Part 28 (b)

8.9K 900 22
                                    

"YUHUUU!! PUTRI MOMMY!!" Teriakan heboh Devi memenuhi kamar Maggie dan Agra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YUHUUU!! PUTRI MOMMY!!" Teriakan heboh Devi memenuhi kamar Maggie dan Agra.

"Tau gak sih?! Mommy baru aja download drakor terbaru!! Pemainnya sangat sangat tampan. Mommy jamin kamu pasti akan suka."

Devi tetap lah Devi.

Dia selalu membuat kehebohan. Bahkan di saat Maggie terpuruk pun juga begitu.

Wanita satu itu tidak pernah absen mengunjungi kamar Maggie dan berceloteh banyak hal tapi tidak mendapatkan respon berarti dari Maggie. Meski begitu, Devi tidak akan pernah kapok dan selalu datang tiap harinya.

"Wah, kenapa kalian pangku-pangkuan gitu? Mommy ganggu kalian mesra-mesraan ya? Kalau gitu mommy keluar aja deh."

Brak!!

Devi kembali menutup pintu kamar dengan membantingnya. Seperti orang yang marah saja.

Lagi-lagi Agra dan Maggie geleng-geleng kepala melihat tingkah Devi.

Sepasang suami istri itu hanya bisa saling menatap pasrah.

"Entah kenapa aku bisa punya ibu kandung seperti itu."

"Entah kenapa aku bisa punya ibu mertua seperti itu."

Mereka sama-sama mengucapkan kata itu sehingga membuat keduanya saling bertatapan lalu tertawa kecil.

"Kita sehati ya." Kikik Maggie.

Agra terkekeh. "Iya. Kita memang sehati." Dikecupnya pipi Maggie bertubi-tubi sehingga membuat wanita cantik itu tertawa lepas.

Maggie menutup mulut Agra dengan telapak tangannya. "Jangan menciumku lagi." Rajuknya.

Agra tersenyum miring melihat wajah menggemaskan istrinya. Dijilatnya telapak tangan dengan lidah hangatnya sehingga membuat Maggie terpekik kaget dan refleks menjauhkan tangannya. Tak hanya itu, Maggie juga mengusap-ngusapkan tangannya ke baju Agra.

"Salivamu menempel di tanganku. Ini sungguh menjijikkan." Cetusnya kesal.

Agra tersenyum dan mengerlingkan matanya nakal. "Ini hanya menempel di tanganmu, mate. Biasanya kita itu saling bertukar saliva tapi kau tidak jijik sama sekali."

Maggie meneguk ludahnya kasar mendengar perkataan menohok Agra yang benar adanya. Namun, dia tidak mau kalah. Dia melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Agra angkuh. "Itu beda cerita."

Agra memajukan wajahnya sehingga hanya tersisa beberapa senti meter di depan wajah cantik Maggie. "Apa bedanya?"

Seluruh tulang dalam tubuh Maggie terasa lemas seketika mendengar nada penuh menggoda dan tatapan mematikan Agra yang membuat jantungnya berdetak tidak karuan.

Maggie salah tingkah. Tidak berani menatap mata Agra sama sekali. Matanya menari gelisah.

Tingkahnya terlihat sangat menggemaskan di mata Agra sehingga membuat pria itu tersenyum lebar.

Ia mengapit dagu Maggie pelan dan memaksa istri cantiknya itu untuk melihat wajahnya.

Iris mereka yang berbeda warna saling bertatapan. Saling menatap dalam dan intens.

Senyuman Agra kian melebar. "Selalu cantik dan menggemaskan. Aku menjadi semakin mencintaimu setiap harinya, mate. Aku tidak akan bisa berpaling dariku sama sekali karena seluruh hatiku sudah berhasil kau curi."

Mata Maggie membulat kaget mendengar penuturan tiba-tiba Agra. Detak jantungnya kian kencang. Selalu saja seperti ini.

Tidak hanya sampai di sana kekagetannya, ia kembali dibuat terkejut akibat serangan tiba-tiba pria yang sangat dicintainya itu.

Agra tiba-tiba mendaratkan bibirnya di pipi wanita cantik itu dan menciumnya bertubi-tubi akibat terlampau gemas dengan sikap salah tingkah Matenya itu.

Tindakannya membuat Maggie tertawa lepas karena merasa geli oleh ciuman Agra Sedangkan Agra merasa sangat senang melihat tawa indah Maggie kembali.

Pria itu berharap senyum dan tawa tidak pernah pudar dari bibir Maggie apa pun yang terjadi di masa depan.

Tidak ada yang lebih membahagiakan di dunia ini selain melihat senyum dan tawa orang yang kau cintai.

-Selesai-

Yeyy, selesai ceritaku😂😂

Terkesan buru-buru?

Gak juga Karena konfliknya udah selesai 🌝

Terimakasih buat kalian yang udah mendukung ceritaku sampai part ini.

Salam dari Padang,
Firza Lufita Listi

MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang