🍁 33- Birthday Party

530 98 4
                                    

"Malam ini kamu terlihat sangat cantik, sangat. Andai aku bisa menolak ini dan kita bisa berdansa bersama, maaf."

- Mark Tuan-
🌹

****

Tercengang, takjub, bahagia, kagum. Itulah perasaan yang mendominasi ketiga sahabat Rose usai melihat gadis itu keluar dari ruang ganti, semuanya begitu luar biasa! Yang jelas malam ini Rose terlihat cantik dua kali lipat dari biasanya yang memang dia sudah cantik natural tanpa make up, tapi ini jauh dari ekspetasi mereka semua. Bahkan, ketiga sahabatnya sampai tak berkedip mengamati princess di hadapan nya saat ini.

Ketiga sahabat-sahabatnya langsung berkerumun di dekat gadis itu sambil meneliti lagi penampilannya dari kaki hingga ujung kepala, sempurna!

Rose semakin menawan saat wajahnya di padukan beberapa make up, terlebih lagi gadis itu mengenakan dress merah muda yang sangat cocok melekat di tubuh rampingnya. Terkesan mewah dan elegan, hal itu jelas memancarkan inner beauty yang makin membuatnya menarik di mata orang lain.

"Oh my gosh! My honey you crazy hey?! You're so pretty tonight." celetuk Lisa kagum.

"Gue tahu kalau Rose itu emang udah cantik, tapi seumur-umur gue belum pernah lihat dia secantik ini. Ini gila banget gak sih? Kalau gue laki-laki aja mungkin lo udah gue bungkus," timpal Jennie tak kalah.

"Gue jadi lupa gender, sumpah lo bikin hawa nafsu gue menjalar ke seluruh tubuh, Ros!"

"Ya lo gak usah lihatin gue pakai nafsu! Setan lo!" ketus Rose pada Lisa, sahabat otak selangkangan emang.

"Emang benar kok, lo gak lihat kalau lo itu malam ini seksi banget sumpah. Gue aja sampai insecure," tambah Sooya.

"Roseanne paling the best emang, udah yuk kita berangkat," ajak Jennie seraya menggelayut manja pada bahu Rose.

"Ini terlalu seksi gak sih? Gue jadi risi ganti aja deh, ya?" Rose hendak masuk kembali ke dalam ruang ganti, tapi tangan Jennie lebih dulu mencegahnya.

"Enggak, ini standar normal, pestanya juga tema party clubbing. Pasti kakak senior angkatan Irene juga ada yang lebih seksi dari ini," ucap Jennie.

Gadis itu memang benar-benar kurang nyaman dengan dress yang di kenakan, apalagi sangat jelas memperlihatkan semua bagian tubuhnya. Pasti laki-laki sangat senang melihat ini, ia tidak tahu reaksi Mark akan menilai nya nanti seperti apa. Jelas saja Mark pasti akan marah melihat dress sialan itu.

****

Miris, itulah yang Rose rasakan saat ini ketika para sahabatnya datang bersama kekasihnya masing-masing, sedangkan dirinya? Bersama laki-laki lain, lebih tepatnya teman tunangannya sendiri.

Kakinya ragu untuk melangkah masuk ke dalam gedung hotel yang sengaja di jadikan lahan pesta yang bertema night party—mau apapun temanya yang jelas pesta itu masuk kedalam golongan pesta highclass dan di datangi tamu-tamu tertentu, yang jelas selevel dengan Irene dan baginya yang layak untuk hadir. Yah, kalian harus tahu Irene tipikal orang yang selective dan tak mau berteman dengan orang yang tak sederajat dengannya, jelas saja.

"Kenapa cuma diam di sini? Ayo masuk ke dalam," ajak Jungkook.

Rose menghembuskan nafas perlahan, ia pasti bisa melewati malam ini tanpa adanya rasa sesak. Lagi pula Rose di sini hanya bernyanyi, lepas itu pulang seperti apa perintah Mark padanya.

Only Wanna Be With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang