Andreas memarkirkan mobilnya sesampainya ia di rumah Mama nya Melisa. Entah kenapa hari ini ia ingin sekali bertemu dengan Mama nya karena memang beberapa hari ini ia sering datang ke rumah meski sekedar melihat Mama nya karena sang Papa sudah 1 minggu perjalanan bisnis seandainya Papa nya ada di rumah Andreas sendiri tidak akan mampir karena benar benar muak melihat Papa nya yang semakin menjadi.
Tadi Andreas dan Melisa mengirim kabar tetapi hari ini Andreas ingin bertemu secara langsung. Sebelum memasuki ruang tamu langkah kaki Andreas terhenti karena ucapan Papa nya yang berhasil membuat darahnya mendidih.
"Aku tidak meminta izin kepadamu Melisa. Aku hanya memberitahu mu bahwa aku akan menikahi Erica wanita yang aku cintai selama ini." Mikail berkata seraya menatap Melisa yang hanya tersenyum mendengar ucapan suaminya.
"Selamat." hanya itu yang Melisa bisa ucapkan kepada suaminya yang akan menikahi wanita yang benar benar pria itu cintai. Hanya ia dan Tuhan yang tahu betapa hatinya hancur berkeping-keping didalam sana saat suami yang ia cintai dan hormati ingin menikah lagi.
"Kau tenang saja aku tidak akan menceraikan mu tetapi yang aku minta kau jangan membuka mulutmu tentang pernikahan ku..." ucapan Mikail terhenti karena sebuah bentakan yang membuat mereka berdua terkejut.
"Brengsek! Kalau kau ingin bahagia bersama kekasih simpanan mu kenapa kau masih pulang juga!" Andreas tiba tiba saja datang dengan wajah yang penuh dengan amarah bahkan kedua tangan nya mengepal seakan menahan tangan itu agar tidak meninju Papa nya.
"Berani ku kau mengatakan itu!" Mikail tak kalah marahnya saat putra satu satunya berani membentaknya. Harga diri seorang Mikail tersinggung saat anaknya berani melawan nya. Disini ia kepala keluarga dan mereka berdua harus tunduk di bawah kakinya.
"Memangnya kenapa? Apa aku salah mengatakan nya? Ah apa aku harus menyebut wanita itu wanita perebut suami orang." sindir Andreas berhasil membuat Mikail tak bisa menahan emosinya saat seseorang yang Mikail cintai dihina meski oleh putra kandungnya sekalipun.
Mikail akan melangkah kan kakinya menuju Andreas bermaksud ingin menamparnya tetapi Melisa segera menahan suaminya dengan memegang tangan suaminya.
"Aku mohon jangan membuat keributan. Aku benar benar lelah." lirih Melisa kepada suaminya Mikail. Pria itu menatap istrinya yang mengiba dan berhasil membuat Mikail segera pergi dari rumah yang membuatnya terasa tercekik.
Andreas mendekati mama nya dan memeluk wanita yang telah melahirkan nya dengan pelukan penuh kesakitan karena hatinya juga sakit saat sang Papa berkata ingin menikah lagi terlebih wanita itu yang merebut papa nya dari mereka berdua.
"Andreas ada disini Ma." bisik Andreas memeluk mamanya. Melisa pun membalas pelukan putra nya dengan erat.
Setelah itu mereka berdua menuju meja makan karena Melisa sudah menyiapkan makanan istimewa untuk Andreas. Mereka berdua tidak membahas masalah tadi bahkan kejadian tadi seakan tidak pernah ada meski di lubuk hati mereka terdalam menyimpan rasa sakit yang mendalam tak itu tak bisa disembuhkan.
"Mama memasak banyak sekali. Apa ada perayaan?" tanya Andreas menarik kursinya terlebih makanan itu kebanyakan makanan kesukaan Andreas. Melisa tersenyum menatap putra nya yang mungkin lupa hari ini adalah hari istimewa putra nya.
"Ini tanggal berapa? Sepertinya ada yang ulang tahun." Melisa berkata dengan nada menggoda membuat kedua mata Andreas membulat karena ia baru menyadari bahwa hari ini adalah hari ulang tahun nya dan sialnya lagi ia mendapatkan kado yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya yaitu Papa nya menikah lagi.
"Ujian mu bagaimana? Apakah lancar?" tanya Melisa ia tahu bahwa sekarang ini Andreas sedang ujian kelulusan."
"Lancar dan Mama jangan memikirkan hasil ujian Andreas karena Andreas yakin akan lulus." jelas Andreas membuat Melisa tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Vanessa (Complete)
ChickLitNovel Hurt Romance Vanessa tidak pernah menyangka akan berurusan dengan Andreas pria berkuasa dan kaya di kampusnya sampai suatu kejadian membuat nya harus terjebak bersama Andreas dan membuat hatinya perlahan mencintai pria kejam yang tidak berpera...