🍁 27- GO ON HOLIDAY!

701 119 5
                                    

"Senja mengajarkan kita bahwa keindahan tak harus datang lebih awal."

- Junior -
🌹

****

Sepasang kedua pasangan yang saling mengolok-olok satu sama lain hanya karena soal liburan yang menjadi awal permasalahan, hingga menjadi buah bibir mahasiswa penghuni kantin.

"Dih, masa kecil kurang asupan ya gitu. Masa pilih tempat bagus aja gak bisa," ujar Lisa memutar bola matanya malas.

"Jangan sampai gue nyewa penjahat buat bunuh lo!" Jayb mendengus kesal.

"Sebelum lo bunuh gue, lo yang bakal gue bunuh duluan. Lo lupa kekasih lo itu sahabat gue, entar kalau gue hilaf gue kasih racun bisa aja."

Jennie langsung melempar tissue di wajah Lisa, "Lo kalau ngomong jangan asal, siapa tahu jadi kenyataan kan!"

Bambam mendorong ponsel nya ke tengah meja, "Nami Island aja gimana, sekalian kita piknik."

"Aduh, Bam. Setiap hari gue lihat pohon dimana-mana, bosen lihat pepohonan mulu."

"Bahkan sekarang pun, gue lagi lihat pohon kering gak bernutrisi!" ketus Jennie melirik pasangan itu kesal.

Bambam dan Lisa sontak menggebrak meja, "Maksud lo? Kita berdua pohon kering gitu?"

"Intinya gue gak mau liburan ke sana, tempat yang lain, yang bagus dan bisa melepaskan beban. But, don't go out of korea, understand?"

"Ya udah kalau gitu kehutan sama JayB, lo teriak yang kuat. Lepas kan beban lo pada, beres!"

"Jangan sampai sepatu gue mendarat di wajah lo yang burik itu ya, Bam."

"Kalian berempat kasih rekomendasi atau apa gitu?" lanjut Jennie menatap Sooya berserta Junior lalu beralih pada pasangan yang sedari tadi hanya bisa menutup mulut rapat.

Sooya tersenyum seraya menyeruput Caramel milkshake, "Kalau gue kasih rekomendasi, pasti bakal debat lagi nantinya. Gue ngikut aja deh, yah?"

Junior mengangguk setuju, "Gue ngikut aja kemana pun kalian pergi."

Rose menghela nafas, bosan melihat kericuhan yang tak ada habisnya dan tak juga berujung menemukan solusi. Kenapa juga harus berlibur? Padahal kampus hanya memberi dua hari untuk libur. Rose sudah pasti tidak menolak ide dari ketiga sahabatnya untuk pergi berlibur bersama pasangan, karena ia sangat menyukai berpergian, pasti sangat menyenangkan, bukan.

Gadis itu melirik Mark yang berada di sebelahnya, "Kamu mau ikut liburan?" Mark menoleh seraya mengangguk kecil, tidak begitu buruk, batin Mark.

"Mark harus ikut, kalau gak ikut siapa yang bakal bayar vila, yang nanggung makanan? Di saat seperti ini dia yang paling berharga, sosok pangeran yang di utus di kala kita membutuhkan."

Presetan! Omong kosong macam apa lagi itu, Bambam seketika meneguk saliva susah payah ketika mendapati sorot mata tajam Mark menghujam nya habis-habisan, tanpa ampun.

Rasanya Mark ingin merobek mulut biadab itu, namun rayuan setan sedang tidak berpihak padanya. Tapi, itu tidak jadi masalah bagi Mark, apapun akan ia lakukan asal ada Rose. Mark hanya ingin menikmati liburan bersama Rose, dan anggap saja mereka sebagai pengawal nantinya. Hitung-hitung berbagi kebaikan, bukan sombong atau apa, laki-laki itu sampai bingung cara menghabiskan uangnya bagaimana.

"Kalau liburannya ke Pulau Jeju aja gimana?" saran Rose menatap mereka menanti sebuah persetujuan. Jika kali ini mereka tetap menolak, ia tidak akan memberi rekomendasi lagi.

Jennie diam sejenak, lalu mengangguk antusias, "Gue setuju sama saran Rose."

Lisa ikut mengangguk, "Kelihatannya seru liburan ke sana, ya udah kita ke Jeju? Deal? Gak ada masalah lagi, kan."

Sooya menggeleng, "Gak ada masalah bagi gue, Jeju banyak destinasi wisata alamnya, kan. Pasti bakalan seru, kita bakal berpetualang di sana."

"Malam ini kita berangkat, oke? Sampai di sana kemungkinan dini hari karena kita pergi pakai mobil, biar sampai di Jeju kita gak perlu rental dan kita juga bisa bebas pergi kemanapun."

Mark mengangguk setuju, "Pakai mobil Ferrari SF90 gue aja, ada dua di bagasi."

Rose sontak menoleh, "Gaya banget gitu coba, tapi bagus, deh. Lebih cepat juga sampai ke Jeju nya, kalau gitu sekarang kita harus siap-siap, right!"

"Come on, girls. Let's go!" seru Jennie bergerak bangkit, diikuti dengan ketiga gadis-gadis cantik. Mereka berempat beringsut pergi meninggalkan kantin.

****

Mark memimpin perjalanan mereka menunju Pulau Jeju menggunakan mobil Ferrari SF90 berwarna gold, sudah tak di ragukan lagi jika Mark mengendarainya melesat seperti angin. Kecepatan maksimalnya pun terbilang fantastis, mobil ini diklaim dapat melaju dengan kecepatan maksimal 340 km per-jam, masuk ke dalam urutan mobil tercepat di dunia. Sedangkan di belakang ada Bambam bersama Junior membawa kendaraan yang sama, hanya beda di warna saja.

"Gue takut sumpah, Mark bawa mobil kaya orang kesetanan, Ros." untunglah perjalanan ke Jeju tak begitu banyak pengendara seperti di kota Seoul.

Rose terkekeh kecil, "Berdoa aja, Jen."

Jennie sontak menoleh, "Berdoa biar kita gak mati gitu maksud lo?"

"Hush, bilang apa tadi sayang? Jangan berpikir yang aneh-aneh. Lebih baik kalian tidur aja di belakang," ujar JayB tanpa menoleh.

Tapi, nyatanya kedua gadis cantik itu sedang asik vidio call bersama Sooya dan Lisa, mengobrol tentang hal apa saja. Seperti Lisa yang lupa membawa obat anti serangga, membuat suasana di mobil menjadi ramai karena tawa dari mereka masing-masing. Walaupun tidak satu mobil mereka tetap bersatu, memang tak bisa di pisahkan, sudah seperti magnet.

Berisik, untung sabar. Fokus aja nyetir, anggap aja perkumpulan setan sedang reuni.

Turunin, jangan?

****
B E R S A M B U N G

Mark & JayB, Jennie & Rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark & JayB, Jennie & Rose.

Junior & Bambam, Lisa & Sooya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junior & Bambam, Lisa & Sooya.

Only Wanna Be With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang