8. Parentless

8.2K 639 3
                                    

Andrea berniat mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Andrea berniat mandi. Berniat menjernihkan pikiran dengan berendam di bak mandi.

Dingin, sangat dingin. Terlebih Andrea lupa tidak menghidupkan penghangat air.

Namun rasa dingin yang menerpa tulang dan kulitnya terasa perlahan menghilang. Tergantikan oleh rasa hangat yang tiba-tiba menjalar dari punggung hingga seluruh tubuhnya.

Kamu tahu kenapa Mama memberimu nama Andrea?

Tahu, kata Papa nama Andrea berarti pantang menyerah dan kuat. Pasti karena Mama mau Andrea tumbuh menjadi orang yang tangguh, pantang menyerah dan kuat, kan?

Pintar. Tetapi ada satu alasan lagi. Mama sengaja memilih awalan nama A supaya kamu terbiasa belajar sejak dini. Ketika diabsen, namamu pasti sering terlebih dahulu dipanggil, kan? Itu yang Mama mau, supaya kamu bisa bersiap lebih cepat dari yang lain. Bukannya Mama ingin kamu menjadi yang paling hebat. Mama hanya ingin kamu terbiasa mendahulukan hal-hal yang paling penting ke yang paling tidak penting sejak kecil. Supaya waktumu untuk belajar sudah terlebih dahulu terpenuhi agar sisa waktu yang lain bisa digunakan untuk membantu orang lain.

Seperti membantu memecahkan soal matematika Janet?

Iya. Asal tidak ketika kuis dan ujian, ya? Itu namanya mencontek, haram hukumnya. Dosa! Itu salah satu hal curang, tidak boleh dilakukan.

Tapi, Ma... kalau nilai Janet lebih tinggi dari Andrea bagaimana? Nanti Andrea kalah, dong!

Menang kalah itu tidak masalah. Nilai juga bukan segalanya. Meskipun nilai Janet lebih tinggi dari Andrea, itu tidak masalah. Itu berarti Andrea berhasil mengajari Janet. Andrea, mau Mama beri tahu kunci bahagia?

Mau, Ma!

Ikhlas. Relakan semuanya, apapun hal buruk yang terjadi pada hidupmu di masa depan, kamu tidak boleh menyalahkan Tuhan, orang lain apalagi dirimu sendiri. Cukup relakan, karena kesedihan tidak akan bertahan lama, begitu juga dengan kebahagiaan. Jadi, cukup syukuri apa yang ada. Apapun yang Andrea dapat, itu adalah hadiah. Kehidupan, kesehatan, kedua orang tua yang sangat sayang Andrea, pokoknya semuanya!

Mama pernah menyesal menikah dengan Papa?

Hahaha! Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?

Katanya tadi harus bersyukur terus. Papa orangnya posesif, ponsel Mama selalu dicek setiap hari. Mama tidak merasa tertekan dengan kelakuan Papa?

Andrea... kenapa kamu semakin menggemaskan dan pintar, hem? Kemari, Mama mau peluk sebentar. Aduh, anak Mama sudah besar! Sebentar lagi lulus sekolah dasar.

Andrea mulai memejamkan mata, mencoba mengikis memori indah bersama ibunya yang tidak kunjung hilang dari ingatan.

Tbc...

PARENTLESS [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang