PART 33

441 24 9
                                    

Suara musik keras memenuhi ruangan bar malam ini. Gentala berbohong, ia tidak pergi menemui Anes melainkan pergi ke bar bersama Asta.

"Cukup bro! Bentar lagi lo mabok" ucap Asta sambil menggeser botol minuman di depan Gentala

Gentala tidak mendengarkan perkataan Asta melainkan mengambil botol minuman itu lagi kasar. Asta hanya menggeleng melihatnya.

Drrtt.. drrtt... tiba-tiba hp Gentala berdering di atas meja.

Anes ❤ calling

Asta melirik ke hp itu "Lo ga angkat?" Tanya Asta

"Dia engga tau gue disini" jawab Gentala cuek

"Terus lo mau gimana sekarang? Bukti-bukti yang lo cari udah dapet semua?" Tanya Asta lalu menenggak minuman di depannya

"Bukti yang ada masih mengarah kalau Javier yang salah" jelas Gentala

"Lo percaya? Gue yakin ini hanya manipulasi seseorang"

"Gue harus ke singapore buat buktiin semuanya sendiri, mantannya dia ada disana" Gentala menghabiskan seluruh minumannya lalu pergi meninggalkan bar di susul oleh Asta di belakangnya.

Gentala memasuki pekarangan rumah sambil berjalan sempoyongan. Cukup nekat dirinya menyetir pulang dalam keadaan setengah mabok.

Direbahkan dirinya di atas kasur tanpa membersihkan terlebih dahulu dirinya. Tak lama Gentala pun terlelap dalam tidurnya.

-

Bunyi kicauan burung memasuki kedalam telinganya. Di bukanya matanya perlahan sambil meringis karena sakit di kepalanya akibat mabok semalam.

Tiba-tiba Gadis masuk ke dalam kamar Gentala tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"KAAAK BANGUN!! UDAH TELAT!" teriak Gadis

"Bisa pelan-palan engga sih lo kalau ngomong? Gue engga budek" jawab Gentala kesal

Gadis mengendus aroma di kamar Gentala seperti tercium aroma alkohol. Di dekat kannya dirinya kepada tubuh Gentala lalu mengendusnya.

"LO MABOK???!!" Bentak Gadis

Tak ada jawaban dari Gentala melainkan mendorong Gadis kepinggir agar dirinya bisa berjalan menuju kamar mandi.

"MAMAAH KAK TALA MABOK MAH!!" teriak Gadis

"Hmmmpptt" Gentala membekap mulut Gadis

"Lo ember banget sih! Lo mau gue cabut ijin lo sama Javier, hah?!" Ancam Gentala

"Engga lucu. Sampai lo ketauan kayak gini lagi gue aduin beneran ke mamah" Gadis mengancam balik, lalu pergi.

Gentala mengacak rambutnya kesal lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai bersiap-siap Gentala turun dari kamar nya menuju meja makan. Disana telah ada Gadis dan orangtuanya yang sedang menikmati sarapannya.

"Kak kurangin lah main malamnya bentar lagi kamu ujian kelulusan loh" ucap Nayana sambil menyodorkan nasi goreng di hadapannya

"Iya mah" jawab Gentala singkat

"Kamu udah tau nanti mau kuliah kemana?" Tanya Damar

"Belum pah, Gentala masih mikir-mikir" jawab Gentala lesu

"Jangan kebanyakan bingung Tala, nanti kamu malah jadi salah ambil jurusan loh"

"Iya"

-

Sesampainya disekolah saat Gadis dan Gentala sedang memasuki lorong koridor bersama tiba-tiba Javier datang dari arah belakang.

"Hai morning" sapa Javier sambil menoel pipi Gadis.

GADIS (Lengkap belum revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang