Andrea. Ini sudah empat tahun, Nak. Kamu masih membenci Mama? Mama minta maaf. Mama memang belum bisa menjadi ibu yang sempurna. Mama sudah meninggalkanmu dan Papa karena kepentingan pribadi Mama. Andrea, selamat ulang tahun, Nak! Semoga kamu selalu dilimpahi kebahagiaan. Andrea, Mama sudah tahu kalau kamu diterima di universitas impianmu. Selamat, Nak! Mama sangat bangga! Kalau boleh, Mama ingin bertemu. Mama rindu. Atau paling tidak balas email Mama sekali... saja. Maaf kalau Mama terkesan memaksa. Tidak apa-apa, kalau kamu belum siap memaafkan.... Mama tidak masalah. Mama akan bersabar. Kapanpun Andrea butuh bantuan, Mama akan datang. Ini nomor telepon dan alamat rumah Mama. Tidak jauh dari universitasmu, kan? Hanya sekitar satu jam. Kalau mau, Mama siap antar jemput jika kamu berkenan.
Ps: Hari ini Mama menikah, Mama tidak berharap kamu datang. Cukup doakan semoga pernikahan Mama tidak berakhir seperti yang sebelumnya.
Dengan cinta,
Mamanya Andrea.
Tangis Andrea kembali keluar. Pantas saja perasaanya tidak enak seharin karena terus saja mengingat ibunya. Ternyata karena dia menikah. Joanna, ibu kandungnya menikah dengan laki-laki lain selain ayah kandungnya.
Hati Andrea sakit bertubi-tubi. Cairan putih dari hidungnya juga ikut keluar berbarengan dengan air mata yang mulai menetes mengenai baju tidurnya.
Brak...
Andrea membanting laptopnya. Dia menyesal karena telah membuka email lamanya yang berisi pesan-pesan ibunya sejak empat tahun silam yang hanya dibaca dan tidak pernah sekalipun dibalas.
Dengan gerakan cepat Andrea membuka pintu kamar, berniat mengadu pada ayahnya karena ibunya telah dengan lancang menikah dan tidak fokus belajar S3 seperti apa yang telah dijanjikan.
"Andrea... kamu sudah tahu? Mamamu menikah..."
Brak...
Andrea kembali menutup pintu kamarnya dengan kencang setelah mendapati ayahnya yang sudah berurai air mata dan berdiri di depan kamarnya.
Andrea tidak buta, selama ini dia tahu kalau ayahnya masih memilki rasa pada ibu kandungnya. Dapat terlihat jelas pada perbedaan sikapnya selama menikahi Isla.
Jeffrey yang dulu sangat manja dan selalu mencuri ciuman bahkan ketika di meja makan pada Joanna. Tetapi berbeda ketika dengan Isla, Jeffrey seperti orang yang berbeda. Dia jarang sekali menujukkan bahasa cinta pada Isla melalui sentuhan hingga membuat Andrea sedikit berharap kalau kedua orang tuanya bisa kembali bersama suatu saat.
Namun, harapannya tiba-tiba sirna setelah membaca deratan abjad yang tertera di bagian bawah email kiriman ibunya.
END
Eit! Jangan demo dulu, ini baru versi Andrea. Setelah ini ada versi Jeffrey dan Joanna. Satu versi ada 10 chapter. Tunggu, ya!!! Ini short story, aku nulis ini gak ada waktu satu hari. Tapi nunggu feel-nya yang lamaaa sekali. So, see you in the Joanna and Jeffrey version!
Anyway, ini pasti happy ending. Chapter selanjutnya kayaknya jadi agak panjang karena ada penjelasan kenapa Joanna dan Jeffrey pisah sampai klimaks cerita alias ending.
Meskipun hari kalian berat, tetap semangat ya! Dan juga... don't forget to keep safe, healthy, and always be kind. See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
PARENTLESS [ END ]
Short StoryParentless it means having no parent or parents or not cared for by parent surrogates.