25. Parentless

5.5K 471 67
                                    

Joanna terbangun ketika jendela mobil diketuk dari luar hingga membuatnya mulai gelagapan dan membuat Johnny tertawa sembari mengusap pundaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joanna terbangun ketika jendela mobil diketuk dari luar hingga membuatnya mulai gelagapan dan membuat Johnny tertawa sembari mengusap pundaknya.

"Jangan terburu-buru, aku baru sampai."

Bohong, Johnny sebenarnya sudah sampai sekitar tiga puluh menit yang lalu. Namun dia sengaja tidak keluar terlebih dahulu agar tidak membangunkan istrinya yang masih tidur.

Ceklek...

Pintu mobil terbuka perlahan dan Joanna langsung disambut oleh pelukan anak laki-laki yang awalnya digendong oleh Lucas, sepupu suaminya.

"Why sooo long, Ma? Malvin kangen!"

"Maaf, Mama ada urusan mendesak. Kamu tidak nakal, kan?"

Malvin menggeleng pelan dan melirik Lucas yang sudah tertawa di belakangnya.

"Tentu saja tidak. Anakmu sangat pintar dan pandai berbicara. Dia bahkan mengajari Vincenzo membaca."

Komentar Lucas membuat Joanna bangga dan mulai menciumi Malvin yang sudah tersenyum dalam gendongannya.

"Jelas pintar! Anak siapa dulu, dong? Sini, Papa gendong. Kasihan Mama. Kamu semakin berat sekarang."

Malvin mulai merentangkan kedua tangan dan berhambur memeluk leher Johnny sekarang.

"Ayo masuk! Sebentar lagi acaranya dimulai."

Johnny mengangguk singkat dan meminta satpam rumah Lucas mengambil hadiah berukuran besar di bagasi mobilnya. Kemudian dia berjalan beriringan dengan istrinya yang tidak berhenti menanyakan banyak hal pada Malvin, anaknya.

Sekedar informasi, Malvin adalah anak kandung Joanna. Meskipun usianya baru menginjak tiga tahun sekarang. Namun dia sudah pandai berbicara, membaca dan berhitung cepat.

Dia juga sangat pintar mengekspresikan perasaan, memilki empati tinggi dan suka bersosialisasi pada banyak orang. Jadi tidak heran kalau Malvin sudah memilki banyak teman meskipun baru sekitar tiga bulan tinggal di Surabaya.

Karena sebelumnya dia tinggal bersama ibunya di New Zealand bersama Lucas dan istrinya yang kebetulan adalah teman baik Joanna.

Awal mula Johnny bertemu Joanna juga karena Lucas, karena dia meminta sepupunya datang menengok dirinya yang baru saja menikah dan memilih menetap di sana.

Hingga akhirnya Johnny dan Joanna mulai menjalin hubungan dua tahun kemudian. Tentu saja setelah Malvin lahir dan berusia satu tahun.

Meskipun harus terhalang jarak dan waktu, keduanya tetap bisa saling terhubung.

Hingga akhinya Joanna memutuskan kembali ke Indonesia setelah Lucas dan istrinya kembali ke Indonesia terlebih dahulu.

Tentu saja karena bujuk rayu Johnny yang mengatakan akan melindunginya jika mantan suaminya datang. Mengingat Malvin adalah anak kandung Jeffrey yang sengaja disembunyikan darinya.

"Pa, my next birthday. I wanna celebrate in the panti asuhan aja, ya?"

"Kenapa sayang? Kamu tidak suka teman-temanmu yang sekarang?"

Tanya Johnny sembari menatap anak-anak di sekelilingnya.

"No, Pa! I just wanna met a lot of neeew people. Kata Om Lucas ada panti asuhan di dekat rumah kita. Jadi, sekalian saja!"

"Accepted, Captain! Anak pintar! Papa akan kabulkan apapun yang kamu mau asal Mamamu setuju."

Joanna yang sejak tadi tidak dilibatkam dalam pembicaraan mereka, kini mulai mengangguk singakat sembari menerbitkan senyuman.

Malvin adalah anak yang sangat cerdas. Dia bahkan bisa mengerti dengan cepat akan apa yang terjadi padanya. Iya, Malvin sudah tahu kalau ibu kandung dan ayah kandungnya memiliki hubungan tidak baik dan memutuskan berpisah.

Bukannya sedih, Malvin justru sangat bangga pada ibunya. Karena dia bisa membesarkannya sendirian hingga bisa seperti sekarang.

Maaf, karena Mama belum bisa menjadi Ibu yang baik untukmu. Mama gagal, Mama gagal memberikan keluarga yang sempurna untukmu.

It's okay, Ma! Kata Sebastian you're so amazing woman! Mama pasti sudah berpikir matang untuk berpisah with my biologist Dad. I'm not sad! Really! Mama, you're doing great! Malvin lebih suka hidup berdua dengan Mama daripada harus hidup memiliki orang tua lengkap tapi menderita seperti Sebastian. Setiap hari dia got pukulan dari Papanya. Mamanya juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk membelanya. Sampai dia meninggal dan Mamanya gila karena merasa bersalah seumur hidupnya. Kata Mrs. Dorothy aku sangat pintar, pasti karena Mama. Karena Mama amazing woman seperti kata Sebastian. I love you, Ma! Don't be sad!

Kejadian itu terjadi sekitar empat bulan yang lalu, setelah satu minggu Sebastian selaku temain bermain Malvin di New Zealand meninggal karena sakit leukimia akut.

Hal itu juga yang membuat Jaonna berani kembali ke sini. Menerima lamaran Johnny dan tetap menyembunyikan Malvin bahkan dari keluarganya sendiri.

Saat acara pernikahan Johnny dan Joanna, Malvin bahkan harus berkenalan dengan Rendy dan Liana dengan status pura-pura menjadi saudara kembar Vincenzo yang memang seumuran dengannya. Tidak ada yang curiga, meskipun Liana sempat beberapa kali memuji Malvin yang lebih banyak berbicara daripada Vincenzo, saudaranya.

Kira-kira apa yang bakalan dilakuin Jeffrey kalo tau fakta ini?

Tbc...

PARENTLESS [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang