Seminggu setelah kejadian ribut di kantin kemarin. Gentala terus mengekori Gadis bahkan Gadis dilarang diem di kantin terlalu lama.
Gadis yang pusing dan merasa engga enak ke 3 temennya itu karena merasa pergerakannya ikut terbatas juga harus mencari cara agar Tala mau sedikit melonggarkan keposesifannya itu.
"Maah" rengek Gadis sambil memeluk mamahnya
"Hei kenapa? Kok kusut?" Tanya Nayana gusar
"Kak Tala mamah kirim aja gih ke aussie nemenin tante disana. Gadis pusing banget sama dia mah. Gadis ga bebas bergerak di sekolah" Gadis menangis di pelukan ibunya
"Cup cup cup udah ya jangan nangis malu udah gede. Mamah tau maksudnya kakak kamu itu baik, tapi nanti mamah coba bilang ke kakak ya pelan-pelan" usap Nayana
"Assalamualaikum" teriak Gentala memasuki rumah
"Loh Gadis kenapa nangis? Siapa yang bikin kamu kayak gini? Bilang sekarang biar gue habisin itu orang!" Tambah Gentala panik
"GARA-GARA hikss LO BEGO hiks" Jawab Gadis kesal sambil meninggalkan mereka dibawah
"Tala" ucap Nayana merdu
"Kok aku sih mah? Aku baru dateng loh mah" Tala bergelayut di tangan ibunya
"Mamah mau jodohin kamu aja kayaknya sama anak temen papah" ucap Nayana menakuti
"MAAH!! Come on jangan gitu dong mah, Tala minta maaf okey?" Protes Gentala panik.
Tala paling anti sama yang namanya perjodohan. Karena selain dia belum moveon dia mau fokus untuk jagain Ibu dan Adeknya Gadis.
"Ancaman mamah kali ini engga main-main loh Tala. Mamah percaya ade kamu ga akan macem-macem. Kamu juga bisa pantau dari jauh kan Tala sama seperti waktu di aussie" tegas Nayana
"Mah.. pleaese" mohon Tala sambil memasang wajah so imut
"No Tala. Kamu harus kasih kebahagiaan juga buat adek kamu, termasuk diri kamu sendiri" ucap Nayana sambil pergi
DEG Maksud mamah apa? Apa mamah tau aku belum bisa moveon? Batin Tala dalam hati.
Tok.. tok.. tok..
"Hai" Tala nongol di pintu kamar Gadis
"Pergi lo" Gadis melempar bantal yang langsung di tangkap oleh Tala
"Udah dong nangisnya, maaf yaa kalau aku berlebihan cause i love you my little baby" rajuk Gentala sambil memeluk adiknya erat
"Basi tau ga sih lo! Kak Gadis mohon biarin Gadis bebas di sekolah, biarin Gadis bisa nikmatin masa-masa muda Gadis kak. Lo tau kan gue bisa bela diri juga? Lo tau kan gue orangnya berani dan cuek? Lo tau kan gue bukan cewek penakut dan pengecut?" Protes Gadis sambil terus nangis
"Gue tau lo sebisa itu, tapi gue takut lo terluka, lo kenapa-kenapa. Gue bisa gila kalau lo terluka sedikit pun" Gentala menggenggam tangan Gadis.
"Iya tapi lo tuh lebay banget! Gimana gue ga di putusin atau di brengsekin mantan-mantan gue kalau lo nya aja over banget ke gue!" Gadis memukul bahu Tala kesal
"Mantan lo emang brengsek jadi wajar gue kash pelajaran" jawab Tala santai
"Lo gila! Itu anak orang woy nyawanya cuman 1" ucap gadis
"Pokoknya mulai besok lo jangan ribetin gue lagi! Atau gue gamau ngomong lagi sama lo selamanya titik" tambah Gadis
Gentala paling tidak bisa bermusuhan dengan adek kesayangannya ini. Dulu pernah dia mengira bahwa Gadis hanya mengancamnya tidak akan ngobrol selama setahun, namun ternyata itu beneran bukan hanya sekedar ancaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS (Lengkap belum revisi)
Teen Fiction[Thank you for your support! Terima kasih juga Follow dan Votenya^^] Apa jadinya Gadis yang gasuka di atur dan di protektifin orang malah dijaga ketat sama kakaknya sendiri, Gentala? Sialnya Gadis malah berurusan sama Javier ketua geng HANK di First...