Chapter 28

1.4K 76 10
                                    

Pagi ini Vanessa sudah bersiap untuk berangkat ke kantor sebelum pergi ia tak lupa untuk berpamitan kepada kedua orang tua nya dan meminta maaf karena tak bisa sarapan karena ia sudah sangat terlambat ke kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Vanessa sudah bersiap untuk berangkat ke kantor sebelum pergi ia tak lupa untuk berpamitan kepada kedua orang tua nya dan meminta maaf karena tak bisa sarapan karena ia sudah sangat terlambat ke kantor. Wisnu dan Rita mengerti dan menyuruh putrinya segera berangkat bekerja karena tak enak bukan baru beberapa hari bekerja sudah terlambat datang.

Vanessa segera menaiki Bus yang baru saja datang di perjalanan menuju kantor nya untung saja tidak terlalu macet jadi ia tidak sampai terlambat datang. Mendesah lega segera Vanessa melangkah lebar masuk kedalam perusahaan nya dengan terburu buru sampai ia tak sengaja menabrak seseorang.

"Maafkan sa.." ucapan Vanessa terhenti karena melihat siapa orang yang ia tabrak tak lain adalah CEO tempat nya bekerja! Vanessa meneguk ludahnya gugup saat beberapa orang yang ada di sebelah Amanda menatap tajam kearahnya.

"Maafkan saya Bu, saya tidak sengaja karena terburu buru." sesal Vanessa karena memang ini semua kesalahan nya. Amanda melirik Vanessa yang membungkuk meminta maaf."Sudah tidak apa apa.

"Lain kali kau harus berhati hati." ujar Amanda seraya menatap ujung kaki sampai rambut Vanessa dengan sebelah alis yang terangkat karena berpakaian kusut. Ditatap seperti itu membuat Vanessa gugup dan salah tingkah terlebih kedua mata bos nya itu menatap kemeja yang lusuh karena dari tadi ia terus berlarian karena tak mau sampai terlambat bekerja.

Nafas Vanessa seketika lega karena Amanda langsung pergi dan tak bertanya banyak hal kepada nya."Untung saja. Kenapa aku sangat takut bertemu dengan nya." Vanessa mendesah lega kemudian ia menepuk keningnya karena ia melupakan bahwa ia harus segera ke ruangan nya bisa bisa kepala team nya mengomelinya karena datang terlambat.

Saat membuka pintu Vanessa terdiam karena kedua telinga nya mendengar bahwa pernikahan Amanda dan Andreas yang beberapa hari ini akan di langsung kan. Seketika dada nya kembali sesak mengingat kebersamaan nya bersama Andreas, meski tidak ada hal romantis yang mereka lakukan tetapi kebersamaan nya itu sangat membekas di hati dan pikiran Vanessa.

Vanessa sendiri mencoba bersikap biasa saat karyawan lain bergosip tentang pernikahan pemilik perusahaan ini bahkan Ele juga ikut ikutan mengomentari pernikahan mewah mereka yang sebentar lagi berlangsung.

Kenapa hatiku sangat hancur sampai aku lupa bagaimana caranya menyatukan serpihan hati nya yang hancur ini..

Di ruangan Amanda. Wanita itu menatap bingkai photo Andreas yang begitu tampan dan gagah dengan setelan jasnya, Amanda bahkan meraba photo Andreas dengan penuh damba karena Amanda benar benar di mabuk cinta dengan segala hal yang Andreas lakukan. Contohnya tadi pagi Andreas menjemputnya ke kantor dan membawakan nya bunga.

Wanita mana yang tidak mau di bawakan bunga yang cantik terlebih orang yang memberikan itu adalah pria yang dicintai nya sampai sebuah ketukan berhasil membuyarkan lamunan indah Amanda."Masuklah." ucap Amanda menaruh bingkai photo Andreas di meja kerja nya.

"Ada apa Ema? Apa ada berkas yang harus aku tanda tangani lagi?" Amanda menatap Ema sang Sekertaris yang terlihat berbeda."Kenapa? Ada masalah?" lanjutnya lagi bangkit dari kursinya lalu mendekati Ema yang terlihat gugup dan bingung.

My Beautiful Vanessa (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang