PART 22

489 27 0
                                    

"Kok backstreet?" Javier melotot

"Aku yakin kak Tala ga akan kasih restu hubungan kita Vier.. aku gamau kalian ribut lagi" jelas Gadis

"Engga! Soal Gentala biar jadi urusan aku. Aku gamau kita udah kembali indah masa sembunyi-sembunyi. Aku gamau ya Gadis titik" rajuk Javier

"Javier.. ayolah aku mohon sekali ini aja kita backstreet dulu. Kak Tala kalau udah marah jelek banget, bisa-bisa aku di kirim lagi ke aussie" Gadis membuang nafas panjang

"Satu bulan. Hanya satu bulan kita backstreet. Dan selama satu bulan juga aku bakal bikin Gentala percaya lagi sama aku"

"Iyaa.. oke.." jawab Gadis lesu.

Huft.. ini sih ga akan mudah, ucap Gadis dalam hati.

Setelah jam olahraga berakhir Gadis dan Javier kembali ke kelas masing-masing.

"Gadis lo gapapa?" Tanya ketiga temannya

Gadis hanya mengangguk dengan wajah ceria

"Kok lo sakit malah senyam-senyum sih? Lo kesambet ya?" Tanya Nisya sambil memeriksa suhu badan Gadis

"Kesambet kok ngeceknya suhu badan" Gadis menyingkirkan tangan Nisya dari jidatnya

"Oiya ya ahaha" tawa Nisya disusul oleh Dini dan Bella

"Lo mau gue temenin ke psikolog Dis?" Tanya Dini khawatir

"Kayaknya belum perlu, gue mau coba sembuhin trauma gue sendiri dulu Din, btw makasih ya uda care" ucap Gadis lembut

"Gue yakin lo bisa balik laluin ini semua Dis, gue yakin lo kuat, lo hebat. Kita bakal selalu ada buat lo Dis" tambah Bella

"Uuuuu so sweet nya teman-temanku jadi meleleh deh" ucap Gadis imut.

Jam pulang sekolah akhirnya tiba, Gadis memasukkan semua buku dan alat tulisnya ke dalam tas.

Tak lama muncul lah Gentala di pintu kelasnya untuk menjemputnya.

"Gadis" panggil Gentala

Gadis yang melihat langsung berpamitan dengan ketiga temannya.

"Mata lo kok sembab? Lo habis nangis? Kenapa?" Gentala menangkup wajah Gadis.

"Engga kok kak, cuman perasaan kak Tala aja. Udah ah ayo Gadis cape" ucap Gadis bohong

Sepanjang jalan menuju parkiran motor Gentala merangkul Gadis posesif layaknya sepasang kekasih.

Banyak cewek-cewek yang iri terhadap Gadis. Jika saja Gadis bukan adiknya Gentala sudah pasti dirinya di labrak oleh fans kakaknya itu.

Sampainya di parkiran Gadis melihat Javier dan inti HANK tengah nongkrong di atas motor masing-masing.

Javier yang melihat Gadis hendak menghampirinya, namun langsung di tolak oleh Gadis dengan menggelengkan kepala dari kejauhan. Javier menurutinya dan mengedipkan sebelah matanya.

Gentala tidak sadar akan komunikasi non verbal yang di lakukan Gadis juga Javier.

Drrr.. drtt.. one message. Gadis mengeluarkan hp dari sakunya.

Kak Javier:
Hati-hati ya sayang, kabarin kalau udah sampai rumah ❤

Gadis:
You too sayang

Gadis membaca pesannya sambil senyam-senyum sendiri.

"Heh! Buruan naik pake helmnya" ucap Gentala membuyarkan suasana

"Iya iya sabar" Gadis memasukkan kembali hp nya lalu naik ke atas motor.

Selama perjalanan pulang Gadis merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Dilihatnya dari spion dan ternyata Javier tengah membuntutinya. Gadis tersenyum dari balik helmnya lalu tangannya melambai ke atas sambil membentuk lambang love ala korea. Javier yang melihat itu hanya tersenyum gembira di balik helmnya.

-

GADIS (Lengkap belum revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang