Chapter 24

1.5K 90 9
                                    

Saat ini Andreas sedang meremas ponselnya setelah melihat pesan pesan Vanessa yang memintanya bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Andreas sedang meremas ponselnya setelah melihat pesan pesan Vanessa yang memintanya bertemu. Pikiran Andreas  terlempar  saat dirinya mencium Vanessa kemarin, bukan ciuman yang menggebu atau penuh gairah seperti biasanya. Ciuman lembut seperti sepasang kekasih mungkin.

Memejamkan kedua matanya karena bayang bayang Vanessa tiba tiba saja ada di pikiran saat ini. Andreas berusaha mengenyahkan bayang bayang saat kemarin ia bersama Vanessa berada di danau dan bayang bayang saat ia mencium Vanessa sebelum ia bertunangan dengan Amanda.

Amanda.. Wanita itu nanti akan menjadi istrinya.

"Andreas.." panggil Melisa pelan membuka pintu kamar putra nya yang sudah tapi dengan setelan jasnya. Melisa mendekati Andreas yang tersenyum tipis melihat Mama nya yang sudah cantik dengan gaun berwarna coklat

"Mama.." sahut Andreas kemudian Melisa menatap wajah putra nya dengan lekat karena Melisa merasakan hal yang cukup aneh karena tiba tiba saja sepulang mereka dari kelulusan Andreas. Suaminya dan putra nya memberitahu bahwa Andreas akan menikah dengan Amanda.

Melisa yang tidak tahu Amanda dan Andreas memiliki hubungan tentu saja kaget karena Andreas tidak pernah mengatakan bahwa mereka menjalin hubungan dan mengarah ke hubungan yang sangat serius. Bukan nya Melisa tidak suka atau melarang Andreas untuk menikah tetapi Melisa hanya merasa ini terlalu mendadak saja.

"Apa ada yang Mama pikiran?" tanya Andreas melihat wajah mama nya yang melamun. Melisa menyadari hal itu segera membantahnya.

"Tidak sayang. Mama hanya tidak menyangka anak Mama satu satu nya sebentar lagi akan menjalani kehidupan rumah tangga." ujar Melisa memeluk putra nya dengan kasih sayang.

Andreas membalas memeluk mamanya dengan erat menyembunyikan kegundahan hatinya karena tiba tiba saja ia memikirkan hal yang tak ingin ia pikiran.

"Lukamu sudah tak terlihat lagi." kata Melisa memegang wajah Andreas yang beberapa hari lalu terluka karena Andreas berkelahi dengan teman kuliahnya.

"Berkat mama yang terus merawat lukaku." balas Andreas tersenyum lembut. Melihat senyum Mama nya tekat Andreas semakin bulan bahwa keputusan yang ia ambil ini tidaklah salah. Dirinya ingin terus melihat wajah bahagia mama nya seperti hari ini dan ia tahu kebahagiaan mama nya yaitu papa nya.

"Kalian ini, papa sudah menunggu di depan tetapi kalian sibuk disini." dengus Mikail kesal melihat anak dan istrinya masih tetap di kamar sedangkan dirinya menunggu mereka di luar. Andreas dan Melisa pun hanya bisa menarik nafas lalu mengikuti langkah Mikail.

Sesampainya di tempat pertunangan banyak wartawan yang ingin merekam pertunangan Andreas dan Amanda karena memang kedua keluarga cukup terpandang dan memiliki perusahaan yang cukup terkenal. Andreas berjalan mendekati Amanda yang tersipu malu menatap Andreas yang sangat tampan dihari pertunangan mereka.

Andreas melemparkan senyum tipis kepada Amanda saat MC menyuruh mereka untuk saling bertukar cincin kemudian MC juga menyuruh Andreas mencium Amanda setelah memasang kan cincin mereka dan tamu undangan langsung bersorak saat melihat Amanda dan Andreas saling berciuman dengan mesra dan tak ketinggalan sorotan kamera yang mengabadikan itu semua.

My Beautiful Vanessa (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang