Trii... tring.. bel pulang sekolah berbunyi
Gadis keluar dari ruangannya pelan-pelan dengan tongkatnya. Di depan telah di sambut oleh Tala.
"Kak" Gadis merenggangkan tangannya meminta peluk.
Tala yang tau sebentar lagi adek kesayangannya ini pasti akan menangis jika sudah meminta peluk seperti ini.
"Hei kenapa?" Peluk Tala erat
"Maafin gadis udah kasar sama kak Tala selama ini hiks.. hiks... " ucap Gadis menangis
"Hiks.. hiks.. Kak Tala cape banget ya jagain Gadis?" Tambah gadis
"Loveyou gadisku!!! Kakak seneng kamu udah balik manis kayak dulu" Tala mencubit pipi Gadis gemas
"Gadis udah diceritain semuanya sama kak Asta" Gadis mendongakkan kepalanya
"Gue tau" jawab Tala cuek.
-
Flashback"Lo kenapa lagi sih? Sekalian aja lo bunuh-bunuhan sama Javier" ucap Asta saat Tala memasuki kelas
"Lo cerita sama dia?" Tanya Tala sambil mengompres lukanya
"Engga. Gue ceritanya sama Gadis. Eh ups" Asta menepuk jidatnya bego
"Goblok lo ta! Gadis pasti nyalahin dirinya nanti" Tala menjitak kepala Asta
"Sori sori, abis gue kasian liat adek lo kayak tersiksa banget liat lo ribut mulu. Eh tapi kok Javier bisa tau ya?" Tanya Asta bingung
Gentala hanya mengangkat pundaknya tidak peduli. Yang terpenting sekarang hubungan dia, asta dan Javier membaik.
-Akhirnya Gadis mendaratkan badannya juga di kasur. Sungguh, berjalan dengan tongkat ini menyiksa dirinya cape sekali rasanya ditambah badannya lengket karna keringat. Gadis memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum tidur siang.
Sedangkan di kamar sebalah Gentala sedang asyik dengan PS 5 nya. Tiba-tiba saja notif chat masuk. Gentala yang tau itu dari Javier enggan membukanya
Javier:
Minta nomer gadisJavier:
Gue tau lo udah bacaJavier:
Kirim atau gue dateng ke rumah lo sekarang?
ReadGentala:
1 air mata habis lo!
087627272++
ReadJavier tersenyum dari kejauhan sana membaca chat dari Tala. Tenang aja gue bakal jagain dia, batin Javier.
Gadis yang baru keluar kamar mandi di kagetkan dengan telfon nomer tidak dikenal. Awalnya dia hiraukan tapi nomer ini sudah 3x menelfonnya, mungkin penting pikirnya. Akhir Gadis memutuskan mengangkat
"Halo?"
"Hai"
"Kaki lo udah lo kompres?"
"Javier? Tau darimana lo nomer gue? Udah"
"Tala. Good girl"
"Kenapa? Ada apa?"
"Save nomer gue"
"Gajelas lo" tut gadis mematikan telfonnya.
Jika Tala memberikan nomernya kepada Javier, tandanya hubungan mereka udah baikan dong? Alhamdulillah pikir Gadis. Jadi dirinya tidak perlu pusing lagi soal keributan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS (Lengkap belum revisi)
Fiksi Remaja[Thank you for your support! Terima kasih juga Follow dan Votenya^^] Apa jadinya Gadis yang gasuka di atur dan di protektifin orang malah dijaga ketat sama kakaknya sendiri, Gentala? Sialnya Gadis malah berurusan sama Javier ketua geng HANK di First...