PART 31

450 25 1
                                    

"Shit!" Umpat Javier terhadap dirinya sendiri lalu pergi mengejar Gadis.

"GADIS.. TUNGGU!!" teriak Javier

Gadis menengok ke belakang dan berjalan semakin cepat, hingga tanpa sadar dirinya menabrak orang di depannya.

BRUK! "Aw" Gadis meringis saat kepalanya membentur badan orang itu

"Gadis kamu gapapa?" Tanya Javier sambil memegang kepala Gadis.

"Lepas!" Gadis membuang tangan Javier

Orang yang di tabrak Gadis hanya melihat perdebatan mereka. Gadis yang tersadar ada orang di belakangnya langsung menengok.

"Maaf gue ga liat" ucao Gadis

"Leher lo ga sakit kan? Kayaknya tadi cukup keras" ucap cowok berkemeja abu itu

"Ayo ikut gue" Javier menarik tangan Gadis

"Lepasin Jav! Aku gamau" sentak Gadis

"Calm down man.. dia gamau sama lo" lerai cowok itu

"Gausah ikut campur lo! Dia cewek gue, mau apa lo?!" Jawab Javier dengan nada sedikit emosi

"Cewe? Aku rasa kita udah putus" ucap Gadis

"Dan aku rasa aku belum ada bilang putusin kamu.. so, kamu masih cewek aku sampai detik ini" jawab Javier menatap Gadis tajam

Gadis hanya merutuki dirinya sendiri. Benar apa yang di bilang Javier di antara mereka berdua belum ada yang memutuskan mengenai hubungan mereka. Saat itu Javier hanya pergi meninggalkan Gadis tanpa kata putus.

"So?" Tanya cowok itu kepada Gadis

Gadis mengangguk "Sekali lagi gue minta maaf and i'm fine" jawab Gadis

Javier menarik tangan Gadis dan membawa nya ke mobilnya.

"Mau kamu apa sih Jav?" Tanya Gadis kesal

"Maaf.. maaf aku engga bermaksud nyakitin kamu tadi. Aku cu-man a-ku aarrghh" Javier susah menjelaskan isi pikiran dan hatinya

"Putusin aku Jav, sekarang!" Ucap Gadis sambil menatap Javier serius

"Engga. Kalau soal Gentala biar aku yang ngomong sama dia" jawab Javier

"Jav.. aku mohon. Kita hanya akan saling menyakiti jika terus bersama. Kamu bisa menjalin hubungan yang baik dengan orang yang tepat seperti Salma" jelas Gadis

"Salma lagi Salma lagi. Berkali-kali aku bilang aku dan Salma engga ada apa-apa Gadis. Semua yang kamu liat itu salah paham. Kamu cemburu sama aku?"

"Engga. Gausah geer jadi orang! yang ada kamu kan yang cemburu sama aku?"

"Yes of course! Siapa yang ga cemburu liat ceweknya diperhatiin sama cowok lain? Di bantuin bersihin baju krna ketumpahan minuman, di tungguin mejanya, terus tadi di belain padahal kenal juga engga" jawab Javier sinis

"Kamu mata-matain aku waktu di cafe?" Tanya Gadis syok

"Gausah geer jadi orang. Kamu pikir adegan ftv kamu itu ga keliatan dari luar cafe?" Javier menatap Gadis serius

"Kalau aku ftv? Terus kamu sendiri apa? Lagi main kabaret romantis sama Salma?" Balas Gadis menyindir

"Aku ga ada apa-apa sama Salma dan kamu selalu salah paham sama Salma"

"Ohya? Salah paham ya aku? Mungkin salah mengartikan kali ya? Harusnya mikirnya kalau kalian udah pdkt terus udah sering chattingan, telfonan setiap malem atau jangan-jangan kalian udah pacaran iya?!" Nafas Gadis memburu

"Nih! Kamu buka hp aku sekarang juga! Kamu cek semua yang ada di hp aku! Aku buktiin tuduhan kamu itu salah!" Javier melemparkan hp nya

"Bisa aja udah kamu hapus kan?" Gadis melempar balik hp Javier

"Arrrrgggghhhh" BUGH.. BUGH.. Javier memukul stir mobilnya. Gadis sedikit takut dengan teriakan Javier

"Terserah kamu mau percaya apa engga yang jelas aku engga ada apa-apa Salma. Harusnya aku yang marah dengan tingkah kamu! Apa kamu benar-benar pingin hubungan kita berakhir? Apa di hati kamu udah engga ada rasa untuk aku? Apa kamu lebih memilih Gentala sialan itu?!" Bentak Javier

"DIA KAKAK AKU SATU SATUNYA JAVIER!!" teriak Gadis sambil memukul dadanya sendiri

"DAN AKU PACAR KAMU!!" teriak balik Javier

"DIA BUKAN PILIHAN!" balas Gadis

"LALU AKU APA? AKU SAMPAH? AKU MAINAN KAMU YANG BISA KAMU PILIH SEMAU KAMU? AKU MEMANG BANGSAT TAPI KAMU GABERHAK MAININ AKU KAYAK GINI!" Javier berteriak tepat di wajah Gadis.

Gadis syok mendengarnya ada rasa pedih mendengar perkataan Javier barusan. Tidak ada sama sekali di benak Gadis untuk menyakiti Javier atau memainkan perasaannya. Justru ini yang terbaik agar Javier tidak terluka oleh keposesifan Gentala terhadap dirinya, ucap Gadis dalam hati.

Gadis menangis.. hati dan pikirannya lelah di tambah ini pertama kali nya Javier membentak dirinya seperti ini. Gadis takut melihat wajah Javier yang terlihat emosi.

"Hiks... maaf Jav... aku.. a-ku bingung Jav. Aku sayang kalian berdua.. aku gabisa lihat kalian saling melukai.. hiks" Gadis menundukkan wajahnya

Javier memijit kepalanya terlebih dahulu lalu menarik Gadis kedalam pelukannya.

"Kapan kamu percaya sama aku bahwa aku bisa hadapin kakak kamu yang rese itu? Aku cuman butuh kamu kasih kesempatan itu" Javier terus mengelus Gadis yang masih menangis

"Aku gamau ada pertengkaran apalagi perkelahian di antara kalian berdua. Aku sayang banget sama kamu Jav" Gadis mengeratkan pelukannya

"Jadi gajadi ngerek minta di putusinnya? Baru aja aku mau bilang putus" ledek Javier

"IHHHH JAVIER!!!!! GABOLEH!!!" Gadis memukuli Javier

"Aduh.. aduh ampun.. sakit Dis" Javier mencoba menghindari pukulan Gadis

Gadis menghentikan aksinya lalu mengatur nafasnya sebentar karna sudah mulai sesak

"Jav.." panggil Gadis lembut

"Hmmm" Javier menghapus sisa sisa air mata di pipi Gadis

"Aku percaya kamu bisa hadapin kak Tala tapi aku mohon biarin aku yang selesain semuanya ya? Please Jav.. ini urusan adik kakak dan hanya aku yang tau kak Tala luar dalam" Gadis menggenggam tangan Javier

Javier sedikit menimang-nimang perkataan Gadis lalu mengangguk

"Hmm yaudah" jawab Javier bohong

"But no backstreet, oke?" Tambah Javier

Gadis hanya mengangguk dengan wajah tersenyum. Di tariknya kembali Gadis ke dalam pelukan Javier dan di kecupnya kepala Gadis lama.

Aku ga akan diam Gadis. Aku juga akan menyelesaikan urusan ini dengan Gentala tanpa sepengetahuan kamu. Kamu gatau egoisnya Gentala yang akan kehilangan wanitanya, ucap Javier dalam hati.

-
Wohoooo cekat cekot kepala dan hati author nulis ini, pecah banget ya amplop.

GADIS (Lengkap belum revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang