Chapter 8

2.1K 122 9
                                    

Kehidupan Vanessa mulai berubah drastis setelah ia menjadi menjadi simpanan dari Andreas pria itu memberikan rumah yang cukup mewah untuk nya dan keluarganya, awalnya kedua orang tua nya bertanya tanya kenapa Vanessa bisa menyewa rumah ini dan Vanessa tentu saja berbohong bahwa teman nya memberikan sewa yang murah karena kasian kepadanya.

Saat ia sudah menjadi simpanan Andreas pria itu ingin selalu di temani olehnya entah untuk tidur bersama atau yang lain nya. Kadang Andreas mengerjai nya dan bertindak seenaknya kepada nya seperti saat Vanessa sedang tidur karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Andreas tiba tiba saja menelfon nya meminta nya membelikan makanan dan membawanya ke apartemen pria itu. Vanessa ingin menolaknya tetapi ia tak bisa.

Didalam lubuk hati Vanessa sebenarnya sedih karena berbohong kepada kedua orang tua nya tetapi mau bagaimana lagi, tidak mungkin ia berkata jujur bahwa rumah ini pemberian dari pria yang sudah menjadikan simpanan pria kaya.

Benar benar tak dapat dipercaya!

Saat ini Andreas sedang bersama teman teman nya berkumpul seperti biasanya. Andreas hanya sibuk meminum Vodka nya seraya menatap teman teman nya sibuk bersama para wanita nya. Andreas saat ini malas sekali karena ia bertengkar dengan Papa nya tadi ia memergoki Papa nya bersama wanita muda yang pantas menjadi anaknya.

Brengsek!

"Hei Andreas! Kau serius tidak mau aku kenalkan dengan wanita wanita cantik ini." Diego berkata di temani para wanita cantik. Brengsek memang teman teman nya sama seperti nya..

"Tidak, aku tidak berminat." sahut Andreas dingin lalu meminum Vodka nya membayangkan wajah Mama nya yang terus di sakiti oleh pria bajingan yaitu Papa nya sendiri. Keparat!

Andreas terlalu sibuk dengan pemikiran nya sampai ia tak menyadari seorang wanita seksi mendekati nya dan meraba raba tubuh atletis Andreas."Kau ada masalah? Aku bisa menghilangkan masalahmu sayang." bisik wanita seksi itu berani meraba milik Andreas dibalik celana jeans nya.

Andreas sendiri hanya diam saja karena dia juga semakin mabuk dan nyaris tak sadarkan diri."Pergilah sialan! Aku tak butuh kau!" bentak Andreas mendorong tubuh wanita itu sampai jatuh ke lantai.

Wajah wanita itu langsung merah padam karena Andreas berani-beraninya menolak nya dengan kasar dan mempermalukan nya disini tetapi wanita itu mencoba tenang karena ia disewa untuk memuaskan para pria di ruangan ini bukan. Andreas benar benar kesal karena wanita itu terus saja menggoda nya. Jelas saja Andreas tidak mau karena pikiran nya saat ini kacau! Entah kenapa mama nya masih disini dengan pria brengsek seperti dirinya.

Sedangkan di tempat lain, Vanessa sedang makan bersama kedua orang tua nya. Pikiran Vanessa melayang memikirkan kebersamaan nya dengan Andreas. Pantas saja para wanita memuja Andreas karena Vanessa mulai memperhatikan dia dan mengakui bahwa ia sangat tampan tetapi sayang sikapnya yang arogan dan

"Apa kau memiliki masalah nak? Akhir akhir ini kau sering pergi malam malam." tanya Wisnu melihat putrinya yang melamun dari tadi membuat Vanessa terkejut mendengar teguran dari Papa nya, seketika ia merutuki dirinya sendiri karena memikirkan pria itu di meja makan.

"Nessa tidak apa apa Pa. Hanya memikirkan tugas untuk besok." bohong Vanessa membuat hatinya nyeri sebab semenjak ia menjadi mainan Andreas ia sering sekali berbohong kepada kedua orang tua nya yang selalu bertanya kenapa ia tiba tiba pergi bahkan di saat malam tiba.

"Jangan terlalu lelah sayang. Mama tak mau kau jatuh sakit." ujar Rita menatap putrinya dengan padangan sedih sebab putrinya saat ini bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua karena suaminya belum mendapatkan pekerjaan. Sebenarnya Rita ingin bekerja juga tetapi Vanessa melarangnya dan memintanya menjaga rumah sedangkan Vanessa yang bekerja.

My Beautiful Vanessa (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang