PART 40

500 21 0
                                    

Jam pulang sekolah berdering, Gadis buru-buru memasukkan buku dan alat tulisnya ke dalam tas. Ia malas berlama-lama di sekolah karena takut bertemu dengan Javier.

"Gue duluan ya, bye semua" pamit Gadis kepada ketiga temannya.

Bella, Dini dan Nisya hanya mengangguk heran melihat tingkah Gadis yang seperti sedang di kejar-kejar debt collector.

Gadis berjalan dengan sangat cepat di sepanjang koridor sekolah, tatapannya tidak henti-hentinya melihat ke sekeliling takut-takut ada Javier.

"AAAAA" teriak Gadis saat Javier menarik tangannya tiba-tiba.

Javier menggenggam erat tangan Gadis hingga ke taman belakang sekolah. Ia tidak perduli dengan Gadis yang terus mencoba melepaskan pegangannya.

"LEPAS!" bentak Gadis saat mereka sampai di taman belakang. Javier melepaskan genggamannya.

"Gadis.." ucap Javier

Gadis mundur beberapa langkah ke belakang.

Javier yang sadar melihat Gadis seperti ketakutan berada dekat dengannya langsung senyum tersungging.

"Segitu takutnya kamu sama aku?" Tanya Javier

"Mau kamu apa sih Javier?!" Ucap Gadis

"Aku mau kamu dengerin penjelasan aku dan percaya sama aku. Apa kesempatan itu udah engga ada untuk aku?" Tanya Javier dengan raut wajah memohon

"Engga. Semua udah jelas Javier, lebih baik kita putus" ucap Gadis

Javier mengepalkan tangannya mendengar perkataan Gadis. Nafasnya seketika tercekat.

"Engga. Kenapa kamu selalu minta putus dari aku? Apa kamu anggap aku selama ini hanya omong kosong?" Raut wajah Javier berubah frustasi

"Kamu yang mainin aku Javier! Apa kamu pikir hati aku engga sakit melihat kamu masih nyimpan foto mantan kamu itu? Awalnya aku masih mau kasih kesempatan ke kamu soal kamu kasar sama cewek karna selama ini kamu engga pernah main tangan ke aku, tapi setelah aku lihat dengan mata kepala aku sendiri kamu masih mikirin mantan kamu aku engga bisa. Aku mundur" jawab Gadis kesal

"Kamu salah Gadis dia udah engga ada lagi di hidup aku semenjak kamu hadir. Foto-foto yang kamu lihat itu udah mau aku buang" Javier mencoba mendekatkan jarak antara mereka

"Kamu egois! Kamu pikir dengan kamu bilang kayak gitu aku bakal dengan mudah percaya sama kamu? Kamu bohongin aku selama ini Javier. Aku pikir aku satu-satunya yang ada di hati kamu, ternyata aku salah aku cuman seorang pengganti" ucap Gadis pedih

Javier menarik Gadis ke dalam pelukannya "Engga Gadis. Kamu penyembuh aku. Kamu yang nyadarin aku arti cinta sebenarnya. Aku mohon maafin aku ayo kita mulai lagi dari awal"

Gadis memejamkan mata dan menitikkan air matanya.

"Aku sayang banget sama kamu Vier, tapi maaf aku engga bisa jalanin ini lagi. Hubungan kita terlalu rumit Vier aku harap kamu ngerti"

Javier melepas pelukannya.

"Apa yang bikin kamu ragu sama kita? Apa kamu takut aku suatu saat melakukan kekerasan? Atau kamu masih ragu sama hati aku? Atau kamu lebih memilih menjaga hubungan kamu sama Gentala dibanding aku?"

Gadis hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan Javier. Air mata satu persatu semakin keluar dari matanya. Dada nya sesak melihat wajah sedih dan kecewa Javier.

"JAWAB GADIS!" bentak Javier sambil meggoyang-goyangkan tubuh Gadis. Gadis masih terdiam.

"Kamu jahat. Kamu egois. Sedikitpun kamu engga mau denger kenyataan dari aku, sedikit pun kamu engga mau buka mata, hati dan telinga kamu untuk aku" tambah Javier lesu

Gadis menghapus air matanya "Sebelum kamu bilang kayak gitu seharusnya kamu ngaca dulu! Selama kita pacaran apa kamu terbuka sama aku? Apa semua kehidupan kamu udah kamu ceritain ke aku? Apa arti aku di hidup kamu? Apa arti hubungan kita? Kalau kamu beneran tulus sama aku seharusnya aku engga seperti orang bodoh saat kejadian kemarin. Kamu dan kak Tala mainin hidup dan hati aku!"

"Itu masa lalu kelam aku Gadis. Aku engga mau kamu tahu hal buruk tentang aku. Aku engga mau kamu jauhin aku karena masa lalu kelam aku. Dan gobloknya Gentala malah ngegali masa lalu aku yang udah aku coba kubur dalam-dalam. Kamu dunia aku sekarang Gadis. Please jangan biarin hubungan kita berakhir gini aja" Javier menggenggam tangan Gadis

"Cukup! Aku engga mau kita semakin ribut lagi. Aku pengen kita berkahir dengan baik-baik"

Gadis melepaskan tangan Javier perlahan.

"Kapan kamu mau dengerin kata hati kamu? Kenapa semua keputusan hidup kamu harus ada andil Gentala? Dimana Gadis yang ingin merasakan kehidupan yang sesungguhnya, hah?!" Cecar Javier

"Ini murni keputusan aku Vier, aku harap kamu ngertiin aku"

"Kamu ngomong kayak gitu seolah-olah aku engga pernah ngertiin perasaan kamu selama ini Dis. Sekarang aku balik, aku pengen kamu yang ngertiin perasaan aku" cecer Javier dengan nafas memburu kecewa.

Tangis Gadis kembali pecah "hiks.. Maafin aku Vier.. hiks"

Javier menangkup wajah Gadis "Tatap mata aku Gadis. Bilang kalau kamu masih mau jalanin hubungan ini"

Gadis menatap kedua mata Javier dalam "Aku engga bisa Javier. Tolong hargain perasaan aku. Aku pengen kamu pergi dan lupain aku"

Javier mengangguk kecewa "Aku cuman pengen kamu bahagia Dis, kalau ternyata aku bukan sumber kebahagiaan kamu aku akan mundur. Aku akan pergi dari hidup kamu. Aku engga akan menjelaskan apapun lagi ke kamu" ucap Javier lalu membalikkan badannya meninggalkan Gadis

"Javier.." panggil Gadis. Javier menghentikan langkahnya

"Maaf untuk semuanya dan terimakasih untuk hal manis yang udah kamu kasih ke aku. Kamu kenangan yang engga akan pernah aku lupain. Aku tulus sayang sama kamu, maafin aku" ucap Gadis sedih.

Javier hanya tersenyum miring mendengarnya, air mata menetes dari matanya. Ia lebih memilih tidak menjawab dan melanjutkan langkahnya meninggalkan Gadis sendirian di taman.

Gadis berjongkok menenggelamkan wajahnya sambil menangis tersedu-sedu, ini patah hati terberat yang pernah ia rasakan. Javier adalah cowok pertama yang berhasil bertahan lama di hati Gadis, Javier adalah cowok pertama yang Gadis sayang dengan sangan tulus di banding dengan mantan-mantannya.

Tangis Gadis semakin meraung mengingat hal-hal manis dirinya saat bersama Javier kemarin. Hati nya semakin sakit mengingat esok tidak ada lagi Javier yang selalu cemburu kepadanya, Javier yang selalu penuh kejutan, Javier yang selalu khawatir terhadap dirinya, Javier yang selalu ngomel-ngomel dan Javier yang selalu ada untuknya.

Hati Gadis hancur.

-
Jangan lupa lagu di mulmed nya di nyalain, baca + dengerin pake headset dijamin engga bisa tidur ikutan patah hati huft..

GADIS (Lengkap belum revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang