PART 21

506 30 1
                                    

Jam istirahat telah tiba, semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin, begitu pun dengan Gadis dan ketiga temannya.

Dari arah yang berlawanan ada Javier juga inti The Hank sedang berjalan. Gadis dan Javier hanya saling adu pandang hingga melewati satu sama lain.

"Gadis gila serem banget auranya kak Javier, lo belum baikan?" Tanya Bella berbisik

"Baik-baik aja kok" jawab Gadis dingin

"Ga mungkin lah, gue yakin kalian berdua belum ngobrol dari hati ke hati yakan?"

"Udah ga ada yang harus di obrolin lagi Bel, kemarin gue ketemu dia sama Salma di mall lagi jalan. Tandanya dia udah milih Salma"

"Serius Dis? Lo pasti galau banget ya pulangnya?" Bella merangkul Gadis. Gadis hanya menarik nafas panjang.

Istirahat telah usai saatnya kelas Gadis memasuki pelajaran olahraga. Pelajaran yang paling dia benci.

"Anak-anak hari ini materi kita adalah tentang bola basket, Gadis boleh kamu tolong ambilkan di ruang olahraga?" Pinta Pak guru

"Baik pak" Gadis melangkah malas

Setelah mendapati sekantong berisikan bola basket, Gadis menyempatkan dulu mampir ke lokernya untuk mengambil ikat rambut.

Dibukanya loker itu tiba-tiba ada cowok kelas lain yang menghampirinya sambil berbisik di telinganya.

"Cape ya? Sendirian aja" bisik cowok itu tepat di telinga Gadis.

Gadis yang mendapati bisikan seketika sekelibat bayangan kejadian anak Blackrose yang menjilat kupingnya saat percobaan pemerkosaan muncul.

Gadis menutup telinganya dan berjongkok "pergi!!!! Gamau! Jangan ganggu aku! Pergi! Tolong!!! Tolongg" teriak Gadis histeris

"Dis? Gadis? Lo kenapa?" Tanya anak cowok itu bingung sambil memegang bahu Gadis.

"Pergi!! Hiks.. ampun.. hikss.. gue gamau.. hiks.. tolong.." Gadis semakin ketakutan

"WOOYY ANJING!" teriak Javier dari jauh saat keluar dari toilet.

"Jav gue ga ngapa-ngapain Jav a-h" jelas anak cowok itu lalu pergi berlari karena takut Javier memukulinya

Javier berlari lalu membawa Gadis kedalam pelukannya.

"Lepas! Jangan ganggu gue! Hikss... gue gamau.. hiks.." Gadis meronta - ronta

"Sstt hey.. liat aku.. ini aku Javier Gadis sstt.." Javier menangkup wajah Gadis agar menatap wajahnya

Gadis menatap Javier dalam "Jaav.. hikss.. a-ku aku takut..." Gadis memeluk Javier erat

"Sstt.. ada aku you're save now sstt... maafin aku" Javier mengelus punggung Gadis.

Javier mengepalkan tangannya hingga memutih melihat trauma Gadis separah ini, dia tidak terima Gadis menjadi seperti ini.

Di bopongnya Gadis ala bridal style menuju ruang UKS.

Sesampainya diruang UKS tangis Gadis mulai tenang tidak sehisteris tadi.

"Gadis.. tarik nafas.. buang.. nanti kamu sesak" ucap Javier lembut sambil mengelus tangan Gadis

Gadis mengikuti perintah Javier sambil memejamkan matanya. 15 menit Gadis baru benar-benar tenang dan berhenti menangis.

Gadis membuka matanya saat Javier mengusap sisa air mata dari pipi Gadis.

"Vier" panggil Gadis lembut

"Maafin aku Dis, ijinin aku tebus semua kesalahan aku Dis. Aku gabisa liat kamu kayak gini, lebih baik kamu pukul aku Dis! Ayo pukul aku tonjok aku sesuka kamu, asal kamu kayak dulu lagi" Javier memukuli dirinya sendiri.

"Javier! Stop! Udah cukup! Gadis sayang Javier, jangan tinggalin Gadis lagi" peluk Gadis

"Aku gapernah berniat ninggalin kamu sedikit pun Dis. Aku gila Dis beberapa minggu ini kamu jauhin aku. Aku ga bisa" Javier memeluk Gadis erat

Gadis melepaskan pelukannya dan memukul dada Javier "bohong! Buktinya kemarin jalan sama Salma"

"Salma? Ahahahah kamu salah paham sayang, kemarin itu aku mau nyamperin kamu sama Gentala eh ternyata di depan aku Salma. Aku aja gatau kalau itu Salma sebelum kamu sebut nama dia. Kamu cemburu sayang?" Javier memajukan wajahnya ke depan Gadis

"Ihh apaan sih Geer! Males deh" Gadis merajuk

"Gadis.. apa kejadian kemarin masih melekat di ingatan kamu?" Tanya Javier serius

Wajah Gadis menegang lalu mengangguk

"Maafin aku Dis, ijinin aku balas itu semua. Kasih aku kesempatan kedua buat tebus semua penyesalan aku Dis. Ijinin aku untuk ilangin semua trauma kamu dengan hal-hal yang indah. Boleh Dis?" Javier mengecup tangan Gadis berkali-kali

"Aku bener-bener nyesel Dis. Aku membenci diri aku sendiri saat gagal jagain kamu. Aku tolol ya? Harusnya waktu itu biar anak-anak yang cari Salma bukan aku. Kamu benar, ternyata Salma lagi asik main dirumah temennya. Aku minta maaf Dis, please maafin aku" tambah Javier

"Aku sakit hati banget Vier, aku marah, aku kesal, aku kecewa. Tapi aku lebih sedih lagi kalau kehilangan kamu Vier. Kita mulai lagi dari awal?" Ucap Gadis sambil meneteskan air mata

"I love you Gadisku!!!! Terimakasih kamu mau mengulang lagi bersama aku" peluk Javier lalu di balas oleh Gadis

"Eh.. tapi vier.. kita backstreet dulu ya?" Pinta Gadis

DUAAARR bagai disambar petir mendengarnya, Javier menatap Gadis bingung.

"Kok backstreet?!" Javier melotot.

-

GADIS (Lengkap belum revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang