3. Parentless

10.7K 649 5
                                    

Andrea membuka mata setelah mendengar dengkuran halus ayahnya yang sudah terlelap di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andrea membuka mata setelah mendengar dengkuran halus ayahnya yang sudah terlelap di sampingnya. Laki-laki berusia 38 tahun yang sangat dihormati olehnya. Sosok ayah sempurna karena selalu mengabulkan apapun keinginan dan tidak pernah sekalipun memukulnya.

Andrea bangun dan memakaikan selimut pada tubuh jenjang ayahnya yang sedang terlelap di atas karpet bulu di ruang keluarga. Iya, kemarin mereka mengadakan acara perayaan kecil-kecilan hingga sama-sama terlelap di sana. Tanpa Isla dan Jeno yang mungkin masih menunggu Jeffrey datang.

Andrea membuka ponsel ayahnya. Benar saja, di sana banyak sekali pesan dan panggilan tidak terjawab yang berasal dari Isla, ibu tirinya. Setelah mengetikkan balasan yang berisi bahwa ayahnya tidak bisa datang sekarang, kini jari-jari lentik Andrea menyusuri galeri ponsel ayahnya. Di sana banyak sekali foto-foto Andrea yang diambil ketika masih sekolah dasar. Ketika kedua orang tua biologisnya belum berpisah seperti sekarang.

Perlahan, air mata Andrea turun membasahi pipi. Hatinya mulai berdeyut sakit ketika melihat beberapa foto ibu kandungnya yang sedang hamil dan melahirkan dirinya. Banyak sekali, bahkan sampai ribuan. Padahal, foto-foto Isla saja tidak ada puluhan.

Dengan tangan gemetar Andrea menghapus foto-foto Joanna. Semuanya, bahkan pada foto yang ada dirinya maupun bersama ayahnya. Ini karena hatinya terlampau sakit hingga membuatnya tidak ingin melihat ibu kandungnya lagi.

"Andrea... jam berapa sekarang? Itu ponsel Papa, kan?"

Jeffrey bangun dan menatap Andrea yang tampak ketakutan sekarang. Takut kalau tindakan lancangnya akan mendapat amukan dari ayahnya.

"Jam tiga, Pa. Iya, ini ponsel Papa. Tadi ada pesan dari Bunda yang mencari Papa. Jadi Andrea balas saja."

Penjelasan Andrea membuat Jeffrey tersenyum singkat setelah menerima kembali ponselnya.

"Terima kasih. Andrea kembali ke kamar. Papa mau siap-siap ke rumah sakit lagi sekarang. Tidak apa-apa, kan?"

Andrea mengangguk singkat. Mau bagaimanapun juga dia tidak boleh egois sekarang. Karena masih ada Isla dan Jeno yang jauh lebih membutuhkan ayahnya.

Tbc...

PARENTLESS [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang