Chapter 18

1.4K 86 8
                                    

Semenjak kejadian di mana Andreas menangis di hadapan Vanessa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak kejadian di mana Andreas menangis di hadapan Vanessa. Andreas seperti biasa selalu menghilang tanpa kabar bahkan disaat kampus mengumumkan kelulusan mereka pria itu tak kunjung datang. Sebenarnya ia ingin bertanya kepada teman teman pria itu tetapi Vanessa tidak mau mendapat masalah karena bertanya tentang Andreas kepada mereka.

"Akhirnya kita lulus. Aku benar benar bahagia sekali bisa lulus dengan nilai yang cukup bagus." ujar Billy kepada Ele dan Vanessa yang saat ini sedang duduk.

"Kau benar Bil. Aku juga sangat senang dan bahagia akhirnya kita lulus." sahut Ele bangga. Mereka bertiga saat ini sedang merayakan kelulusan mereka dengan makanan di tempat mereka biasa selalu bertemu. Meski makanan nya jauh dari kata mewah tetapi mereka bertiga masih tetap bahagia dan bersyukur.

"Nes apa kau memiliki masalah? Aku lihat sejak pagi tadi kau terlihat resah." Akhirnya Ele mengeluarkan pertanyaan yang ia tahan. Ele tak habis pikir dengan Vanessa di hari bahagia mereka ini Vanessa malah terlihat gelisah seperti memikirkan sesuatu hal.

"Apa mereka mulai mengganggumu lagi?" tebak Billy karena itulah yang saat ini ia pikirkan karena kemurungan dan kegelisahan Vanessa mungkin ada sangkut pautnya dengan orang orang yang selalu mengganggu nya.

Vanessa menggelengkan kepala nya tanda tidak membenarkan ucapan Billy sebab sudah lama teman teman Andreas tidak menganggu nya lagi meski terkadang saat berpapasan dengan mereka tatapan tajam masih ia dapatkan.

"Aku sedang tidak enak badan. Aku pulang duluan." ujar Vanessa segera meninggalkan Billy dan Ele yang semakin kebingungan. Mereka berdua saling berpandangan dan mulai meyakini bahwa Vanessa menyembunyikan sesuatu dari mereka berdua dan mereka harus segera mencari tahu rahasia yang di sembunyikan Vanessa.

Diperjalanan menuju rumahnya Vanessa tak sengaja melihat Andreas yang keluar dari mobil dengan keadaan memar diwajahnya menuju apotek. Vanessa segera meminta supir bus untuk menurunkan nya dan secepat kilat berlari mendekati Andreas.

"Andreas!" panggil Vanessa seketika membuat pria itu terkejut karena bertemu dengan Vanessa. Sesampainya didepan Andreas wanita itu mengatur nafasnya yang tidak stabil karena berlari menuju Andreas karena takut pria itu pergi.

"Kau. Kenapa kau ada disini?" tanya Andreas mengerutkan dahinya."Lupakan saja. Aku sedang buru buru." lanjutnya lagi ingin meninggalkan Vanessa tetapi wanita itu mencoba memberanikan diri menahan tangan Andreas.

"Kenapa?" Andreas bertanya dengan nada yang sangat datar karena Vanessa mulai berani kepada nya. Vanessa sadar dengan tindakan nya itu lalu segera menurunkan lengan nya dengan wajah malunya.

"Wajahmu kenapa? Kau habis berkelahi?" tanya Vanessa menatap memar memar yang ada di wajah pria itu meski tidak terlalu banyak tetapi cukup membuat Vanessa meringis ngilu.

"Sepertinya kau semakin berani kepadaku. Apa karena kejadian kemarin jadi kau berani seperti ini heh." sinis Andreas kepada Vanessa. Wanita itu tersentak kaget mendengar ucapan Andreas.

My Beautiful Vanessa (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang