Chapter 21

1.4K 96 5
                                    

Paginya Vanessa sudah rapi dengan pakaian terbaik nya awalnya ia ragu apakah ia benar melakukan ini semua tetapi Vanessa kembali berpikir mungkin ini kesempatan yang bagus untuk nya mengatakan bahwa ia menyukai pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paginya Vanessa sudah rapi dengan pakaian terbaik nya awalnya ia ragu apakah ia benar melakukan ini semua tetapi Vanessa kembali berpikir mungkin ini kesempatan yang bagus untuk nya mengatakan bahwa ia menyukai pria itu. Ia memikirkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi nanti tetapi Vanessa benar benar sudah bertekad akan mengatakan itu semua.

Ia melirik ponsel yang tergeletak di ranjang menunggu balasan dari pria itu tetapi Andreas sama sekali tidak membalas pesan pesan yang ia kirim."Apa dia masih tidur?" gumamnya berpikir Andreas masih belum bangun meski waktu sudah menunjukan pukul 11 siang.

Vanessa bergegas menuju apartemen pria itu karena ia tidak tahu lagi harus mencari kemana Andreas karena hanya apartemen yang Vanessa ketahui. Sesampainya di gedung apartemen Vanessa wanita itu terdiam sejenak karena kembali meragu karena apa mungkin Andreas menyukai nya? Tetapi sikap pria itu akhir akhir ini berbeda kepada nya dan Vanessa merasakan itu semua.

"Semangat Vanessa kau pasti bisa!" Ujar nya menyemangati dirinya sendiri dengan langkah yakin Vanessa memasuki gedung apartemen Andreas tetapi sesampai nya di sana Vanessa tidak menemukan Andreas. Dirinya terus saja menekan bel tetapi tak kunjung buka oleh Andreas.

Apa dia tidak ada di apartemen nya? Apa dia berada di rumah orang tua nya?

Vanessa memikirkan kemungkinan kemungkinan Andreas berada di rumah kedua orang tua nya. Menarik nafasnya karena Vanessa gagal bertemu Andreas akhirnya ia pergi meninggalkan Apartemen Andreas dengan perasaan kecewa karena tidak bisa bertemu pria itu.

Vanessa menghubungi Ele dan Billy untuk membicarakan kemana mereka akan melamar pekerjaan nanti seraya mengalihkan pikiran tentang Andreas yang lagi lagi tak bisa hubungi. Setelah mengubungi mereka Vanessa bergegas menuju tempat mereka bertemu.

"Vanessa! Di sini." seru Ele melihat Vanessa mencari ke sana kemari kedua teman teman nya. Vanessa tersenyum melihat Ele dan Billy yang sudah sampai.

"Kau mau pesan apa? Kami sudah memesan makanan karena kami belum makan dari pagi." Billy berkata seraya memberikan daftar menu nya. Setelah memesan Vanessa mulai bertanya saat mereka melamar kerja karena rencana Vanessa mulai besok ia akan melamar pekerjaan di beberapa perusahaan yang ia ketahui.

"Cukup melelahkan Nes. Ada beberapa orang yang bersikap kurang baik saat aku melamar pekerjaan seperti sok berkuasa." jelas Ele dengan lelah karena pagi pagi sekali ia sudah mencari pekerjaan dan besok ia juga harus kembali mencari pekerjaan.

"Aku juga begitu Nes. Mereka bahkan belum melihat kinerja ku tetapi mereka sudah mengatakan aku tidak cocok masuk dalam bagian perusahaan itu. Ingin marah tapi aku sadar diri." keluh Billy mengingat kejadian tadi pagi yang membuatnya kesal. Vanessa ikut iba melihat teman teman nya yang mengalami kesulitan hari ini. Mungkin besok Vanessa juga akan mengalami hal seperti itu maka dari itu ia harus menguatkan mental nya.

"Apa kau masih belum melamar pekerjaan?" tanya Ele melirik pakaian Vanessa yang tidak seperti ingin melamar pekerjaan malah Vanessa berpakaian santai berbeda dengan dirinya dan Billy yang memakai pakaian resmi.

My Beautiful Vanessa (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang