2. WBS (Warung Belakang Sekolah)
━━━━━────────── • • • ✦"Tadi gue liat lo ngobrol sama cewek di perpus, siapa?" tanya Arvian tanpa basa-basi.
"Wuidihhh gila lo Fal! Pacar baru lagi? Mau berapa banyak sih Fal?" Farel ikut nimbrung dan langsung duduk di sebelah Naufal dengan gerakan secepat kilat.
"Kepo abis lo berdua! Itu Zeyna yang barusan gue ajak ngobrol. Pacar mulu otak lo berdua. Gini-gini gue juga setia kali!" ujar Naufal membela diri. "Sembarangan banget kalau ngomong."
"Santai kali Fal, bercanda gue." ujar Farel.
"Setia lo itu cuma omong kosong Fal, gak pernah ada buktinya." ujar Kenzo. "Orang kalau ada cewek bening dikit langsung bertolak belakang kelakuan sama omongan lo," ujar Kenzo lagi, telak.
Naufal tertawa, "santai ngapa bang, cuman hiburan doang." ujar Naufal menjelaskan.
"Mau sampe kapan lo kaya gitu? Perasaan perempuan itu bukan untuk ajang permainan." ujar Kenzo memperingati tanpa berminat untuk mengalihkan pandangnya dari layar ponsel.
"Astagfirullah ya allah, topik sensitif ini mah." ujar Rezvan bangkit lalu duduk di sebelah Kenzo dan merangkul bahu cowok itu.
"Udalah mending kita dangdutan skuyy." ujar Rezvan melerai perdebatan kecil ini.
Sedangkan di pojok posko Gevano senyam-senyum sendiri. Membuat teman-temannya menoleh padanya.
Naufal berigidik ngeri, "ini anak kenapa dah? Tetiba cengar-cengir kaga jelas kaya begitu."
Rezvan tiba-tiba mendekat ke arah Gevano, dan melakukan gaya seperti orang yang sedang meruqi'ah.
"Astaghfirullah.. allah huakbar, hilangkan segala jenis setan yang ada dalam diri temanku ini ya allah!" ucap Rezvan dramatis.
Bara tertawa mendengarnya. "Lo fikir dia kerasukan? Kalo beneran iya pasti setan-nya itu lo!"
"Sekata-kata lo kalau ngomong. Sembarangan banget." Rezvan mendelik kesal pura-pura ngambek. "Marah nih gue marah sama lo!"
"Putus ajalah kita Bar!" ujar Rezvan lagi.
Bara semakin tergelak karenanya. "Sejak kapan gue macarin lo? Kalau pun gue homo, gue juga pilih-pilih kali Van. Mana mau gue sama laki yang modelan-nya kaya lo," ucap Bara sadis.
"Sialan lo!" Rezvan melempar botol plastik kosong kearah Bara, dan cowok itu dengan sigap menangkapnya.
"Bar lo gak balik?" tanya Gilang kepada Bara.
Bara menoleh, ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Iyaudah gue balik duluan. Kasian Zea sendirian dirumah."
"Emang abangnya yang lain pada kemana Bar?" kali ini bukan Gilang yang bertanya tapi Naufal.
"Jangan lengah kaya gitu Bar. Jangan sampai adik lo masuk ke pergaulan bebas." ujar Kenzo memperingati.
Kenzo atau yang sering kali di sapa dengan panggilan Ken merupakan sosok cowok pintar, dan paling misterius karena ia lebih sering diam daripada banyak berbicara.
Bara sedikit terkejut mendengar penuturan Kenzo. Bara yakin jika Kenzo berkata sesuatu secara serius pasti dia tahu sesuatu tentang adik laki-lakinya.
Kenzo langsung angkat bicara kembali setelah melihat reaksi Bara. "Cukup awasi aja, gausah ngambil kesimpulan sejauh itu." ujarnya lagi.
Bara hanya mengangguk, "thanks Ken. Iyaudah gue cabut duluan," ucap Bara berpamitan kepada teman-temannya yang berada di WBS.
Setelah Bara pergi meninggalkan mereka di War-B tiba-tiba Gevano kembali berceloteh sendiri di pojok posko.
"Itu bocah kenapa lagi sih?" tanya Gilang kepada teman-temannya.
Gevano merangkul pundak Naufal saat Naufal sudah duduk di sebelahnya. Sedangkan Naufal menatap Gevano ngeri karena Gevano tidak berhenti tersenyum.
"Itu cewek cantik banget yakan Fal? Meski galak," ujar Gevano dengan kekehannya.
Naufal menoyor kepala Gevano, "dasar sinting! Jadi dari tadi lo senyum-senyum kaya orang stres itu cuma karena Zeyna?" tanya Naufal kepada Gevano dengan tertawa.
Gevano hanya nyengir. "Dia cantik, gue suka. Ntar lo bantu comblangin gue sama dia kalau bisa. Lo kan udah sama Rania," ujar Gevano membujuk dengan sedikit memaksa.
"Suka karena dia cantik? Cantik bisa memudar seiring waktu Ge. Jangan macem-macem lo sama perempuan. Apalagi sampe nyakitin perasaannya awas aja lo!" tuntut Gilang memperingati.
Gevano mengerutkan keningnya, "loh Lang, lo kenapa? Santai aja kali Lang. Gue emang beneran suka sama dia udah dari lama" ujar Gevano jujur.
Kenzo yang melihat reaksi Gilang pun bertanya, "lo suka juga Lang sama dia?" tebaknya tepat pada sasaran.
Gilang terdiam ditempatnya. Kenzo benar, apakah dirinya menyukai Zeyna selama ini? Gilang tidak tahu. Tapi saat ini dia merasa aneh dengan perasaannya sendiri.
"Sama sekali enggak." balas Gilang acuh, dengan tangannya yang ia masukan kedalam saku celana abu-abunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEYNA
Teen FictionZeyna Geovanka. Orang-orang mengenalnya karena julukan perempuan itu. 'Perempuan Berdarah Dingin' atau 'Perempuan Berhati Es'. Sejak dulu Zeyna selalu sulit untuk menerima orang baru karena sangat sulit baginya untuk beradaptasi dengan lingkungan b...