Hari ini Vanessa masuk seperti biasa nya dan tak lupa ia membawa buku buku yang sudah ia tulis untuk Andreas dan teman teman nya. Sebenarnya Vanessa sudah lelah dengan semua ini tetapi ia harus tetap semangat agar cita cita nya tercapai. Sesampainya di kampus Vanessa segera mencari Andreas yang selalu berkumpul di bascame belakang kampus tetapi Vanessa tidak menemukan keberadaan mereka.
"Kemana mereka? Seharusnya mereka disini." gumam Vanessa melihat Bascame mereka dari jarak yang cukup jauh karena memang ia dan mahasiswa lain tidak berani mendekati Bascame mereka. Akhirnya Vanessa berlalu pergi karena tidak menemukan tanda tanda mereka ada di ruangan tersebut.
"Hei, kau kemana saja? Aku memanggil mu dari tadi tapi kau tidak menoleh." tanya Ele kepada Vanessa yang sudah duduk di kursi nya.
"Seperti biasa El, aku harus memberikan buku buku mereka yang aku kerjakan." jawab Vanessa seraya tersenyum tipis membuat Ele sedih karena ia tidak bisa membantu Vanessa. Ia dan Billy hanya bisa membantu menghibur dan menyemangati Vanessa saja.
"Hai, kalian sedang apa?" Billy datang mendekati mereka seraya membawa cemilan. Memang pria itu sering sekali membawa cemilan ke kelas.
"Rahasia. Ini urusan para wanita." sahut Ele meledek Billy membuat Billy kesal dan mereka bertiga tertawa bertepatan dengan Dosen memasuki kelas. Beberapa jam berlalu akhirnya mereka selesai dan Vanessa segera berpamitan kepada sahabatnya karena ia ingin memberikan buku kepada Andreas dan teman teman nya. Vanessa berjalan tergesa gesa sampai tak menyadari ia menyenggol seseorang.
"Tidak bisakah kau berjalan hati hati." hardik suara itu berhasil membuat Vanessa menenggang. Vanessa menatap Andreas dan kawan kawan nya yang menatap mencemooh kepadanya.
"Maaf." hanya itu yang bisa Vanessa katakan."Aku... Ingin memberikan buku buku kalian." cicit Vanessa takut saat menatap mereka semua. Sejujurnya Vanessa memuji wajah tampan dan cantik mereka tetapi hati mereka sungguh tidak secantik hati mereka terlebih Stefi dan Diego yang selalu mengumbar kemesraan nya seperti saat ini.
Perut Vanessa mual melihat sepasang kekasih itu wanita itu.
"Kau menginginkan nya heh!" ejek Andreas mengetahui kemana arah tatapan Vanessa. Vanessa langsung menggelengkan kepala nya membuat teman teman Andreas tertawa mengejek nya.
"Diego, berikan dia ciuman mu karena aku melihat dia terpesona saat kalian berciuman." lanjut Andreas kembali.
"Hei, kau jangan menghinaku Andreas. Mana mungkin aku memberikan ciuman panas ku kepada..." Diego menatap ujung kaki sampai ujung rambut Vanessa yang sangat kampungan dan buruk.
"Lebih baik aku mencium Kambing daripada mencium nya." kekeh Diego di sambut gelak tawa oleh mereka semua. Sedangkan Andreas sendiri tersenyum miring mendengar hinaan Diego kepada Vanessa. Vanessa sudah berkaca kaca mendengar hinaan dan ejekan dari mereka semua. Apakah ia seburuk itu sampai di samakan dengan Kambing?
"Tapi kalau dia mau aku akan memberikn pria yang cocok kepada nya tentu saja yang dengan orang yang selevel dengan nya" timpal Hana menatap remah Vanessa. Vanessa langsung memberikan buku buku itu kepada Steven lalu berlari dengan linangan air matanya.
Vanessa juga tidak mau di cium orang pria mesum seperti Diego!
Ciuman pertama nya akan Vanessa berikan kepada pria yang mencintai nya dan di cintai oleh Vanessa juga."Memangnya siapa yang mau dengan nya? Aku juga lebih baik mencium Sapi daripada mencium pria mesum itu."
Vanessa menghapus air mata nya karena tak mau membuat teman teman nya cemas melihat nya menangis. Vanessa berdiam di taman menenangkan dirinya sampai sebuah tepukkan berhasil membuat Vanessa terkejut.
"Kenapa disini hem? Menangis lagi?" Billy duduk di samping Vanessa yang tersenyum tipis. Vanessa tak perlu menjawabnya lagi karena Billy pasti sudah tahu kenapa ia menangis.
"Cuaca sangat indah Bil." Vanessa tersenyum seraya memejamkan kedua matanya menghirup udara. Billy menatap dalam Vanessa yang masih tersenyum disaat dia mendapat masalah.
"Iya kau benar cuaca sangat indah tetapi tidak seindah suasana hatimu saat ini." sahut Billy berhasil membuat Vanessa menoleh ke arahnya.
"Aku baik baik saja Bil." jelas Vanessa tersenyum lebar bahkan menunjukan gigi gigi nya."Hatiku baik baik aja karena ada kau dan Ele di sampingku." lanjutnya lagi membuat Billy tersenyum melihat Vanessa yang menutupi kesedihan nya.
"Cuci wajahmu itu Nes. Wajahmu benar benar mengerikan karena sembab dan bengkak." ujar Billy lalu berdiri meninggalkan Vanessa yang tersenyum kikuk.
Benarkah wajahku sekarang mengerikan?
Vanessa segera berjalan menuju toilet sekolah nya untuk mencuci wajahnya. Vanessa memilih memakai jalan pintas dan melewati gudang kampusnya nya tetapi ia mendengar ucapan seseorang entah dari mana.
"Suara siapa itu. Apakah disini ada hantu? Tetapi..." gumam Vanessa pelan. Vanessa bimbang antara ke sana atau tidak.
"Sudahlah, aku harus mencuci muka ku." lanjutnya lagi mulai melangkah tetapi suara itu terdengar nyaring sekali di telinga nya.
Vanessa berjalan menuju gudang itu dan mengintip suara apa yang ada di dalam sana. Kedua mata Vanessa melotot melihat pemandangan yang ia saksikan saat ini.
"Mereka..." Vanessa tak bisa berkata apa apa lagi karena melihat Andreas bercinta dengan Dosen nya sendiri!
Vanessa terkejut bukan main dan Vanessa tidak mau berlama lama disini dan tak mau mereka melihatnya kalau sampai mereka melihatnya nya di sini dan tahu kisah cinta terlarang mereka bisa bisa hidupnya semakin tak tenang!
Kenapa? Kenapa aku harus melihat itu semua? Ia harap ini semua hanyalah mimpi. Aku tidak melihat mereka bercinta..
******
Aduh aduh entah dapat Feel nya atau engak.
Enjoy aja ya guys.Andreas guru nya di embat juga yakk.
Tapi katanya janda cantik makanya Andreas mau kale ya wkwkwk.Vanessa sakit hati artinya....
Ini belum seberapa karna Andreas pria petualang cinta hahahaha 🤭🤷🏻😅
Selamat datang bulan Oktomber.
semoga bulan ini lebih baik dari bulan sebelum nya ya.
Semoga aku tidak terkena Written Block ya guys.Have a nica day.
Vote komen dan follow.01.10.2020.
09.53 wib
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Vanessa (Complete)
ChickLitNovel Hurt Romance Vanessa tidak pernah menyangka akan berurusan dengan Andreas pria berkuasa dan kaya di kampusnya sampai suatu kejadian membuat nya harus terjebak bersama Andreas dan membuat hatinya perlahan mencintai pria kejam yang tidak berpera...