Setelah mendengar ucapan yang di katakan dari mulut Andreas membuat Vanessa seketika terdiam karena sangat terkejut dan tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan. Apa pria itu ada masalah dengan otaknya sampai berkata hal yang tak masuk akal seperti ini?
Tetapi entah kenapa jantungnya berdebar sangat kencang saat mendengar pernyataan Andreas. Hatinya kecilnya merasa senang mendengar perkataan Andreas tetapi pikiran dan logika nya menolak karena tak mungkin seorang Andreas menyukai dirinya."Ka-u bilang apa?" cicit Vanessa menatap pria itu. Ia takut hanya salah dengar maka dari itu ia ingin Andreas mengulang perkataan nya.
"Tidak, lupakan saja." desah Andreas bersandar di kursi. Pria itu memejamkan matanya dan menghirup udara sebanyak banyaknya seakan mengurangi beban pikiran yang akhir akhir ini terus berputar di kepala nya.
"Apa yang kau ingin tanyakan." ujar Andreas masih menutup kedua mata nya karena pria itu bahwa Vanessa ingin mengetahui sesuatu. Sedangkan Vanessa lagi lagi terkejut mendengar ucapan pria itu yang menyuruh nya menanyakan sesuatu kepadanya.
"Hanya hari ini kau aku izinkan bertanya kepadaku." lanjut Andreas. Vanessa awalnya ragu ragu tetapi ini kesempatan yang bagus untuk ia bertanya karena saat bertemu dengan pria itu ada banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan.
"Hm, darimana kau mendapat luka itu?" beberapa menit Vanessa diam karena ragu akhirnya dirinya mencoba memberanikan diri bertanya. Vanessa cukup penasaran kenapa pria itu bis terluka meski tidak terlalu banyak tetapi berhasil membuatnya penasaran karena yang ia dengar Andreas tidak mudah di lukai oleh orang lain.
"Diego memukulku." balas Andreas santai membuat Vanessa terbelalak karena yang memukul pria itu adalah Diego sahabat pria itu.
Kenapa bisa mereka berkelahi?
Seketika ingatan nya terlempar dimana ia pernah memergoki Andreas bercinta dengan Stefi kekasih Diego. Apakah Diego memukul Andreas karena sudah mengetahui mereka berdua bermain api di belakang Diego? Pertanyaan itulah yang sekarang berputar di kepala kec Vanessa.
"Dia sudah mengetahui nya." Andreas berkata seolah olah ia tahu apa yang di pikiran Vanessa. Vanessa langsung menganggukkan kepala nya tanda mengerti kenapa Andreas bisa terluka seperti ini.
Gara gara seorang wanita...
"Tapi kalian masih bersahabat kan?" Vanessa berkata pelan tetapi masih didengar orang Andreas. Pria itu membuka kedua mata nya dan kembali melihat danau dengan menghela nafas.
"Entahlah. Dia sangat marah dan mengatakan tidak ingin berteman denganku lagi." jawab Andreas jujur. Entah kenapa obrolan mereka semakin dalam membahas kehidupan dan permasalahan Andreas bahkan Andreas seakan tanpa beban menjawab pertanyaan pertanyaan yang Vanessa berikan kepada nya dengan jujur tanpa ada rasa tak nyaman ataupun marah.
Hari ini Andreas ingin membagi kesedihan nya bersama orang lain dan mungkin Vanessa orang yang tepat untuk membagi kesedihannya terlebih Andrea merasa Vanessa adalah pendengar yang baik untuk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Vanessa (Complete)
ChickLitNovel Hurt Romance Vanessa tidak pernah menyangka akan berurusan dengan Andreas pria berkuasa dan kaya di kampusnya sampai suatu kejadian membuat nya harus terjebak bersama Andreas dan membuat hatinya perlahan mencintai pria kejam yang tidak berpera...