"KAAK TALAA" teriak Gadis dari dalam kamar
"Apa lo panggil-panggil gue? Masih butuh lo sama gue?" Tanya Tala ketus
"Santai aja dong bos gausah ngegas. Tolong ambilin minum dong, Gadis haus" ucap Gadis duduk di atas kasurnya
"Lo minta tolong aja sama Javier Bangsat" Tala pergi meninggalkan kamar Gadis.
Gentala sebenernya tidak tega menjuteki Gadis, tapi Tala masih kesal dan tidak terima Gadis lebih memilih Javier dibandig dirinya kakak kandungnya sendiri.
"Biiii, tolong anterin minum ke kamar Gadis" suruh Tala kepada pembantu rumahnya
"Tala, papah mau ngomong" panggil Damar dari ruang kerja
"Kenapa pah?" Tala duduk di depan papahnya
"Besok malem papah ada dinner sama rekan kerja papah, kamu ikut" tegas Damar
"Yang jaga Gadis nanti siapa? Tala ga ada urusan juga pah sama kerjaan papah" tanya Tala bingung. Firasatnya berkata buruk
"Gadis ada bi sri. Papah mau kenalin kamu sama anak temen papah siapa tau kalian cocok" Damar membuka kacamata kerjanya
"What? Gamau pah! Tala udah turutin kata mamah loh pah untuk ga ganggu Gadis lagi, jadi batal juga dong harusnya rencana ini?!" Jawab Tala kesal
"Gausah geer Tala, papah kan bilangnya kenalin bukan jodohin. Kalau kamu setelah kenal dia cocok silahkan engga juga gapapa" ucap Damar sambil sedikit tertawa
"Tala gamau ya pah ada drama drama perjodohan gajelas. Tala mau fokus jaga Gadis" ucap Tala sambil berlalu keluar
"BESOK JAM 7 MALAM TALA" teriak Damar
-
Tok.. tok.. tok...
"Tala tolong bukain pintu ada tamu, mamah nanggung lagi masak" teriak Nayana dari dapur
"Ngapain lo kesini?" Tanya Tala saat membuka pintu
"Jemput ade lo. Gue udah tau dia ade lo" jawab Javier santai
Demi rasa tanggung jawab Javier terhadap perbuatannya kepada Gadis. Dia akan mengantar jemput Gadis setiap hari sekolah, sampai Gadis sembuh kembali.
"LO MAUNYA APA SIH, HA?! LO PUNYA URUSANNYA SAMA GUE NJING!!" Tala mencengkram dan mendorong Javier jauh dari pintu
"LO YANG MULAI DULUAN!" Javier membuang tangan Tala dari kerah bajunya
"Kaaak stop!!" Teriak Gadis di depan pintu bersama tas di pundaknya
Javier melewati Tala begitu saja dan menghampiri Gadis, lalu mengambil tas Gadis.
"Lo ya pagi-pagi udah bikin ribut aja, cek tensi sana. Darah tinggi lo kumat kali" protes Gadis sambil berjalan menuju mobil Javier
"Lo pergi sama gue" Gentala menarik tangan Gadis kasar hingga Gadis hampir jatoh karna badannya tidak seimbang
"Aww kak sakit" ringis Gadis karna kakinya terpaksa menyentuh lantai
"Mana yang sakit? Mana? Maaf dis maaf gue ga sengaja" panik Gentala mengusap bahu Gadis
"Gapapa kok kak, pulangnya kita bareng ya. Gadis janji" peluk Gadis kepada Tala
Gentala hanya bisa pasrah merelakan adiknya pergi dengan Javier.
"Liat aja lo Jav ga akan gue ijinin lo nyentuh ade gue" ucap Tala dalam hati dengan tangan mengepal
-
Bruum.. bruum... bruum...
Suara mobil Javier mendistraksi semua siswa yang sedang memasuki halaman sekolah. Setiap most wanted satu ini datang semua mata pasti tertuju padanya apalagi kaum cewek.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS (Lengkap belum revisi)
Novela Juvenil[Thank you for your support! Terima kasih juga Follow dan Votenya^^] Apa jadinya Gadis yang gasuka di atur dan di protektifin orang malah dijaga ketat sama kakaknya sendiri, Gentala? Sialnya Gadis malah berurusan sama Javier ketua geng HANK di First...