Andreas mengernyit menatap Vanessa karena malam ini berada di tempat seperti ini di tambah dengan baju tidur hello kitty nya."Sedang apa kau disini?" Andreas bertanya menatap tajam Vanessa. Wanita itu hanya mengigit bibirnya melihat tatapan intimidasi dari Andreas.
"Aku.. Aku di telfon Billy bahwa ia di tahan oleh teman mu Diego." jelas Vanessa seraya melirik Diego yang saat ini memangku salah satu wanita seksi."Aku mohon lepaskan Billy." lanjut Vanessa dengan memohon kepada Andreas.
Andreas sendiri hanya diam saja menatap dingin Vanessa yang terus memohon dan sesekali menghindar saat pria mesum itu mencoba menyentuhnya. Vanessa sendiri rasanya ingin menangis karena tak ada satu pun orang yang membantunya termasuk Andreas pria yang Vanessa harapkan membantu nya dan juga Billy.
"Andreas." lirih Vanessa pelan karena pria itu hanya sibuk bersama wanita yang bergelayut manja di lengan kekarnya. Tak sedikit pun tanda tanda Andreas membantunya sampai Vanessa tak kuasa menahan tangan pria itu yang sudah menyentuh tangan nya.
"Lepaskan Vanessa brengsek!" teriak Billy mencoba mendekati Vanessa tetapi teman teman Diego masih saja menahan nya sampai ia tak bisa membantu Vanessa yang di gerayangi oleh pria bejat itu.
"Kau menginginkan dia?" Andreas akhirnya membuka suaranya menatap mereka berdua sedangkan wanita yang bersama Andreas sedang bersandar mesra di dada bidangnya.
"Kalau kau menginginkan dia aku akan menyiapkan kamar untuk kalian berdua." Andreas berkata dingin dan datar. Sedangkan Vanessa langsung menganga karena mendengar ucapan Andreas. Apakah pria itu benar benar tak memiliki hati sampai tega memberikannya kepada pria ini?
Pria itu langsung tersenyum cerah mendengar tawaran dari Andreas dan tentu saja ia menginginkan wanita ini meski dia tidak cantik dan seksi tetapi wajahnya cukup manis dan menarik perhatian nya.
"Sialan kalian berdua! Apa kalian iblis sampai tega berbuat seperti ini!" bentak Billy memerah karena tak tahan melihat tingkah iblis Diego dan Andreas. Mereka benar benar tak memiliki hati sedikitpun kepada Vanessa yang polos dan lugu.
"Diam lah! Kau membuat telingaku sakit." kesal Diego memijat pelipisnya karena ia begitu banyak minum. Andreas hanya memasang wajah datarnya tak menanggapi ucapan Billy karena memang mereka iblis yang tidak memiliki hati. Kenapa ia harus marah dan tersinggung.
"Sebaiknya kau pulang saja Diego. Kekasihmu terus menelfon ku karena kau tidak bisa di hubungi." kata Andreas melihat Diego yang hampir tak sadarkan diri. Berbeda dengan Andreas yang masih segar karena ia tak meminum Alkohol.
Diego sendiri hanya bisa diam saja dengan tubuh lemas nya saat anak buah Andreas membawanya keluar. Setelah kepergian Diego Andreas kembali menatap Vanessa bersama pria yang menginginkan Vanessa.
"Lepaskan dia." Titah Andreas kepada teman Diego yang masih menahan Billy. Billy langsung mendekati Vanessa dan pria itu dan menghajar orang yang sudah melecehkan Vanessa.
"Brengsek! Rasakan ini." Teriak Billy memukul pria itu tetapi pria itu membalas menghajar Billy sampai mereka berdua saling memukul membuat kegaduhan di Club tersebut sampai penjaga Club tersebut membubarkan Billy dan pria itu.
"Kau tak apa?" tanya Billy yang sudah babak belur karena terkena pukulan dari pria brengsek itu. Vanessa sendiri tidak menjawab pertanyaan Billy yang mengkhawatirkan nya karena matanya kini hanya menatap Andreas yang pergi bersama wanita bergaun seksi itu.
Kau tega dan kejam Andreas. Tetapi kenapa aku tidak bisa benci padamu?
Setelah kejadian itu Andreas tidak menghubungi Vanessa selama seminggu untuk sekedar menyuruhnya membeli sesuatu atau meminta nya membuatkan makanan untuknya. Entah kenapa pria itu tidak mendatanginya seminggu ini tetapi Vanessa berpikir bahwa Andreas sudah bosan dan tidak membutuhkan nya membuat perasaan nya sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Vanessa (Complete)
ChickLitNovel Hurt Romance Vanessa tidak pernah menyangka akan berurusan dengan Andreas pria berkuasa dan kaya di kampusnya sampai suatu kejadian membuat nya harus terjebak bersama Andreas dan membuat hatinya perlahan mencintai pria kejam yang tidak berpera...