannya hilang, ingatan tentang ibunya justru semakin terbayang nyata. Joanna, perempuan yang suka sekali tersenyum itu bagaikan hantu yang terus saja datang menghantui Andrea.

Andrea, apa Mama pernah mengajarkanmu seperti itu?

Tidak, Ma. Tapi Janet yang mulai, dia menjambak rambut Andrea karena tidak Andrea beri jawaban ketika ujian.

Tapi tidak dengan membenturkan kepalanya ke kaca jendela. Itu berbahaya, bisa menghilangkan nyawanya. Beruntung dia hanya mendapat dua jahitan. Lain kali jangan seperti itu, ya? Tidak baik. Kalau ada yang mengganggu langsung katakan ke guru BK atau wali kelas. Bisa juga katakan ke Mama dan Papa. Tidak perlu takut dicap sebagai anak yang suka mengadu. Kalian belum dewasa, seluruh tindakan kalian harus dipertanggungjawabkan oleh masing-masing wali atau orang tua. Tidak apa-apa, jangan menangis. Sudah, semuanya sudah diurus Papa. Besok Mama antar ke rumah Janet untuk meminta maaf.

Suara tangis Andrea semakin terdengar memilukan. Mengingat ibu kandungnya sama saja sedang menyayat hatinya. Sakit. Sakit sekali, karena dia merasa dibuang hanya demi gelar dan karir.

Kenapa Mama membantu Tante itu? Bukannya dia jahat? Tadi dia sengaja mendorong Mama ketika ingin mengambil keranjang belanja.

Kita tidak boleh dendam. Mungkin saja dia sedang buru-buru karena hanya bisa keluar jika anaknya tidur sampai-sampai lupa membawa dompet dan kartu. Tidak apa-apa, membayar belanjaan Tante tadi tidak akan membuat uang Mama habis.

Kenapa Mama baik sekali, sih? Kalau aku jelas tidak akan mau membantu orang yang sudah jahat padaku!

Hush! Tidak boleh seperti itu. Kita tidak boleh ikut-ikutan menjadi jahat. Cukup orang itu saja. Andrea mau tinggal di surga, kan?

Lagi, air mata Andrea tidak kunjung dibendung lagi. Isakan yang keluar kini telah terganti dengan teriakan dan jeritan.

Andrea merindukan ibunya. Teramat sangat. Namun ego yang lebih besar seolah menahannya untuk terus mengabaikan segala bentuk usaha ibunya yang ingin mencoba kembali dekat dengannya.

"BENCI MAMA! BENCI MAMA JOANNA! KENAPA MAMA EGOIS SEKALI! MENINGGALKAN ANDREA DAN PAPA DEMI GELAR PHD! FUCK OFF KARIR! ANDREA JANJI AKAN LEBIH SUKSES DARI MAMA! ANDREA JANJI AKAN MEMBUAT MAMA MENYESAL KARENA SUDAH MENINGGALKAN ANDREA DAN PAPA! ANDREA AKAN BUKTIKAN KALAU ANDREA BISA SUKSES MELEBIHI MAMA TANPA HARUS MENINGGALKAN KELUARGA!"

Setengah jam kemudian Andrea berhenti berteriak, memaki ibu kandungnya dan menangis kencang, hingga membuat suaranya serak seperti baru saja ikut demo di tengah jalan.

Tbc...

PARENTLESS [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang