"Why was their relationship put in such a difficult position."
-Mark Tuan-
🌹****
"Rose," panggil seseorang.
Gadis itu menoleh dan mendapati sosok yang begitu asing di matanya, selama ia kuliah di kampus SNU baru pertama kali melihat sosok laki-laki itu, mungkin seumuran dengannya.
"Siapa ya?" tanya Rose kebingungan, gadis itu melirik keadaan sekitar takut-takut Mark akan melihatnya bicara dengan laki-laki lain, bisa menimbulkan petaka baru nantinya.
"Gue Jungkook, teman dekat Mark. Salam kenal," Jungkook mengulurkan tangan kanannya, ia menangkap jelas wajah kegelisahan dalam diri gadis itu sampai tak melirik tangannya sama sekali. Ia mengangkat sudut bibirnya.
"Lo gak usah takut kalau Mark bakalan marah, dia sendiri kok yang suruh gue jagain lo." jelas Jungkook.
Rose jadi kehilangan fokusnya, dia menatap Jungkook dengan kening berkerut.
"Maksudnya? Lo di suruh Mark jagain gue selagi dia gak ada gitu?"
Jungkook menarik tangannya kembali lalu menggaruk tengkuk nya yang tak gatal karena merasa malu telah di abaikan, ia memasukkan kedua tangannya di saku celana dan menatap keadaan sekitar dengan santai.
"Tepat, gue gak nyangka otak lo pinter dikit. Gue tahu lo tunangan Mark, dan gue udah selesai kuliah, sekarang gue jadi CTO di perusahaan Mark. Jelas lo gak akan pernah lihat gue jalan jalan di kampus sini."
Rose mengangguk, "Oh, kenapa Mark suruh lo buat jagain gue, hm?"
"Dia takut lo di godain sama mahasiswa kampus, dan gue harus antar lo pulang tepat waktu, dalam keadaan aman."
"Anggap aja gue bodyguard lo, gue udah kaya cctv berjalan. Lo tahu? Harusnya gue sibuk di kantor, tapi malah di suruh beginian."
"Derita lo!" ketus Rose.
Laki-laki itu kembali menoleh, "Tapi gak apa-apa, sebuah satu kehormatan bisa jagain orang cantik kaya lo."
Rose memutar bola matanya malas, apa dia tak takut, "Gue takut lo luka karena Mark, jangan bilang gitu lagi."
"Cie yang perhatian sama gue," kekeh Jungkook.
"Gue cuma gak mau orang lain terluka bukan berarti gue perhatian sama lo, paham?"
"Udah jutek, galak lagi. Tapi kok bisa Mark suka sama macan betina kaya lo? Gue sih berpikir dulu," cibir Jungkook.
"Berisik lo kelinci!" kesal Rose.
Jungkook mengernyit bingung, "Kelinci nama panggilan buat gue?"
"Iya, lihat gigi lo kaya kelinci gitu."
Laki-laki itu mengulum senyuman lalu mengangguk kecil, "Oke, gue anggap itu sebagai nama kesayangan."
"Terserah, gue mau pulang. Bisa kan anterin gue pulang?" tanya Rose pada laki-laki itu.
Jungkook mengangguk, "Bisa kok bisa, tapi Mark masih terjebak sama Irene. Jadi, gue ajak lo jalan-jalan dulu baru pulang. Ini sebuah tugas dari Mark."
"Itu kan urusan Mark, gue mau pulang, gue mau istirahat!" ketus Rose seraya bergerak bangkit dan mulai berjalan.
"Jungkook! Ayo!" Rose benar-benar sudah lelah, jiwa dan raganya sedang dalam keadaan buruk, terutama batin. Ia ingin cepat-cepat sampai ke rumah dan beristirahat, atau bahkan meredam dirinya di bak mandi agar pikiran nya kembali dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Wanna Be With You [END]
Fanfiction_________________________________ Semua itu berawal karena masalah vidio semasa Ospek. Dimana semua orang takut kepada ketua BEM kampus, lain halnya dengan gadis cantik berdarah Australia yang malah berani mendekati singa kampus. Rosé, terus terang...