🍁 07- Kembali Bertemu

986 158 5
                                    

"Karena segala sesuatunya tidak akan tetap sama, tidak apa-apa untuk merasa seperti itu."

- Mark Tuan -
🌹

****

Srreeet!

Bunyi suara tirai ketika di tarik oleh sang empunya—sudut bibir Clare terangkat membentuk seulas senyuman seraya menggelengkan kepalanya berkali-kali, gadis itu tak kunjung membuka mata walau sinar matahari menyorot nya secara terang-terangan. Ia bergerak menghampiri tempat tidur Rose, ingin membangunkan putri nya itu segera.

"Ros, bangun sayang."

"Wake up dear, come on! " ucap Clare menepuk pipi Rose berkali-kali.

"Emm," lenguh gadis itu—matanya menyipit ketika bertemu sinar matahari, Rose segera mengubah posisi nya menjadi duduk.

"Rose gak ada kelas hari ini, Mom. Jadi Rose mau lanjutin tidurnya sampai siang," balas gadis itu sesekali menguap.

"Ini sudah siang, Rose. Sudah pukul sebelas, mau tidur sampai jam berapa lagi, hm?"

"Sampai rasa kantuknya hilang, Mom," Rose kembali menjatuhkan dirinya di kasur.

"Tidak ada waktu untuk tidur lagi, Ros. Sekarang kamu siap-siap, dan berdandan yang cantik, oke?" ujar Clare.

"I'm already pretty without makeup, Mom."

"You're right."

"Tapi berpakaian lah yang rapi, Rose. Karena Mom dan Dad ingin mengunjungi kolega bisnis yang membantu perusahaan kita, karena mereka perusahaan kita kembali berjalan dengan lancar. Bahkan, sekarang banyak perusahaan yang ingin meminta untuk menjalankan kerja sama, jadi kita harus mengucapkan kata terimakasih," perjelas Clare.

Gadis itu segera bangkit, ia merasa senang mendengar kabar itu, dan untunglah perusahaan mereka tidak jadi bangkrut, Rose benar-benar tidak bisa membayangkan jika itu benar-benar terjadi. Ia mengangguk pelan disertai senyuman, "Rose siap-siap dulu, Mom."

Clare membalas dengan senyuman dan mengangguk, "Mommy tunggu di bawah," setelah itu Clare berjalan menuju pintu keluar sebelum menutup, ia kembali menatap Rose.

"Berpakaian lah yang cantik," kekeh Clare, kemudian menutup pintu kamar Rose rapat.

****

Kurang dari satu jam, gadis itu sudah siap, dia hanya berdandan seadanya. Lagi pula ini hanya pertemuan biasa, bukan acara pesta yang mengharuskan untuk memakai dress, bukan. Rose pikir, pakaian nya tidak terlihat buruk, dia tetap tampil cantik menggunakan pakaian apapun.

Saat semuanya telah selesai, Rose beranjak dari hadapan cermin seraya memakai tas Ysl miliknya, ia segera melangkah keluar kamar.

"Lihatlah, Mom. Dia terlihat seperti gadis sangar ketika memakai pakaian serba hitam," kekeh Mason menilai penampilan putrinya.

"Rose terlihat cantik menggunakan pakaian apapun," ucap Clare tersenyum.

"Ini hanya acara pertemuan keluarga kan? Jadi Rose tidak perlu memakai dress," balas gadis itu.

"Iya itu tak perlu, Rose. Dengan pakaian seperti ini saja sudah bisa menarik hati tuan muda CEO," gurau Mason yang langsung mendapat senyuman dari sang istri.

"Tentu saja dia akan tertarik, ayo kita berangkat sekarang," ajak Clare lalu menggandeng lengan putrinya, mengajaknya berjalan.

"Mom, siapa tuan muda CEO yang di katakan dad?" tanya Rose tak mengerti.

Only Wanna Be With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang