Chapter 25

1.9K 103 8
                                    

Andreas saat ini sedang bersama Amanda yang meminta mereka untuk mencari gaun pengantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andreas saat ini sedang bersama Amanda yang meminta mereka untuk mencari gaun pengantin. Pria itu selalu menuruti keinginan Amanda apapun tanpa terkecuali membuat Amanda merasa bahagia karena merasa ia sudah menemukan seseorang yang ia tunggu tunggu sejak lama.

"Bagaimana? Apa gaun ini cocok untukku?" tanya Amanda memutar kan tubuhnya dihadapan Andreas. Amanda ingin Andreas memberikan pendapat.

"Kau selalu terlihat bagus dengan pakaian apapun Amanda." puji Andreas tersenyum membuat hati Amanda menghangat karena semenjak Andreas menerima perjodohan ini pria itu sangat berubah.

Andreas yang awalnya saat bertemu dengan nya sangat jarang berbicara apalagi tersenyum tetapi setelah perjodohan Andreas mulai berubah menjadi sering berbicara dan memuji Amanda dan tentu saja sebagai seorang wanita itu mampu membuat seorang Amanda melayang dan semakin mencintai Andreas dan ingin segera meresmikan hubungan mereka menjadi pernikahan.

"Jadi kau suka aku memakai gaun ini? Meski sangat seksi?" tanya Amanda sekali lagi karena gaun ini di bagian dada nya sangat rendah.

"Tentu.." jawab Andreas membuat Amanda memeluk Andreas dengan sangat erat.

Sesudah mengantarkan Amanda ke rumahnya Andreas bergegas menuju ke suatu tempat karena ia akan bertemu dengan seseorang dan beberapa menit berlalu akhirnya Andreas sampai di Restoran tempat ia dan Vanessa akan bertemu. Vanessa orang yang Andreas akan temui malam ini adalah Vanessa wanita yang menjadi teman tidurnya.

Andreas memarkirkan mobilnya lalu segera keluar menuju restoran tersebut. Kedua mata nya mencari cari keberadaan Vanessa sampai akhirnya ia menemukan Vanessa yang sedang duduk di sudut restoran. Kedua kaki Andreas melangkah mendekati Vanessa kemudian tanpa kata Andreas menarik kursinya sampai membuat Vanessa terperanjat.

Vanessa sendiri tidak mengeluarkan satu katapun bahkan kedua mata nya tidak mau menatap Andreas yang semakin membuatnya terluka. Saat ini hatinya benar benar terluka karena berita pernikahan Andreas dengan wanita lain tetapi ia sadar bahwa ia bukan siapa siapa Andreas dan tidak berhak untuk merasa di khianati. Beberapa mereka berdua tidak membuka mulutnya sampai akhirnya Andreas yang pertama kali membuka suara nya.

"Kau sudah tahukan." ucap Andreas dingin. Sedangkan yang ditanya menganggukkan kepala nya dengan sangat pelan.

"Kau juga pasti sudah mengetahui kenapa aku mengajakmu untuk bertemu karena aku ingin memutuskan kesepakatan kita." lanjut Andreas datar mampu membuat Vanessa ingin menangis karena ucapan itu yang Vanessa tak kau dengar untuk saat ini.

Vanessa mencoba menahan air mata nya yang akan jatuh. Dirinya mengambil sesuatu dari tas kecilnya dan menaruhnya di meja."Ini kunci rumahmu yang aku tinggali. Sekarang aku bukan pelacur mu lagi jadi aku berpikir harus mengambilkan ini kepadamu." ucap Vanessa pelan bahkan ia segera menarik kedua tangan nya yang bergetar karena tak mau Andreas melihat nya apalagi tahu perasaan nya yang sudah mulai mencintai pria itu.

Andreas melirik kunci rumah dan amplop yang ia yakini adalah uang yang selalu ia berikan kepada Vanessa.

"Dan ini sisa uang yang selalu kau berikan kepadaku. Aku merasa ini juga harus aku kembalikan kepadamu." lanjutnya lagi dengan suara yang bergetar. Andreas menarik sebelah alisnya mendengar suara Vanessa yang bergetar tetapi Andreas segera melupakan nya karena yang harus ia pikirkan pernikahan nya dengan Amanda yang sebentar lagi dan itu berarti kebebasan nya sudah terenggut.

Andreas terdiam sejenak setelah mendengar itu semua. Kedua matanya memperhatikan Vanessa yang terus saja menunduk atau terkadang mengalihkan tatapan nya.

"Kau tak perlu mengembalikan ini semua. Anggap saja ini bayaran karena kau memberikan keperawanan mu kepadamu." jelas Andreas langsung berdiri tetapi sebelum Andreas pergi ia mengatakan hal yang tak bisa Vanessa tahan untuk tidak menitikkan air mata nya.

"Satu hal lagi, aku ingatkan sekali lagi kau jangan membocorkan tentang hubungan kita kepada orang lain dan juga jangan pernah muncul di hadapanku lagi."

Vanessa terus menerus menghapus air mata nya dengan kemarahan nya, ia sangat marah dan kesal kenapa air mata nya terus menerus jatuh mengingat perkataan Andreas yang berhasil membuatnya perih karena terluka.

Vanessa juga tidak ada sedikitpun niatan untuk membongkar hubungan kotor mereka kepada orang lain karena saat orang lain tahu Vanessa lah yang sangat di rugikan karena mau saja menerima perjanjian kotor itu hanya demi uang semata.

"Arghhh kenapa saat aku jatuh cinta untuk pertama kali nya malah berakhir dengan sangat menyedihkan." ratap Vanessa dengan kesedihan yang mendalam. Ia tak mau jatuh cinta kalau rasanya sakitnya begitu luar biasa.

Orang yang kita cintai tiba tiba menikah dengan orang lain dan menyedihkan nya orang yang kita cintai tidak mencintai kita.

Vanessa terus saja menangis di kamarnya dengan kegelapan yang menemani nya sampai sebuah dering ponsel membuat nya mengalihkan perhatian nya. Sebuah nomor yang tak dikenal yang menghubungi nya, awalnya Vanessa tidak berniat menerima panggilan tersebut karena hatinya saat ini sedang hancur dan ingin menyendiri tetapi telfon itu terus berdering membuat Vanessa mau tak mau mengangkat panggilan tersebut.

"Halo. Ini dengan siapa?" tanya Vanessa mencoba menormalkan suara nya. Kedua alis mengkerut karena seorang wanita yang menelfon nya bahkan tahu nama lengkap Vanessa.

"Iya benar itu nama saya. Ada perlu apa sampai menelfon larut malam begini?" tanya Vanessa penasaran.

"Saya Amel dari Perusahan Jonsen Grup. Saya sudah mencoba menghubungi anda tadi sore tetapi anda tidak mengangkatnya, saya hanya ingin mengabarkan bahwa anda diterima kerja di perusahan kami dan anda besok bisa mulai masuk bekerja."

Wajah yang awalnya muram dan penuh air mata berganti menjadi wajah yang bahagia karena akhirnya ia diterima bekerja di salah satu perusahan.

Setelah itu Vanessa menutup telfon nya dan ingin berlari keluar kamarnya untuk memberitahu berita bahagia ini tetapi Vanessa langsung sadar bahwa keadaan nya saat ini sangat mengerikan dan tidak mungkin bertemu dengan kedua orang tua nya maka dari itu Vanessa memutuskan besok ia akan memberitahu mereka.

Tuhan masih menyayanginya meski tadi ia menangis karena Andreas tetapi saat ini ia menangis haru karena ia sekarang memiliki pekerjaan yang lebih baik. Semoga kedepannya nya menjadi lebih baik dan harus belajar melupakan Andreas.

 Semoga kedepannya nya menjadi lebih baik dan harus belajar melupakan Andreas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

halo giman part ini?

Vote komen dan follow ya

12.04.2021.
11.00 wib

My Beautiful Vanessa (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang