Chapter 32

1.4K 89 10
                                    

Semakin hari Vanessa semakin tercekik karena disaat Andreas datang berkunjung ke kantor pria itu tak akan melewatkan untuk memarahinya dan mencari kesalahan yang ia sama sekali tidak ia buat tetapi Andreas melampiaskan nya kepada nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semakin hari Vanessa semakin tercekik karena disaat Andreas datang berkunjung ke kantor pria itu tak akan melewatkan untuk memarahinya dan mencari kesalahan yang ia sama sekali tidak ia buat tetapi Andreas melampiaskan nya kepada nya. Contohnya saat Vanessa memberitahu Amanda bahwa akan ada pertemuan beberapa menit lagi tiba tiba saja Andreas memarahinya dan berkata ia tidak sopan karena mengatakan hal itu disaat Amanda sedang bersamanya.

Vanessa merasa tercekik setiap pria itu datang kesini karena terus saja mencari kesalahan nya. Apa ia salah memberitahu Amanda soal pertemuan nya dengan klien? Bukan nya tugas Vanessa memang mengingatkan jadwal jadwal Amanda terlebih Vanessa lihat Amanda melupakan pertemuan itu karena sedang bersama Andreas.

Membahas Andreas dan Amanda semakin membuat suasana hati Vanessa kacau karena selain mencari kesalahan nya pria itu seakan memamerkan kemesraan mereka di depan Vanessa yang mau tak mau melihat itu semua.

Rasa rasa nya Vanessa ingin keluar dari kantor ini tetapi setelah perdebatan tempo hari Amanda tetap tak mau mengizinkan nya keluar tanpa alasan yang jelas.

"Hai kita bertemu lagi." suara itu berhasil membuat Vanessa menoleh. Ia melihat pria tempo hari yang memergokinya sedang menangis berada disini."Boleh aku bergabung?" tanya David.

Vanessa menganggukkan kepala nya tanda memperbolehkan dan David langsung duduk di samping Vanessa yang sedang makan siang. Mereka berdua berbincang disela sela makan mereka sampai Vanessa melihat Amanda dan Andreas yang sedang duduk di tengah sana.

Nafsu makan Vanessa yang awalnya naik seketika turun melihat Amanda yang terus saja manja terhadap Andreas, tak memperdulikan para karyawan yang berada di restoran yang sama.

"Kau kenapa? Apa makanan nya tidak enak?" tanya David heran melihat Vanessa tidak memakan nya lagi. Tadi ia melihat Vanessa begitu lahap menyantap hidangan itu tetapi sekarang tiba tiba saja Vanessa berhenti.

"Aku sudah kenyang." balas Vanessa tersenyum tipis."Maaf aku harus kembali karena pekerjaan ku begitu banyak hari ini." lanjut Vanessa terburu buru sampai wanita itu tak sengaja menabrak pelayan yang membawa makanan dan minuman. Suara pecahan piring dan gelas jelas membuat seisi restoran menatap mereka.

"Maafkan saya." panik Vanessa karena membuat kekacauan dan ia mencoba membantu pelayan itu tetapi bukan nya membantu Vanessa malah terpeleset karena tak sengaja menginjak daging yang berada di lantai dan tentu saja membuat wanita itu terjatuh dengan keadaan yang menyedihkan.

Vanessa langsung menangis saat semua orang menatapnya bahkan ia mendengar beberapa orang yang mentertawakan nya. Vanessa ingin menghilang saja karena tak sanggup menghadapi hal memalukan ini terlebih di sana ia melihat Amanda dan Andreas menatapnya.

"Kau tak apa apa?" David pria itu memberikan jaket kepada Vanessa yang duduk dengan keadaan yang mengenaskan. Vanessa hanya bisa menunduk dan terisak karena kenapa harus ia yang berada di posisi menyedihkan ini? Vanessa marah dan kecewa kepada kepada takdir yang Tuhan berikan kepada nya.

My Beautiful Vanessa (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang