Chapter 1

8.2K 242 7
                                    

Seorang wanita sederhana berjalan memasuki area kampus yang cukup mewah dan megah. Wanita itu menarik nafasnya sejenak lalu mulai melangkah menuju kelas nya dengan ragu dan  beberapa orang tidak memperdulikan wanita itu yang menunduk takut sampai sebuah tepuk kan berhasil membuatnya menoleh.

"Jangan takut, kita ada disini Vanessa. Semangat."  bisik sahabatnya yang bernama Ele. Vanessa tersenyum tipis mendengar ucapan Ele.

"Ele benar Nes. Jangan takut, kita ada disini bersama mu. Aku dan Ele akan selalu bersamamu." sahut pria berkacamata bernama Billy.

"Terima kasih kalian selalu bersamaku." ucap Vanessa tulus sampai sebuah suara membuat mereka mengalihkan perhatian mereka.

Beberapa wanita memasuki ruang kelas mereka. Vanessa seketika menunduk dan menautkan jari jari nya karena ketakutan nya saat ini. Billy dan Ele pun ikut menunduk saat para orang kaya itu datang ke kelas mereka.

"Vanessa, kau di suruh datang ke kantin tempat Andreas dan teman teman nya berkumpul." beritahu wanita itu kepada Vanessa. Vanessa sendiri seketika menggigil takut karena tahu apa yang akan terjadi kalau ia tidak datang atau pun datang.

Wanita itu kesal karena Vanessa hanya diam dan menunduk."Apa kau tuli? Mereka sedang menunggumu." ucap wanita itu dengan nada tinggi.

Vanessa langsung mendongak dan menganggukkan kepala nya."Iya aku mengerti. Terima kasih." balas Vanessa pelan. Sedangkan Billy dan Ele tahu apa yang akan terjadi tetapi mereka juga tidak bisa berbuat apa apa karena Vanessa selalu melarang mereka tuk membantunya. Vanessa langsung pamit kepada teman teman nya. Jantung nya selalu berdetak takut saat ingin bertemu dengan mereka terutama Andreas Alexander.

"Hei, bodoh apa yang kau lakukan di sana!" ucap suara itu berhasil membuat bulu kudu Vanessa meremang. Vanessa melihat Andreas, Steven, Diego dan tak lupa para wanita yang selalu bersama mereka yaitu Hani Stefi dan Queen. Merekalah orang orang yang berkuasa di kampus ini.

"Cepat kesini, lama sekali kau." omel Hana kepada Vanessa yang berjalan pelan sekali sekaki. Vanessa segera mendekati mereka.

"Apa apa? Kalian menginginkan sesuatu." tanya Vanessa seraya meremas rok selutut nya dan mengigit bibirnya.

"Tentu saja kami menginginkan sesuatu maka nya memanggil mu!" kesal Stefi kepada Vanessa yang hanya menunduk mendengar kekesalan Stefi kepada nya.

"Pesankan kami makanan. Kami lapar." titah Diego kepada Vanessa lalu mereka pun memberitahu kan apa saja yang mereka inginkan. Vanessa akhirnya bergegas memesan makanan untuk mereka semua. Seperti inilah hari hari Vanessa

Selama 5 bulan bersekolah disini, entah kenapa mereka selalu saja membully nya tetapi yang membuatnya bingung adalah hanya ia saja yang mereka bully dan yang lain nya tidak. Vanessa saat masuk ke kampus ini memang pernah membuat kesalahan yaitu menumpahkan makanan nya kepada ketua mereka yaitu Andreas pria arogan, sombong dan angkuh yang pernah Vanessa temui di dunia ini.

Vanessa menyesal menumpahkan nya karena semenjak hari itu kehidupan nya berubah menjadi tak tenang. Mereka selalu mengerjai nya seperti saat ia di toilet dan Vanessa terkunci di dalam nya. Vanessa ingin keluar dari kampus ini karena tidak tahan dengan mereka yang selalu mengerjai dan selalu menyuruh nya mengerjakan tugas tugasnya itu dan tan ketinggalan ia juga akan selalu membersihkan meja mereka setelah mereka makan di kantin.

Vanessa bertahan di sini karena ia tak mau membuat kedua orang tua nya kecewa. Mereka sudah menjual tanah satu satu nya untuk membiayai sekolah nya di kampus yang cukup mahal dan ternama ini."Ini, silahkan dimakan." Vanessa memberikan makanan yang ia bawa.

Vanessa langsung mundur saat para wanita itu menatap tajam nya Vanessa masih berdiri menatap mereka makan. Sebenarnya ia ingin pergi karena sebentar lagi jam pelajaran nya di mulai tetapi mereka belum menghabiskan makanan mereka.

"Hem, bolehkah aku ke kelas ku sekarang? Sebentar lagi Dosen akan datang." cicit Vanessa pelan dan mendapat Delik kan tajam dari Stefi yang duduk di samping Andreas pria kejam.

"Kau tetap disini, jangan kema...." ucapan nya terhenti karena Andreas berdiri lalu menatap dingin Vanessa lalu pria itu mendekati Vanessa.

"Kau bisa pergi asal...." ucapan Andreas terhenti lalu berbisik di telinga Vanessa."mencium sahabatku.."

Vanessa terduduk di kamar nya seraya menyeka air mata nya yang terus saja keluar. Betapa jahatnya Andreas berkata hal kotor seperti itu kepada nya. Vanessa akui bahwa ia jelek tetapi apakah Andreas bisa berkata hal seperti itu yang membuat harga diri nya terluka Vanessa saat ini hanya bisa menangis karena ucapan Andreas yang selalu menghina nya.

Entah sampai kapan ini semua berlangsung. Pria itu jarang sekali berbicara atau memerintah nya tetapi saat dia berbicara hanya kata kata pedas dan kasar yang Andreas berikan kepada nya. Untung saja saat itu Dosen nya datang melewati mereka dan membuat Vanessa bisa pergi meninggalkan Andreas bersama sahabat jahat nya itu.

Sejujurnya saat Vanessa masuk ke kampus ini ia sudah mulai tertarik kepada Andreas karena beberapa kali ia melihat pria itu diam diam bersama sahabatnya tanpa sepengetahuan mereka tetapi setelah tahu sifat jahatnya rasa tertarik nya padam bersama dengan sikap dan perilaku Andreas.

"Apa yang harus aku lakukan agar mereka tidak membully ku?" gumam Vanessa pelan seraya menatap bulan yang bersinar terang. Wanita itu begitu memikirkan hari hari nya yang tidak tenang karena bullyan dari mereka semua.

Awalnya Vanessa berpikir bahwa mereka selalu membully orang yang tak sengaja menabrak atau menyenggol nya tetapi setelah mendengar dari mahasiswa yang sudah lama disini mereka tidak pernah melihat Andreas dan kawan kawan nya membully seorang wanita.

Mereka justru berkata bahwa para pria yang mereka bully saat mencari masalah dengan mereka dan wanita tak pernah mereka bully membuat Vanessa berpikir bahwa mereka benar benar sangat membencinya maka dari itu mereka tidak berhenti membully nya bahkan sampai berbulan bulan lama nya.

Vanessa Ingin mengadu kepada Dosen, tetapi Dosen nya saja tidak berani menegur mereka karena kekuasaan yang mereka miliki di kampus ini. Vanessa hanya berdoa kepada Tuhan bahwa hari esok mereka tidak membully nya lagi.

"Aku berharap besok lebih baik di banding hari sekarang." Ucap Vanessa penuh harap lalu merebahkan tubuhnya di kasur bersiap untuk tidur.

****

Hai aku kembali bawa cerita baru.
Semoga suka. Baru part 1 jadi masih bisa aja wkwkwk.
😅
Tidak suka bisa skip aja 😌

Mencoba tema anak kuliah tapi
masih dengan ciri khas aku ya guys.

Seperet i biasa Romance Adult yaa ini.❗❗.
Hurt story juga ❕

Andreas jahat mau kasih Vanessa ke temen temen nya huft.. 🤦🏻

Tapi nanti bakal di kasih ga ya? Wkwkwk

Hayo tebak..

Jangan tertipu oke 🤷🏻😔

Trapped by the devil besok atau jumat aku up ya guys.

See you.

Vote komen dan follow ya.

30.09.2020.
18.55 wib

My Beautiful Vanessa (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang