PART 32

459 24 11
                                    

Dinyalakannya rokok di tangan Gentala sambil menatap pemandangan sore dari balkon kamarnya. Selepas acara anniversary HANKS kemarin Gentala telah mengetahui hubungan Gadis dan Javier belum berakhir.

Flashback:

"Kak dengerin Gadis dulu kak! Ijinin Gadis untuk jelasin semuanya kak" ucap Gadis frustasi sambil terus mengekori Gentala menuju kamarnya.

"Sekali engga tetep engga Gadis" bentak Gentala sambil terus berjalan

"STOP DISITU DENGERIN GUE ATAU GUE PERGI DARI HIDUP LO SELAMANYA??!" teriak Gadis saat Gentala hendak memasuki kamarnya

Gentala yang mendengar ancaman Gadis langsung terdiam di tempat dan membalikkan badannya dengan raut wajah menahan emosi.

"Kak... trust me i'm totally fine and Javier.. h-e he is a good man" Gadis mendekat kepada Gentala

"You still my first love! Gadis sayang banget sama kakak. Jujur Gadis bingung kenapa kak Tala jadi sebenci ini sama Javier" tambah Gadis

"Lo udah tau gue takut banget lo kenapa-napa. Kalau lo mau punya pacar biar gue cariin cowoknya asal jangan si brengsek itu. Kakak mohon ya?" Jawab Gentala sendu

"Kak... maaf kali ini Gadis harus bisa nentuin pilihan Gadis sendiri. Gadis akan buktiin kalau dugaan kak Tala untuk Javier itu salah. Kak Tala cuman terlalu parno aja" Gadis menggenggam tangan Gentala lembut

"E-ngg" ucapan Gentala terpotong

"Gadis ga butuh jawaban kak Tala. Kak Tala cukup liat buktinya nanti" ucap Gadis sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan Gentala yang telah kehabisan kata-kata.

Gentala hanya akan mengalah kali ini, karena dia tidak ingin Gadis terluka jika mendengar kenyataan tentang Javier. Gentala akan menunjukkan semuanya perlahan kepada Gadis, batinnya.

Drrtt.. drrtt.. hp Gentala bergetar dari atas nakas.

Javier calling :

"Mau apa lo?!" Sapa Gentala ketus

"Gue gamau ribut. Jam 7 malam di racing arena" jawab Javier lalu menutup telfonnya.

Gentala meremas hp nya sambil menghisap rokok itu dalam.

-

Saat ini di arena balap mobil hanya ada Gentala dan Javier yang sedang ber-adu tatap.

"Gue gatau alasan lo bisa sebenci ini sama gue" Javier membuka percakapan

"Lo lebih dari brengsek!" Jawab Gentala dengan wajah datar

"Ahaha.. apa bedanya sama lo? Lo sama brengseknya kayak gue anjing!" Javier sedikit membentak

Gentala melangkah mendekati Javier hingga jarak mereka hanya tersisa sejengkal.

"Gue gapernah bilang diri gue suci, tapi gue engga sehina lo bangsat! Gue tau semua masa lalu lo and thanks god gue ga telat dapet informasi itu semua" balas Gentala

Javier mencengkram baju Gentala kasar siap memberikan tinju kepadanya.

"MAKSUD LO APA HAH?!!" Teriak Javier dengan wajah memerah menahan emosi

"Bahagiain Gadis selama gue belum bongkar kebusukkan lo selama ini ke dia. Saat waktu itu datang jangan harap lo bisa liat dia lagi" Gentala menghempaskan tangan Javier kasar lalu pergi meninggalkannya.

"Kalau yang lo maksud soal kasus gue dulu sama mantan gue, lo salah!" Javier mencoba menebak

"Kalau salah kenapa lo tutupin selama ini hah?! Sampai lo tutup bersih kasus ini. Setau gue kasus ini udah sempet masuk kepolisian. Lo hanya anak pengecut yang berlindung di bawah kekuasaan bokap lo"

Javier hanya tersenyum miring mendengar jawaban Gentala.

"Ahahaha gue tau lo masih nyelidikin kasus ini, karena kalau lo udah punya semua buktinya dan gue terbukti salah lo ga akan datang kesini dan kasih ijin gue sama Gadis" Javier melipat kedua tangannya di depan dadanya

Gentala mengepalkan tangannya kuat.

"Sampai Gadis lo lukain sedikit pun gue hancurin hidup lo, paham?!" Tunjuk Gentala lalu pergi meninggalkan Javier.

Selepas kepergian Gentala Javier menonjok kap mobil nya berkali-kali.

"Aaarrrggghhhhh brengsek! Brengsek!" Teriak Javier kesal

-

"Nih buat lo" Gentala menyerahkan 5 kantong makanan kepada Gadis.

Gadis yang sedang asik menonton drakor langsung terbangun dari tidurnya.

"Waaw kesambet apaan lo?" Ucap Gadis antusias sambil membuka satu persatu kantongnya.

"Gue minta maaf.. gue harap lo nemuin kebahagiaan lo secepatnya. Apapun nanti yang terjadi gue tetep sayang sama lo sampai kapan pun" Gentala mengelus kepala Gadis lembut

"Apaan sih kak geli banget tiba-tiba melow gini" Gadis menyingkirkan tangan Gentala dari kepalanya

"Lo sekolah otaknya ketinggalan di rumah ya? Geli sama melow itu 2 hal yang beda bego. Geli ya geli melow ya melow! Jadi lo geli apa melow?" Jawab Gentala gemas

"Ahahaha lo yang bego! Maksudnya gue geli liat lo yang so melow kayak gini" Gadis tertawa puas

"Udah ah gue mau ngedate dulu" jawab Gentala sambil berlalu pergi

"MALEM-MALEM NGEDATE APAAN WOY?! SALAM BUAT KAK ANES! SURUH GEPLAK PALA LO KALAU LO NYOSOR NYOSOR!!" teriak Gadis

"MULUT LO DI JAGA ADIK SETAN" balas Gentala teriak

Gadis hanya tertawa mendengar umpatan kakaknya. Akhirnya kedamaian kembali dia dapatkan dengan Gentala semoga ini berakhir lama, batinnya dalam hati.

Di bukanya aplikasi whatsapp di hp nya lalu mengetik pesan untuk Gentala.

Gadis :
Makasih ya kak udah percaya lagi sama Gadis, love you! ❤

Gentala :
Hmmm ❤

Gadis :
Awas lo jangan bikin anak! Gue masih muda buat punya ponakan

Gentala :
Mamah papah keburu tua kalau kelamaan nimang cucu

Gadis :
GUE SERIUS BABI!

Gentala :
Gue juga, bye!

Gadis :
Jam 12 pulang.

Tak ada jawaban dari Gentala melainkan hanya di read saja. Gadis kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda sambil menikmati jajanan di hadapannya.

Tring... notif hp Gadis kembali berbunyi.
@ Jvrrrr mentions you in their stories

Gadis lansung membukanya dengan penuh penasaran dan semangat, tumben-tumben nya Javier memention dirinya di Instagram.

Sekumpulan beberapa video dan foto dirinya bersama Javier ataupun sendiri hasil jepretan Javier dijadikan satu ditambah dengan lagu yang romantis bertuliskan caption :

No matter what will happen with us we can do it! love you @ itsmegadis
-J-

Gadis merepost story itu dengan memberikan banyak sticker love. Namun ada sedikit rasa ganjal di hatinya saat membaca captionnya.

Kata-kata yang di ucapkan Javier sama dengan yang barusan Gentala ucapkan juga. Seketika perasaan tidak enak hati menjalar di hati dan pikirannya. Semoga semua ini hanya kebetulan, ucapnya dalam hati.

-

GADIS (Lengkap belum revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang