Di meja makan, sarapan tampak tersaji sempurna. Namun kehadiran Joanna dan Malvin tidak kunjung ada sehingga membuat acara sarapan pagi ini sedikit tertunda.
"Malvin mau sarapan di kamar, Ma! Malvin tidak mau bertemu dia!"
Malvin yang baru saja selasai mandi dan berganti pakaian, kini langsung kembali menaiki ranjang. Bergulung di dalam selimut tebal dan menolak turun di ruang makan.
"Malvin, jangan seperti ini, Nak. Tidak baik. Keburukan tidak boleh dibalas dengan keburukan. Tidak apa-apa, kamu masih ada Mama, Papa Jo dan Kak Andrea."
Joanna mengusap kepala Malvin yang sedikit menyembul dari selimut tebal. Berharap Malvin luluh dan tidak menaruh dendam pada ayah kandungnya.
Di ruang makan, Jeffrey tampak kesal ketika menatap Andrea yang terus saja bercanda dengan Malvin sepanjang acara makan. Hingga membuat Jeno menampilkan raut sedih karena diabaikan.
Iya, Joanna berhasil membujuk Malvin turun ke ruang makan. Dengan catatan dia menolak duduk di dekat ayah kandungnya.
"Sebentar, Jen."
Ucap Andrea sembari menepis tangan Jeno yang tampak ingin disuapi buah melon seperti Malvin. Hal itu tentu saja membuat Jeffrey murka karena tidak suka Jeno diabaikan.
"Andrea! Adikmu Jeno! Bukan dia!"
Seruan Jeffrey membuat Malvin berhenti mengunyah dan menatap Jeffrey dengan mata berkaca.
Brak...
Malvin yang kesal langsung mengambil segenggam potongan melon dari mangkuk besar yang terletak di tengah-tengah meja, kemudian dilempar pada Jeno yang masih mengunyah makanan.
"Kurang ajar!"
Pekik Jeffrey sembari membersihkan wajah Jeno dengan lengan bajunya.
"Johnny! Ajari anakmu! Anak tidak tahu sopan santun!"
Joanna tentu saja marah karena Malvin dikatai demikian. Apalagi ketika melihat Malvin yang masih berdiri di tempat mulai menahan air mata.
"AKU JUGA ANAKMU!"
Pekik Malvin dan langsung berlari meninggalkan ruang makan. Hingga membuat Joanna langsung mengikutinya.
"Jeffrey, kamu benar-benar keterlaluan!"
Kali ini Johnny yang bersuara dan mulai mengekori Joanna yang sedang mengejar Malvin dari belakang.
Jeffrey masih diam saja, karena dia hanya mengira bahwa Malvin asal bicara saja. Hingga membuat Andrea geram dan mulai berdiri dari duduknya.
"Papa kenapa diam saja? Malvin adik Andrea! Malvin anak Papa!"
"Jangan bercanda, Andrea. Adikmu hanya Jeno!"
"Mama hamil ketika pergi! Apa Papa tidak merasakan apapun? Papa masih mengira kalau Malvin anak Papa Johnny? Papa tidak lihat lesung pipi Malvin?"
Jeffrey langsung berdiri dari duduknya, jantungnya mulai berdegub kencang ketika mendengar penjelasan Andrea.
Pendek, ya?
Inget, ini short story 😂
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
PARENTLESS [ END ]
Short StoryParentless it means having no parent or parents or not cared for by parent surrogates.