22. Patah Hati

785 133 8
                                    

Krystal menatap punggung Rio yang berlari cepat, ia bahkan tak berpamitan pada Cuwie dan Irene.



"Ku pikir kalian sudah menikah" batin Krystal, dokter yang pernah menjadi tunangan Rio, karena perjodohan, dan semua harus berakhir sebab kecemburuan dan kecurigaan Krystal akan kedekatan Rio dengan Rose.



Rio mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi, ia bahkan dua kali melanggar lampu merah karena terburu-buru, sesampai di parkiran, gereja sudah penuh, nafas Rio tak beraturan, setelah turun dari mobil, ia pun memperbaiki penampilan nya, sebelum melangkahkan kaki nya memasuki gereja.




Set



Jisoo menarik lengan kanan dongsaeng nya itu dengan wajah kesal.


"Kemana saja kamu selama ini?" Cerca nya, Rio tentu gugup.



"A-aku baru di beritahu oleh Rose sejam yang lalu hyung" protes Rio, mereka pun berhenti di depan pintu sebuah kamar, Jisoo tahu apa yang terjadi, tapi ia tak berani menebak nya, ia menatap iba pada Rio, tapi tak mengatakan nya.



Tok. . . Tok. . .



Setelah mengetuk pintu nya dua kali, Jisoo pun membuka nya, di dalam ruangan itu, ada sang calon pengantin yang sedang di rias, Fanny eomma, Jennie, dan Ella, serta beberapa orang staff dari penata rias, dan foto dokumenrasi sedang bersiap.



Rio menelan ludah nya menatap Rose yang sedang membenahi rambut nya.

Jisoo memberi isyarat pada orang-orang selain Rio dan Rose untuk keluar lebih dahulu, dan Rio hanya bisa terdiam, menunggu sang hyung menutup pintu nya dari luar, tangan Rose gemetar, tanpa menoleh, ia tahu apa yang sedang terjadi saat ini, Rio ny...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo memberi isyarat pada orang-orang selain Rio dan Rose untuk keluar lebih dahulu, dan Rio hanya bisa terdiam, menunggu sang hyung menutup pintu nya dari luar, tangan Rose gemetar, tanpa menoleh, ia tahu apa yang sedang terjadi saat ini, Rio nya pasti sudah datang.



"Jadi, akhir nya saat itu tiba, kamu akan meninggalkan ku sekarang" kata Rio yang masih berdiri di tempat.

"Bukan aku yang meninggalkan mu, tapi kamu yang lebih dulu melupakan ku" balas Rose lirih, tanpa berani menatap cermin di depan nya, karena ia tahu, sosok Rio pasti terpantul di sana.


"Aku tak melupakan mu, aku hanya kesal dengan mu" jawab Rio.


"Masih tentang itu dan kamu sungguh kekanak-kanakan" Rose tahu, alasan Rio masih kesal dengan nya adalah perihal tentang Yoong yang mematikan ponsel nya saat mereka sedang liburan berdua dulu.



"Iya, seperti itulah aku, mencintai mu dengan cara yang kekanak-kanakan" ungkap Rio, air mata Rose langsung mentes begitu mendengar pengakuan Rio yang sudah lama ia tunggu.



"Akhir nya kamu mengatakan nya juga, tapi semua sudah terlambat" balas Rose.



"Aku tahu" kata Rio.



Tok. . . Tok. . .

Jennie mengetuk pintu, karena sebentar lagi pemberkatan akan di laksakan, ia pun masuk dengan penata rias yang terpakasa membenahi make up Rose yang luntur karena air matanya, setelah selasai, Jennie menuntun sang calon pengantin keluar ruangan, Rio menunduk menghindari kontak mata dengan Rose dan gadis itu juga menutup kedua matanya kala melewati Rio.



Bruk



Rio menjatuhkan kedua lututnya di lantai, bahu nya bergetar ketika mendengar Rose mengucapkan janji suci dalam sebuah ikatan pernikahan dengan Yoong, Rio menunduk, menangis sesenggukan sendiri, di saksikan oleh sang hyung yang menunggu nya di luar pintu yang terbuka.




Sebenar nya, Rio dan Rose memiliki perasaan yang sama, itu terlihat dari posesifnya Rose jika ada wanita yang dekat dengan Rio, ia yang rela hampir dua puluh empat jam harus selalu siap untuk Rio kala masih menjadi sekertaris nya, dan Rio yang menunjukan ketidaksukaan nya pada Yoong karena cemburu, dan mempercayakan dompetnya pada Rose, tapi kedua nya tak ada yang berani mengungkapkan nya terlebih dahulu, karena takut perasaan nya bertepuk sebelah tangan, dan malah akan merusak persahabatan mereka.







Sebelum menikah, air mata Rose pun juga sudah terkuras habis, menangisi Rio, menangis karena tersiksa dengan rasa rindu nya, ia memutuskan untuk menikah karena tak mungkin mengharapkan Rio, usia Rose pun juga tak muda lagi, menunggu Rio hanya membuat hatinya kian sakit saja, jadi ia pun akhir nya memuntuskan untuk melangkah ke depan sendiri dengan pria pilihan nya.



Sudah dua hari semenjak Rose menikah, Rio mengurung diri di kamar nya, usaha keluarga nya untuk membuat sang maknae membuka pintu selalu berakhir dengan kegagalan, bahkan senjata merekapun, yaitu Ella, tak berhasil membujuk Rio, mereka baru mengetahui sekarang, jika sebenar nya si bungsu dan sekertaris nya selama ini saling mencintai dalam diam.



Rio hanya tidur dan nonton tv saja di dalam kamar nya, patah hati membuat nya malas untuk melakukan aktivitas, ia juga tak mengunjungi Juno di rumah sakit.


Rio menghela nafas, mengacak rambut nya asal, gelisah ketika bayangan Rose kembali melintas di sertai rasa nyeri di hati, ia membuka pintu balkon dan berdiri sambil berpegangan pada pagar pembatas, mengedarkan tatapan kosong nya, ia tersiksa, sangat tersiksa, tapi tak tahu harus bagaimana cara menyembuhkan sakit hati nya, karena semua ini adalah pengalaman pertama Rio.



Dan di rumah sakit, wajah Juno nampak begitu murung, menunggu Rio yang terakhir ia temui sebelum operasi, dia tentu merindukan pemuda hangat yang begitu baik pada nya selama ini, tapi sang aunty dan sang mommy tak bisa memberi jawaban yang pasti tentang dimana keberadaan Rio, dan kenapa ia tak mengunjungi nya.




#TBC

OsteosarcomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang