PART 13

529 32 0
                                    

Tok.. Tok.. Tok.. Javier mengetuk pintu rumah Gadis.

"Mau apa lo kesini?" Tanya Gadis setelah membuka pintu.

"Dis, dengerin penjelasan gue dulu. Please" Javier memegang kedua tangan Gadis

"Hmmm" Gadis melepaskan tangan Javier dan berlalu duduk

"Gue ga selingkuh. Gue tadi cuman nenangin Salma aja yang lagi sedih kehilangan kakaknya" Javier gusar menunggu respon Gadis

"Perlu pake peluk-peluk segala?" Gadis menarik nafas

"Gue refleks Dis. Waktu itu sebelum Rendi meninggal dia nitip pesen ke gue buat jagain Salma. Gue harus pegang janji gue Dis ke Rendi. Gue ngerasa bersalah sama orangtua Rendi dan Salma atas kejadian Rendi" Javier menarik dagu Gadis agar menatap kedua matanya

"Aku tahu kamu ga akan selingkuh. Aku cuman kaget aja kamu meluk cewek lain, aku gasuka vier" Gadis menatap mata Javier sendu

"Aku janji ga akan lagi, cuman kamu seorang yang bakal aku peluk terus" Javier merengkuh Gadis erat.

Ini akan berat, pikir Gadis.

-

Keesokan harinya Gadis berjalan di koridor sekolah sedikit tidak semangat. Entah kenapa feelingnya tidak mood setelah kejadian kemarin. Memang Javier telah menjelaskan semuanya tapi tetap saja masih ada rasa cemburu di hati Gadis.

"Dooor" Gadis terlonjak kaget

"Apaan sih Din, lo mau bikin gue mati muda?" Gadis menoyor kepala Dini

"Ahahah maaf deh, abisnya lo pagi-pagi udah lesu aja sih" Dini menggandeng lengan Gadis

"Engga kok biasa aja, perasaan lo aja kali" ucap Gadis cuek

"Lo masih berantem sama kak Javier?" Dini menghentikan langkah Gadis

"Udah baikan, lagian cuman salah paham aja din. Katanya sebelum Rendi meninggal dia nitipin Salma ke Javier" Gadis melanjutkan jalannya

"Lah? Kan itu anak masih ada orangtuanya, terus kalau nanti itu anak baper sama Kak Javier gimana? Secara kan lo tau sendiri kak Javier itu most wanted cewek-cewek banget"

"Ah gatau lah gue pusing Din males bahasnya" Gadis pergi menuju mejanya.

Benar juga apa kata Dini, bagaimana kalau nanti Salma baper sama Javier atau malah sebaliknya? Mana hubungan mereka baru berjalan beberapa bulan masa harus putus.

Kriinng.. bel istirahat berbunyi.

Gadis bersama ketiga temannya segera pergi menuju kantin.

"Hai sayang" sapa Javier merangkul Gadis dari belakang saat sedang antri membeli takoyaki

"Eh hai" Gadis membalas cuek

"Nanti pulang sekolah aku tunggu di parkiran ya. Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat" Javier membisik

"Wah kemanaa??" Mood Gadis berubah ceria

"Kejutan" Javier mencium tangan Gadis dan berlalu pergi

"Neng! Neng! Woy neng!" Panggil ibu takoyaki berkali-kali

"Eh maaf bu ga kedenger" Gadis memberikan uang 20rb

"Sibuk kasmaran sih jadi aja lupa sama dunia" ledek ibu itu tertawa

"Ahahaha ibu bisa aja jadi malu, makasih ya bu" Gadis pergi menghampiri teman-temannya

-

Dari kejauhan Gadis melihat Javier dengan jaket denimnya sedang duduk di atas motornya sambil memainkan hp nya.

"Hayoloh liatin apa" Javier terbatuk kaget

"Ihhh kamu ya iseng banget" Javier menggelitik perut Gadis

"Ahahah aduh maaf maaf abisnya serius banget liat hpnya" ucap Gadis lalu memakai helm

"Yuk" Javier menyalakan motornya dan pergi meminggalkan sekolah

Disepanjang perjalanan Javier dan Gadis menikmati momen bersama. Mereka tertawa, ngobrol, saling ledek hingga saling gombal.

Tak terasa mereka telah sampai di depan danau yang dikelilingin oleh pepohonan dan rerumputan hijau yang indah. Mata Gadis seketika terkesima melihat pemandangan ini. Gadis berjingkrak kegirangan karena baru pertama kali Gadis tahu ada danau sebagus ini di kota.

"Ini sih hidden gem banget Vier!!! Kamu tau darimana? Keren banget aku suka!!" Gadis mengambil video untuk IG storynya

"Dulu waktu kecil aku suka di ajak kesini sama mamah, sekarang semenjak mamah sibuk ikut papah kerja keluar negri jadinya cmn aku yang sering kesini sendiri" Javier duduk di hamparan rumput

"Kan sekarang ada aku" Gadis bersandar di bahu Javier

"Yes of course, mangkanya aku ajak kamu kesini sekarang Dis" Javier mengelus kepala Gadis

Keheningan menemani mereka sambil melihat tenangnya danau itu.

"Mmmm vier" Gadis menegakkan kepalanya. Javier menunggu kalimat selanjutnya

"Kamu sayang aku kan? Kamu ga akan sakitin aku kan?" Gadis menunduk

"Hey ada apa? Kalau ini soal Salma, buang semua prasangka buruk kamu ke aku. Aku udah anggep Salma kayak adek aku sendiri Dis" Javier menarik dagu Gadis agar menatapnya

"Ya itu kan kamu vier. Kalau dianya baper sama kamu gimana? Kalau dia rebut kamu dari aku gimana? Kalau kamu tiba-tiba jadi suka dia gimana?" Gadis mendengus kesal

"Ahahahahah ya biarin aja itu kan hak dia buat suka sama aku" usil Javier

"Iiihhh Javier!!! Nyebelin!!!" Gadis memukuli Javier

"Ahahah ampun sayang bercanda. I love you Gadisku" Javier mengecup jidat Gadis posesif dan merengkuhnya

Semoga kamu engga mengkhianati omongan kamu sendiri Jav, ucap Gadis dalam hati.

GADIS (Lengkap belum revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang