PART 37

400 20 0
                                    

Flashback on :

"Mah, Tala senin besok ijin sekolah ya 2 minggu?" Ucapa Gentala sambil menatap ibunya yanh sedang membuat kueh

Nayana menghentikan aksi mengadonnya "Ngapain? Mau kemana? Lama banget 2 minggu"

"Iya tadi malem tante nelfon minta tolong desainin cafe barunya yang di Aussie, jadi Tala mau kesana"

"Kan bisa lewat online aja Tala. Kamu mau ujian loh sebentar lagi, kamu lagi sibuk-sibuknya. Engga ah"

"Engga bisa mah susah lagian Gentala sekalian mau cari-cari informasi kuliah disana. Kalau engga percaya mamah telfon aja tante"

"Alasan! Itu juga bisa online Gentala Putra Damar"

"Mah ayolah Gentala cape nih belajar melulu, bosen mah butuh refreshing juga. Lagian ini tante sendiri loh yang minta tolong, biasanya tante kalau udah sampai telfon gitu tandanya emang urgent banget mah"

"Seminggu. Lebih dari itu kamu mamah pindahin ke kartu keluarga tante" ancam Nayana bercanda

"Asik! Siap mah" CUP "love you cantiknya aku" Gentala pergi meninggalkan Nayana.

Sebenarnya Gentala tidak benar-benar pergi ke Aussie. Tante nya memang menelfon pada malam itu meminta tolong di bikinkan desain untuk cafenya namun tidak sampai menyuruh Gentala datang langsung ke Aussie cukup lewat email saja.

Gentala yang melihat ini peluang untuk dirinya bisa pergi ke Singapore mencari bukti mengenai Javier, langsung memaksa dan meyakinkan tantenya bahwa dia harus ke Aussie. Maka terjadilah kesepakatan Gentala di Aussie hanya 3 hari sisanya dia akan ke Singapore. Dan tentu tante nya tidak mengetahui rencana Gentala akan pergi ke Singapore juga.

Flashback off :

"Kaak mana oleh-oleh buat aku" teriak Gadis kepada Gentala yang tengah mandi.

"Cari aja di tas" jawab Gentala dari kamar mandi

Gadis mengurak-ngurak tas Gentala hingga semua barangnya keluar. Terdapat map coklat yang menarik perhatiannya, di bukanya map coklat itu yang ia kira hasil desain Gentala.

Mata Gadis membulat melihat tulisan-tulisan yang ada di map tersebut. Semuanya berisikan tentang Javier dan kasus kekerasannya dahulu terhadap kekasihnya.

Seketika tubuh Gadis menegang membaca hideline tulisan 'Javier mencekik, menampar, menendang dan menjambak Casandra hingga di ajukan tuntutan penjara'.

Nafas Gadis sesak, tubuhnya gemetar hebat tidak percaya. Javier yang selama ini dia lihat sangat bertanggung jawab dan hangat ternyata memiliki sifat kasar dan kejam kepada wanita.

Di bawanya semua kertas itu tanpa sepengetahuan Gentala menuju apartemen Javier. Awal nya Gadis tidak mengetahui apartemen pribadi Javier, namun di karenakan Gadis akan memberikan surprise ulang tahun nanti malam untuk Javier jadi dia memohon kepada Putra untuk memberitahukan alamat apartemennya.

Dan disinilah Gadis sekarang di depan pintu apartemen Javier dengan masih menggunakan pakaian rumah seadanya. Di ketuknya pintu apartemen dengan gemetar.

"Gadis?!" Ucap Javier kaget saat melihat Gadis

Gadis mendorong Javier masuk. Semakin terkejutnya Gadis saat masuk ke dalam apartemen Javier. Di dalamnya banyak foto Casandra yang berserakan di lantai dan di dinding.

Javier yang sadar Gadis tengah mengamati foto-foto di hadapannya langsung berdiri di hadapan Gadis.

"Gadis. Dengerin aku. Aku bisa jelasin" ucap Javier sambil memegang kedua bahu Gadis

GADIS (Lengkap belum revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang