🍁 34- Catastrophic Night

549 95 3
                                    

"Maaf, tapi ini adalah cara yang benar untuk menghancurkan hubungan kalian? Haha, aku benci kebahagiaan!"

- J -
🌹

****

Rose menatap sahabat-sahabatnya yang berdiri di dekat kekasih mereka masing -masing, dia menghela nafas panjang. Tiba-tiba saja merasa kesepian padahal keadaan sangat ramai, terlihat tamu undangan yang kian semakin banyak datang ke acara ulang tahun Irene itu.

Untung saja Mark tadi memberikannya jas, jadi Rose tak merasakan risih bila di tatap oleh para tamu—seolah Rose objek paling menarik di sana.

Sesekali Rose melirik ke arah Jungkook yang tengah menikmati minumannya seraya dia perhatikan keadaan sekitar, sosoknya terkadang santai dan tenang. Terlalu muda menjadi Chief Technology Officer, menurut Rose.

Tiba-tiba saja Jungkook bersiul dengan santainya, seperti ada banyak burung beterbangan. Tangannya bergerak ke atas merapikan rambutnya, padahal sudah jelas terlihat rapi.

"Hai, Rose."

Ucapan itu sontak membuat Jungkook dan Rose menoleh, ia mendapati sosok Jeffrey yang tengah tersenyum lebar.

"Hai juga, Jeff. Oh iya, gimana kondisi lo sekarang?" tanya Rose tersenyum, ia bahagia Jeffrey sudah pulih.

Telunjuk Jeffrey menggaruk pelipisnya, dia menatap penampilan Rose malam ini dari kaki hingga kepala terlihat mempesona. Dia mengangguk, "Baik, gue baik."

"Lo tampil cantik malam ini, Ros." puji Jeffrey.

Rose ikut mengangguk, setelahnya dia tersenyum, "Bagus deh, btw thanks."

"Pasangan lo mana, Jeff? Gue lihat lo datang sendiri."

"Oh, gue baru datang. Nanti pasangan gue ada di sana."

"Ekhem," Jungkook berdeham karena ia merasa tak terlihat di antara keduanya.

Jeffrey juga baru menyadari kalau ada laki-laki asing di dekat Rose.

"Siapa lo, Ros? Lo gak sama M--"

"Gue Jungkook, teman dekat Mark."

Kening Jeffrey berkerut, apa hubungan nya dengan Rose?

"Lo udah gak sama dia lagi, atau--"

Rose dan Jungkook saling tatap.

"Bukan, dia itu---"

"Penjaganya Rose," sergah Jungkook mendahului ucapan gadis itu.

Jeffrey mengangguk paham, "Ros--"

"Hai, Hai, Hai. Selamat malam semua, udah siap di hibur? Malam ini ada guest star cantik, lho. Penasaran?"

"Langsung aja kita panggil, Rose!" seru sang pembawa acara seraya bertepuk tangan dan diikuti oleh para tamu.

Rose tersenyum saat tatapan itu semua menatap ke arahnya, kaki jenjangnya naik ke atas panggung kecil yang sudah di siapkan. Dia mengambil gitar di sisi panggung lalu duduk di sebuah sofa seraya memangku gitarnya, setelah siap—barulah gadis itu menatap keadaan sekitar. Semua pasang mata menatap nya membuat Rose sedikit gugup, tapi sebisa mungkin ia bersikap tenang.

Setidaknya Rose merasa percaya diri berkat jas Mark, ia harus tampil baik karena dia adalah guest star di acara ini. Tentu, tak ingin membuat kecewa.

Only Wanna Be With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang