PART 35

421 20 1
                                    

'Seorang gadis di temukan terluka penuh lebam di sekujur tubuhnya di pinggir jalan. Di duga gadis berinisial A tersebut telah mendapati kekerasan dari kekasihnya. Polisi masih menyelidiki kasus berikut'

"Gila bejat banget tuh cowok!" Umpat Gadis saat melihat berita di televisi

Gentala yang sedang mengambil air minum langsung menghampiri Gadis saat mendengar umpatan Gadis dari ruang tengah "Ngaca! Mantan-mantan lo sama brengseknya kayak dia termasuk cowok lo" ucap Gentala

Gadis melirik Gentala dengan tatapan tidak suka "maksud lo?"

Gentala duduk di sebelah Gadis "lo ga sadar? Mantan pertama lo cunihin, yang kedua matre dan yang terakhir anak mamih. Dan Javier..." ucapan Gentala berhenti

"Javier kenapa? Lo mau jelekin dia apa? Lagian itu teori lo doang ya mantan-mantan gue brengsek" balas Gadis

"Emang susah ya kalau udah di butakan oleh cinta serasa dunia milik berdua. Oh by the way gue engga ngarang soal mantan-mantan lo itu. Harusnya lo berterimakasih sama gue udah nyelametin lo dari cowok-cowok brengsek itu. Semua bukti udah gue kasih tau ke lo kan? Lo nya aja yang terlalu malu karna selalu salah cari cowok" cecar Gentala panjang lebar

Gadis melempar bantal ke wajah Gentala "Yee bangke lo ya! malah ngeledek gue. Kayak lo sendiri engga cinta mati aja sama Anes. Dan by the way soal mantan gue, sebelum lo tau gue udah tau duluan jadi gausah kepedean lo yang paling super disini"

"Engga usah bawa-bawa gue sama Anes. Kalau gue engga ngasih bukti nyata ke depan muka lo, lo pasti masih pacaran sama mantan-mantan lo itu karena lo selalu buang prasangka jelek lo ke mereka"

"Gue emang merasa dari awal ada yang salah sama mereka tapi gue engga suka nelen mentah-mentah negative thinking gue dan perlu di catet everybody can changes kak" jawab Gadis dengan raut wajah mendadak melembut

Gentala menarik tangan Gadis dan menggenggamnya "Lo cewek baik Gadis. Lo ga pantes sama mereka apalagi lo kasih kesempatan kedua ke mereka. Gue engga bisa liat adek kesayangan gue jatuh di tangan yang salah. Dan gue tau lo tipe cewek yang tulus banget kalau udah kasih hati lo buat orang lain"

Gadis hanya menatap wajah Gentala yang tidak bisa Gentala artikan. Raut wajah Gadis menampilkan semua sisi. Ketakutan, pertanyaan, kebingungan, kekecewaan dan ketulusan.

Gentala menunjuk kepala Gadis "Lo mikirin apa di dalam sini? Apa yang bikin lo ragu?" Tanya Gentala

"Engga ada" jawab Gadis sambil membuang muka

"Lo engga bisa bohong sama gue Gadis"

Gadis kembali menatap Gentala "Lo beneran udah baikan kan sama Javier? Lo beneran fine kan gue sama dia? Gue ngerasa masih ada yang ganjal aja di antara kalian cuman gue engga tau apaan"

Gentala terdiam sejenak. Ingin sekali ia menceritakan semuanya kepada Gadis saat ini juga tentang Javier, namun belum banyak bukti kuat yang bisa dia berikan kepada Gadis.

"Gue cuman pengen lo bahagia Dis. Gue selalu ada di sisi lo kalau lo butuh sandaran" Gentala mengusap kepala Gadis lembut

Gadis membuang nafas lalu bersandar ke pundak Gentala "Gue suka takut kalau lo udah ngomong gitu. Aura lo langsung berubah kayak pemecah misteri tau engga sih"

GADIS (Lengkap belum revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang