Tiati ama typo,, jangan lupa votement okeh?? Happy reading guys!!
———
Bel pulang sekolah berbunyi, murid murid berhamburan keluar kelas termasuk kelas 11 a. Mereka berjalan di lorong sambil bercerita banyak hal. Dan tentu saja mereka menjadi bahan perhatian seluruh mata yang ada disana.
Tiba tiba kaki lisa dicekal oleh seseorang membuat keseimbangannya hilang dan hampir saja jatuh jika pinggangnya tidak ditahan oleh jaemin.
"Idih,, digituin aja udah cemen" ledek jungkook, lisa memberikan death glarenya pada anak kelas 11 f. 11 e untung masih bisa dijinakkan, mereka sedang menjalani skors dirumah. Lah, ini kelas 11 f malah ngotot dan nggak terima kalau mereka diskors.
"Mentang mentang lu anak pemilik sekolah lu seenak jidatnya yaa skors orang" sinis joshua. "Lu pikir gw pernah menyalah gunakan kekuasaan ayah gw?? Itu elu kali,, beli mobil baru padahal yang lama masih Bagus,, terus lu juga sering ke club dan judi. Nggak ngehargain orang tua lu" sinis jennie.
"Bacot anak ayam,, kalo iri bilang aja nggak usah sok sok an miskin lu" sinis lisa lalu berjalan dan menyenggol bahu jungkook keras. Teman temannya mengikuti jalan lisa. Namun seseorang menjambak rambut lisa dari belakang, membuat lisa terpaksa berhenti.
"Berani ngatain gw miskin?!" emosi taehyung, rose yang ada disebelah lisa menepis tangan taehyung. "Nggak usah main kasar yaa sama cewek" sinis rose. "Ya berani lah,, sama sama makan nasi juga,, atau lu makan pupuk?!" sinis lisa lalu mencengkram kuat leher taehyung.
"Lu nggak tau,, perawatan rambut gw mahal hm?? Lu mau tangan lu gw patahin?? Atau sekaligus tulang rusuk lu gw patahin" smirk lisa lalu menghempaskan taehyung.
"Tunggu aja surat pembangkrutan di kantor ayah lu masing masing" sinis jisoo lalu menarik tangan adik adiknya itu. Namun lisa menepis tangan jisoo membuat tanda tanya dikepala ketiga kakaknya.
"You play with wrong person bitch"
***
Lisa menghempaskan dirinya dikasur kesayangannya. Tenaganya terkuras karena menghajar kelas 11 f habis habisan tadi. Lisa berjalan menuju meja riasnya Kemudian duduk dan membuka perbannya. Darah kembali mengalir dari pergelangan kaki lisa.
Lisa menghembuskan nafasnya, kalau seperti ini luka lisa tidak akan mengering dan lisa tidak bisa ikut olimpiade. Namun lisa harus memaksakan dirinya, sebelum olimpiade ini berakhir, lisa tidak boleh leyeh leyeh.
Lisa mengobati kakinya lalu mengganti dengan perban yang baru. Lisa membersihkan dirinya dan mengganti bajunya dengan baju olahraga. Niatnya ingin keruangan sang ayah terlebih dahulu baru setelah itu dia akan latihan.
Lisa keluar dari kamarnya kemudian berjalan menuju ruang kerja sang ayah. Lisa mengetuk pintunya, setelah mendapat izin lisa memasuki ruangan tersebut setelah menutup rapat pintu itu lalu duduk disofa ruangan ayahnya.
"Ada apa sayang??" tanya siwon lembut. "Yah,, murid murid yang diskors kemarin ada yang melanggar" ucap lisa, siwon mengernyit bingung. "Bukannya lagi diskors?? Kok masih melanggar??" bingung siwon. "Mereka tetap masuk sekolah dan membuat onar,, tadi kami juga sempat berantem sama mereka" jawab lisa.
Raut wajah siwon berubah menjadi masam. "Apa kalian tidak apa apa??" tanya siwon khawatir. "Nggak papa sih yah,, cuman aja tadi kami luka" jawab lisa, siwon geleng geleng sama ucapan lisa. Kalo nggak papa, kenapa bisa luka.
"Mau ayah urus mereka??" tawar Siwon, lisa tersenyum kecil. Ayahnya itu menghukum orang yang bersalah seperti membunuh semut. Tapi bisa saja Siwon mengurus mereka dengan cara yang kejam.
"Nggak usah yah,, lisa sama kakak kakak lisa masih sanggup kok ngurusin mereka" jawab lisa, siwon hanya mengangguk. "Yaudah, kalo gitu lisa mau latihan dulu yaa yah!!" pamit lisa lalu mengecup pipi siwon dan berjalan keluar ruangan.
Siwon menatap punggung putrinya sendu. "Kamu selalu aja memaksakan diri kamu lis,, ayah nggak tau beban apa aja yang kamu tanggung dibahu kamu"
***
Bunyi samsak yang dipukuli lisa menggema dilapangan indoor milik keluarga manoban itu. Sekarang masih jam 2 siang, dan hanya dirinya yang berada disana. Lisa tak mempedulikan darah yang keluar dari kakinya. Lisa hanya ingin melampiaskan emosinya pada samsak yang ada didepannya itu.
Hingga lisa terjatuh dan samsak itu mengeluarkan isinya. Lisa ngos ngosan, keringat membanjiri tubuhnya. Tiba tiba ada yang menyodorkan air mineral padanya. Lisa menoleh, ternyata itu jaemin.
"Makasih" senyum lisa lalu mengambil air mineral itu dan meneguknya. "Kakak nggak papa??" tanya jaemin khawatir, lisa mengernyit bingung. "Gw nggak papa,, cuman capek doang" jawab lis cepat. "Gw obatin yaa kak" bujuk jaemin, lisa hanya mengangguk.
Jaemin menuntun lisa menuju kursi panjang yang tersedia disana. Lalu jaemin mengeluarkan kotak p3k dari dalam tasnya. Dengan telaten jaemin mengobati luka di kaki lisa, sedangkan lisa hanya menatap wajah jaemin.
"Maaf,, kok lu manggil gw kak??" tanya lisa penasaran. "Lu kan beda 1 tahun diatas gw kak,, jadi ini sebagai bentuk formalitas" jawab jaemin, lisa tersenyum tipis. "Tau darimana gw lebih tua dari lu" tanya lisa. "Bang jaehyun,, bang jaehyun bilang dari mbak rose" jawab jaemin, lisa tertawa pelan.
"Kalo sama gw,, nggak usah terlalu formal. Cukup didepan orang lain aja" senyum lisa lalu mengacak rambut jaemin gemas. Jaemin terdiam, astaga! Wanita didepannya ini juga ikut mengacak hatinya.
"Kok lu bisa ada disini??" heran lisa. "Gw mau cobain rumus yang gw kerjain dirumah" jawab jaemin, ahh lisa mengerti sekarang. Pria itu menggunakan rumus matematika dan fisika untuk mencari kecepatan dan gaya yang pas untuk membidik tepat sasaran.
"Yaudah kalo gitu,, gw mau latihan lagi" jawab lisa yang ingin berdiri dari duduknya, namun dicegah oleh jaemin. "Lu mau latihan sama kaki itu??" tanya jaemin sambil menunjuk kaki lisa, lisa menatap kakinya sendiri.
"Masalahnya apa??" bingung lisa, jaemin gemas sendiri dibuatnya. "Kalo tambah parah gimana?? Gw nggak mau lu jadi lumpuh kak" ucapan jaemin membuat lisa melotot lalu menampar mulut pria itu.
"Kalo ngomong jangan yang aneh aneh! Gimana kalo beneran?!" kesal lisa, jaemin hanya terkekeh dengan sikap lisa. "Kalo gitu jangan latihan dulu yaa" bujuk jaemin, lisa tampak terdiam.
"Lu kan udah jago,, ngapain latihan lagi??" tanya jaemin. "Sejago jagonya gw,, pasti nggak bakal berkembang kalo gw latihan kan??" tanya lisa balik, jaemin terdiam. "Tapi gw bakal lakuin saran lu" jaemin mendongak.
"Gw cuman liatin lu dipinggir sambil nyusun strategi" jawab lisa, jaemin tersenyum lebar lalu tanpa sadar memeluk lisa. Lisa jadi speechless, jantungnya berdegup kencang.
"Eh! Maaf kak! gw nggak sengaja" kaget jaemin, lisa berdehem lalu menetralkan raut wajahnya. "Nggak papa,, sans aja kali" senyum lisa, sekarang gantian jaemin yang salting.
"Latihan sana,, gw liatin lu" usir lisa, jaemin mendengus sebal. Jaemin mengambil busurnya lalu berjalan menuju lapangan khusus panahan. Lisa berjalan pelan menuju kursi yang tersedia disana lalu duduk dan melihat jaemin.
Lisa melamun, dia memikirkan strategi yang akan dia gunakan untuk olimpiade nanti. Namun seperti yang lisa lihat, jaemin tampak kesusahan menggunakan panahan. Lisa berdiri dan berjalan perlahan lahan ke arah jaemin.
"Caranya gini" ucap lisa lalu membenarkan posisi tangan jaemin. "Pandangan lu lurus, jangan fokus sama lingkaran paling tengah, setidaknya lu fokus ke lingkaran no dua ditengah" ucap lisa, jaemin terdiam. Posisi mereka sangat dekat sekarang.
"Coba praktekin " ucap lisa. Jaemin melakukan saran lisa, ternyata berhasil. "Kok bisa gitu??" kaget jaemin. "Yaa,, gw pake logika" jawab lisa lalu mengambil salah satu busur jaemin. "Kalo lu fokus sama lingkaran di tengah,, otomatis busurnya bukan ketengah tapi kebawah" jawab lisa, jaemin mengangguk mengerti.
Tiba tiba masuklah para manusia pengikut olimpiade. "Heh!! Lu berdua nggak ngapa ngapain kan?!" pekik lucas, lisa dan jaemin menatap datar mereka.
"Gw jahit mulut lu yaa??"
Jangan lupa votement okeh?? See u next part guys!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Fakenerd ᶠᵗ ᴮˡᵃᶜᵏᵖⁱⁿᵏ ᴬⁿᵈ ᴺᶜᵗ✔
Hành độngEmpat orang gadis yang menyamar menjadi nerd agar bisa mengetahui inti masalah dari manoban school, sekolah yang dibangun ayah mereka. Ini adalah kisah kelas 11 a yang selalu mendapat perlakuan tak semena dari kelas 11 f. Hingga empat orang gadis be...