academic adventures

17. Perpustakaan

Satu tegukan cola masuk ke tenggorokanku memberi efek menggetarkan untuk tenggorokanku. Tangan kananku mengambil satu ptong pizza dengan toping nanas bertaburan memenuhi bagian atas. Lidahku masih terasa asing merasakan hal baru ini. Aku mencobanya karena Kiran menyukai ini. Mengingat tujuanku jalan-jalan adalah untuk menghibur Kiran jadi kuikuti semua kemauannya. Kami berdua duduk di kedai pizza dekat kampus selepas acara perdebatan dengan Beti di aula tadi.

Sebenarnya Aku masih memikirkan 'kenapa otakku terus berpikir tentang Bhale'. Kenapa otakku selalu berpikir kenapa sikap Bhale selalu memberi bekas dalam hati dan benakku. Aku memang aneh. Tapi Bhale lebih aneh kurasa. Dia punya masalah kepribadian yang harus dikonsultasikan dengan konselor atau psikolog semacamnya.

"kau menyukainya ?" Kiran bertanya dengan mata berbinar. Seolah menyiratkan bahwa rekomendasinya bisa kuterima dengan baik. Dia pasti bangga dengan hal sederhana itu.

"ya tentu. Ini diluar dugaan dan menarik" Aku menjawab untuk membuatnya senang, Mulutku mengunyah satu gigitan lagi. Setelah kupikir jika Aku menunjukkan rasa tertarik dengan pizza ini maka lain kali Kiran akan mengajakku memakannya padahal Aku tidak begitu suka dengan ini "tapi kurasa Aku lebih suka toping sosis, jamur, ayam atau daging" jawabku dengan senyum canggung.

Kiran mengangguk, tidak terlihat kesal tapi Aku masih khawatir "aaah Kita punya selera yang berbeda rupanya" kali ini ucapannya tidak menyiratkan kekecewaan. Aku lega.

"tapi Aku paling suka taburan keju yang melimpah diatas semuanya" Aku tahu Kiran juga suka hal itu. Aku mengingatkannya agar Dia tahu bahwa ada hal menarik dari kesamaan yang Kita sukai.

"Kau benar Aku juga suka. Benar-benar rasanya tiada tandingan jika menelan keju banyak. Kau tahu Aku sangat suka hal itu seperti Aku tidak mau membagi pizza jika diatasnya ada banyak taburan keju" ucap Kiran dengan antusias dengan mata berbinar.

Aku mengangguk dan Kami tertawa bersama. "Kau berencana magang kemana liburan ini ?" Aku mengalihkan topik pembicaraan. Aku menegak cola lagi, kurasa Aku sudah cukup kenyang dengan dua potong pizza, Aku tidak berniat mengambil lagi. Sementara di hadapan kami masih ada sisa tiga potong lagi.

"mungkin akan membantu mengajar di yayasan yang ada di dekat rumahku, agar Aku tidak perlu pergi jauh dari rumah" Kiran meminum cola miliknya. "lalu apa rencanamu Elee. Kau mau ikut denganku ?"

Sebenarnya Aku ingin mencoba hal lain untuk menemukan kesenanganku karena kurasa Aku belum menemukan jiwaku di dunia pendidikan yang benar-benar berhadapan dengan peserta didik. Aku ingin menemukan apa yang aku sukai.

"sepertinya Aku akan magang di perpustakaan kampus, Aku lihat ada brosur tentang itu. Setelah kucari informasi ternayata setiap liburan semester selalu dibuka lowongan magang untuk mahasiswa" Aku memilih hal itu karena Aku tidak punya ide lain untuk kemana. Lagi pula Aku juga menyukai perpustakaan. Mungkin Aku bisa membaca buku bidang lain dan menemukan ketertarikanku.

"itu terdengar menyenangkan" Kiran mengangguk. Tinggal dua potong pizza di hadapan kami. Ia memaksaku untuk memakan satu. Tidak baik menyisakan makanan. Akhirnya Aku menyetujui. Setelah itu Kami menonton film ke bioskop dan Kami pulang ketika hari sudah larut.

....................................................................

Staf perpustakaan memanggilku untuk masuk ke salah satu ruangan yang ada di dalam perpustkaan. Aku menurut, mataku menyapukan pandangan ke seluruh ruangan. Rapi, bersih dan harum. Tidak banyak buku disini, sepertinya ini ruang kerja staf tersebut. Aku mendaftarkan diriku sebagai peserta magang di perpustakaan. Mereka mempunyai beberapa persyaratan salah satunya memiliki nilai IP minimal 3.6. Kebetulan IP ku mencukupi jadi aku bisa lanjut maju untuk mendaftar.