5 chapter untuk hari ini, done. See you ~
Joanna sampai di Surabaya tepat jam tujuh malam. Namun bukannya langsung istirahat, dia justru harus kembali bersiap karena akan menghadiri acara ulang tahun anak sepupu suaminya.
"Kalau lelah langsung istirahat saja, tidak perlu ikut."
Joanna menggeleng pelan dan menghampiri suaminya yang sudah bersiap dengan setelan baju santai seperti dirinya. Kaos polo putih dan celana bahan berwana khaki.
"Aku tidak lelah. Ayo berangkat sekarang!"
Setelah mengapit tangan suaminya, Joanna berjalan keluar rumah. Sesekali dia tertawa ketika suaminya bercerita tentang hal lucu yang dialami ketika bekerja.
"Hadiah ulang tahun Vincenzo sudah kamu simpan di bagasi, kan?"
Tanya Joanna ketika Johnny mulai melajukan mobilnya.
Sekedar informasi, suami Joanna bernama Johnny Tanoko. Anak tunggal pemilik perusahaan tekstil terbesar se Asia Tenggara. Namun, sekarang dia menjabat sebagai direktur utama di salah satu bank swasta terbesar di negara mereka.
"Sudah. Kamu bisa tidur sebentar, nanti kubangunkan."
Joanna mengangguk singkat dan mulai memejamkan mata. Berniat mengistirahatkan tubuhnya sebentar saja karena telah seharian berkelana di tiga kota.
Semuanya terasa gelap, Joanna terbangun tepat jam dua malam dalam keadaan tanpa busana dan hanya terbalut selimut tebal.
"Jeff... Jeffrey?"
Tidak ada sahutan. Joanna mulai memakai selimut tebal untuk menutupi tubuhnya dan membuka pintu kamar mandi guna mencari keberadaan suaminya.
"Itu bukan urusanku! Sejak awal sudah kukatakan bahwa aku hanya bermain-main denganmu, kan? Aku pikir kau sudah cukup dewasa untuk mengerti itu! Sudah, jangan pernah sekali-sekali menghubungiku!"
Deg...
Joanna menegang di tempat, air matanya mengucur pelan berbarengan dengan Jeffrey yang mulai membalikkan badan.
Sebelum Jeffrey menyadari keberadaannya, Joanna mulai menaiki ranjang dan pura-pura tidur seperti sebelumnya.
"Sayang... kamu mimpi apa?"
Joanna membuka mata perlahan, menatap Jeffrey yang sudah berada di atasnya sembari mengusap air matanya pelan.
"Berat!"
Joanna menepis tangan Jeffrey dan berbalik memunggunginya saat ini.
Jeffrey yang hanya memakai celana tidur saja mulai ikut merebahkan diri di samping Joanna dan memeluknya erat dari belakang.
"Mimpi buruk, ya? Tidak apa-apa. Jangan takut, ada aku. Aku tidak takut hantu, hehehe."
Joanna diam saja, bahkan ketika Jeffrey mulai mengecupi lehernya dan sesekali mengusap permukaan perutnya.
Besoknya, Joanna mendatangi kantor Jeffrey guna menemui Isla selaku resepsionis yang tempo hari pernah dibantu olehnya.
Iya, Joanna yang mempekerjakan Isla dan Amanda di kontor Jeffrey. Mereka bertemu ketika mereka berdua masih menjadi pramuniaga di supermarket dekat pom bensin yang terletak di depan komplek perumahannya sendiri.
Joanna yang iba karena mereka terus dimarahi dan digoda banyak laki-laki, tentu saja langsung menarik mereka pergi dan memberikan pekerjaan yang layak untuk mereka seperti saat ini. Menjadi resepsionis di kantor Jeffrey.
"Isla, kudengar suamiku mendatangi kelab malam bulan kemarin. Kamu tahu dengan siapa dia pergi?"
Isla tampak tersenyum kaku, takut hal besar yang disembunyikan dapat tercium.
"Maaf, Mbak. Saya tidak sengaja melakukan itu. Mas Jeffrey yang memaksa saya melakukan itu. Tolong, Mbak. Jangan meminta saya menggugurkan anak ini. Saya hanya meminta pertanggungjawaban Mas Jeffrey berupa materi. Saya janji tidak akan menuntut apapun lagi, apalagi sampai minta dinikahi."
Lagi-lagi Joanna menegang di tempat dan mulai menatap Isla tidak percaya.
Awalanya, dia mengira akan mendapat jawaban bahwa suaminya mungkin ada main belakang dengan mantan pacarnya atau bahkan kolega-nya. Namun justru sebaliknya yang didapat.
Isla, gadis manis yang sudah dianggapnya sebagai adik justru menusuknya dari belakang. Bahkan, sampai hamil anak suaminya.
Joanna tidak menangis, justru Isla yang sudah sesenggukan menahan tangis sembari menatap sekeliling. Takut ada orang lain yang berada di ruang ganti tempat mereka berbicara saat ini.
"Berapa lama?"
"Satu bulan yang lalu, Mbak. Hanya sekali, kemarin saya sudah periksa di rumah sakit dan hasilnya positif. Saya hamil."
Dengan cepat Joanna langsung keluar dari ruang ganti. Bergegas menaiki lift guna menuju ruang kerja Jeffrey.
Visualisasi cast udah aku posting, ya ~
Jangan lupa kasih komentar 😉
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
PARENTLESS [ END ]
Historia CortaParentless it means having no parent or parents or not cared for by parent surrogates.