Chapter 5

2.5K 127 5
                                    

Setelah itu Vanessa segera mencari keberadaan Andreas dan ia akan meminta maaf tentang kejadian tadi malam lalu tempat yang Vanessa kunjungi adalah kantin."Semoga saja dia ada di sana." gumam Vanessa. Sesampainya di sana Vanessa akhirnya ia melihat Andreas dan teman teman nya tertawa seraya bersulang.

Kebimbangan melanda Vanessa saat ini karena sejujurnya ia taku dan ragu untuk bertemu dengan Andreas untuk membahas masalah Billy tetapi bayang bayang wajah sedih sahabat dekat nya yang sudah ia anggap saudara sendiri membuat Vanessa memberanikan diri. Toh ia meminta meminta Andreas agar membantu masalah Billy karena Vanessa tahu hanya Andreas lah yang bisa menyelesaikan masalah ini.

"Maaf..." cicit Vanessa mendekati mereka, sungguh jantung nya berdebar tak menentu karena melihat tajam dari mereka semua terutama Andreas yang mampu membuat nyali nya menciut.

"Wow, kalangan bawah datang kesini tanpa kita minta." ucap Hana melihat Vanessa yang berdiri di samping mereka. Vanessa tentu saja gugup dan takut seakan bertemu mereka semua iblis yang akan menghabisi nya.

"Kau mau apa? Ah, aku tahu ini pasti tentang sahabat sesama miskin seperti mu kan." sahut Stefi menyadari kedatangan Vanessa untuk membantu Billy tetapi tidak akan semudah itu.

"Iya, aku kesini ingin meminta kepada kalian untuk tidak mencabut beasiswa Billy. Aku mohon." pinta Vanessa dengan sangat. Bukan nya membalas ucapan Vanessa mereka justru tertawa terbahak mendengar permintaan Vanessa yang konyol. Berbeda dengan sahabat nya Andreas hanya sibuk menatap minuman nya tanpa merespon permintaan Vanessa.

"Apa kau bodoh? Atau gila?" cibir Queen berdiri dari duduknya." wanita itu ingin terbahak mendengar permintaan Vanessa yang tak masuk akal. Bagaimana mungkin mereka mengembalikan beasiswa yang di cabut, mereka sudah mereka merencanakan itu dan seenak nya wanita miskin ini meminta mereka jangan mencabut beasiswa Billy?

"Bagaimana bisa otak udang mu berpikir bahwa kami mau menurutimu? Apa kau pikir kami akan mengabulkan nya? Begitu heh!" sinis Queen geram kepada Vanessa.

Tubuh wanita itu menggigil karena ucapan Queen yang memang masuk di akal. Memangnya siapa dia? Kenapa mereka mau mengabulkan permintaannya? Harusnya Vanessa tidak kesini untuk memohon kepada iblis seperti mereka semua ini. Setelah mengatakan itu semua Queen langsung menyuruh Vanessa pergi kalau sudah muak melihat wajah Vanessa yang benar benar membuatnya mual.

Vanessa berjalan dengan langkah lebar seraya mengatur nafas nya karena tadi ia menahan nafas saat bertemu orang orang yang tidak punya hati tetapi memiliki kuasa penuh karena uang yang berkuasa. Sebenarnya Vanessa merasa sedih karena Billy mungkin saja tidak akan lanjut berkuliah karena biaya di kampus ini yang memang cukup menguras kantong. Bahkan keluarga nya sendiri menjual tanah demi ia bisa berkuliah disini.

"Bagaimana hasilnya." tanya Ele sesudah Vanessa duduk di taman. Wajah lesu Vanessa sudah menjawab pertanyaan Elle, wanita itu mengacak rambutnya frustasi.

"Aku sangat kasian kepada Billy. Kenapa bisa dia jebak oleh Stefi? Apa salah Billy kepada wanita itu." gumam Ella bingung sebab setahu nya bahwa Billy tidak mencari masalah dengan Stefi dan yang lain nya.

Entah motif apa Stefi menjebak Billy karena saat Elle bertanya kepada Billy, pria itu seakan menutup-nutupi sesuatu dan tak mau mengatakan nya.

"Apa Billy berbuat salah kepada merek Nes?" Akhirnya Elle bertanya kepada Vanessa karena ia sampai lupa tidak menanyakan ini saking kaget bahwa Billy di tuduh melecehkan dan di cabut beasiswa nya.

Sedangkan Vanessa menenggang kaku, wajahnya pucat di tanya seperti itu oleh Elle sebab tentu saja ia tahu kenapa Billy di jebak oleh mereka karena persoalan tadi malam. Vanessa tak habis pikir ada orang sekejam Andreas yang tega menghancurkan masa depan orang lain demi kepuasaan nya.

Billy hanya menjawab ucapan pria itu apakah salah? Dimana letak kesalahan Billy!

Akhirnya Vanessa menceritakan kejadian semalam yang bertemu dengan Andreas, pria itu datang menghampiri mereka dan mengejek yang di kira berkencan sampai Billy menjawab ucapan Andreas. Ele langsung terkejut mendengar cerita yang Vanessa sampaikan.

Entah kenapa pria kaya dan sombong itu selalu mencari kepada Vanessa. Menurutnya Vanessa wanita baik dan polos bahkan saking baik dan polosnya mereka memanfaatkan ketakutan Vanessa dengan menyuruhnya Vanessa layaknya seperti babu.

Sedangkan Vanessa langsung memijat pelipisnya karena pusing dengan semua ini. Vanessa sangat sangat menyesal dulu tak sengaja menabrak Andreas, kalau saja waktu itu ia lebih berhati hati saat berjalan tidak mungkin hidup nya yang susah semakin susah karena Andreas.

"Aku sangat kasian kepada Billy. Bagaimana keluarga nya nanti saat tahu Billy sekarang tidak memiliki beasiswa lagi." desah Vanessa memikirkan nasib sahabatnya.

Elle sendiri merasakan apa yang Vanessa rasakan saat ini. Setahu mereka kedua orang tua Billy sangat bangga saat tahu Billy mendapat beasiswa itu tetapi saat mereka tahu ini semua ia yakin mereka akan sedih dan kecewa.

Kedua wanita ini terduduk di taman kampus seraya memikirkan nasib sahabatnya nanti. Sampai akhirnya Vanessa berdiri membuat Elle terkejut.

"Mau kemana kau?" tanya Elle heran melihat Vanessa bersiap akan pergi. Vanessa sendiri melirik sekilas kearah Elle.

"Aku tak bisa diam terus seperti ini. Aku harus melakukan sesuatu. Doakan aku agar berhasil." jelas Vanessa tergesa gesa pergi.

Sedangkan Elle terdiam menatap kepergiaan Vanessa dengan raut wajah bingung nya.

Vanessa mencari ke setiap tempat untuk mencari seseorang dan berharap cara ini bisa membuat Billy mendapat beasiswa nya lagi. Beberapa menit berkeliling sampai akhirnya Vanessa datang kepada guru nya yaitu Grace wakil kelasnya yang Vanessa duga kekasih Andreas saat ini.

"Ada apa Vanessa? Apa ada pelajaran yang tak kau mengerti?" ujar Grace kepada mahasiswa nya.

Vanessa menatap dalam kearah guru nya. Hati nya bimbang apakah cari ini berhasil? Beberapa menit terdiam karena kebimbangan melanda nya akhirnya Vanessa mengatakan tujuan nya.

"Apakah bisa kita berbicara sebentar?Hmm, di belakang sekolah? Saya tak mau orang lain mendengar nya" Kata Vanessa pelan seraya menahan nafasnya. Sungguh bibir nya kelu saat mengatakan itu semua. Jantung nya berdebar menunggu jawaban Grace sampai anggukkan kecil ia dapat membuat nya sedikit lega.

Akhirnya mereka berdua sudah ada di taman belakang. Grace menunggu apa yang akan Vanessa ucapkan sedangkan Vanessa mengumpulkan segara tenaga dan keberanian nya. Menarik nafasnya dalam lalu Vanessa menatap Grace yang terlihat heran dan bingung.

"Saya tahu anda adalah kekasih Andreas karena waktu itu saya memergoki ibu dan Andreas di gudang sekolah. Saya hanya meminta satu hal jangan mencabut beasiswa Billy kalau tak mau rahasia terlarang ini bocor ke pihak sekolah."

****

Hai hai.
Gimana part ini?

Kasian Billy.

Vanesaa berani ancam Grace tuh kira kira ngadu ga ke Andreas?
Kalau ngadu nasib Vanessa tamat kaya nya wkwk.

Vote komen dan follownya supaya semangat ❤❤

03.10.2020.
13.08 wib

My Beautiful Vanessa (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang