11. USAHA PERTAMA

10 9 1
                                    

11. USAHA PERTAMA
━━━━━──────────  •  •  •

Ada satu kalimat yang sangat aku percayai, tentang suatu hal yang hanya bisa kita semogakan saja di hari kemarin, bisa menjadi nyata karena usaha di suatu hari nanti.


Gilang Zervano: Hai na?

Zeyna Geovanka: Oh, hai juga!

Zeyna Geovanka: Kenapa Lang?

Gilang Zervano: Lo gak lupa kan?

Zeyna Geovanka: Enggak kok Lang, kenapa?

Zeyna Geovanka: Masih jam 2 juga

Zeyna menatap jam dinding yang berada di dalam kamarnya. Masih ada 2 jam lagi untuk dia bersiap-siap. Zeyna membuka room chat yang lain. Ada banyak sekali notifikasi yang masuk. Saat melihatnya senyuman Zeyna mengembang.

Laki-laki itu selalu bisa membuatnya merasa bahagia, tenang, nyaman, dan aman. Laki-laki yang sudah menjadi kekasih Zeyna sejak 1 tahun yang lalu. Hubungan Zeyna dengan cowok itu terjalin sangat baik meski ada beberapa hambatan yang membuat Zeyna jengkel. Kadang masalah sekecil apapun bisa menjadi besar karena laki-laki itu terlalu posesive padanya.

Arga: Siang nona manis!
Arga: Lagi ngapain sih seru banget sampe pacarnya di cuekin?
Arga: Makan sana, aku mau kumpul dulu sama temen-temen baru aku, nanti aku ceritain sama kamu aku ngapain aja sama mereka di tongkrongan.
Arga: Kamu jadi pergi bareng temen kamu?
Arga: Jangan terlalu larut pulang nya.
Arga: Yaudah aku pergi dulu ya? Love you!

Zeyna tertawa nyaring, kekasihnya benar-benar menggemaskan. Selalu posesive, dan sangat menarik dengan caranya sendiri.

Zeyna Geovanka: Iya jadi, tapi beneran gapapa?

Arga: Beneran lah, lagian cuman temen kamu doang kan? Kalau kamu lagi sama dia bayangin aja muka aku biar kamu gak khilaf

Zeyna Geovanka: Hahaha mana bisa kaya gitu, lucu deh kamu

Zeyna Geovanka: Yaudah aku siap-siap dulu ya? Kasian temen aku udah lama nunggu

Arga: Iya sayang, hati-hati.

Setelah membaca pesan itu Zeyna mencharger handphone-nya. Lalu bergegas untuk mandi. Saat Zeyna sedang memilih baju yang nyaman untuk ia kenakan tiba-tiba ponsel Zeyna berdering.

Gilang Zervano: Gue udah di depan

Saat membaca itu Zeyna langsung menghampiri Gilang di depan tapi ia berpapasan dengan abangnya di ruang tamu bersama teman-temannya.

"Mau kemana Zey?" teriak Rafly pada Zeyna yang sudah di depan pintu

Zeyna berbalik, "kirain gak ada Abang di situ,"

"Nyengir lo kaya kuda, mau kemana? Sama siapa?"

Zeyna menghampiri Rafly yang sedang duduk di sofa bersama teman-temannya, "mau ngater Gilang, tapi gak tau kemana,"

ZEYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang